D. Apakah Benda Jaminan dapat di Eksekusi langsung dalam upaya
penyelesaian kredit bermasalah di PT. Bank Sumut Cabang Utama.
Berdasarkan pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan, apabila debitur wanprestasi maka berdasarkan : hak pemegang Hak Tanggungan pertama
untuk menjual objek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan; atau title eksekutorial yang terdapat dalam
sertifikat Hak Tanggungan yang memuat irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”, maka objek Hak
Tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam praktek bank, eksekusi Hak Tanggungan dilakukan oleh KPKNL Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang dan sangat efektif dalam
penyelesaian kredit bermasalah dengan dasar:
49
1. Objek agunan terpublikasi melalui media masa seperti Koran dan
majalah. 2.
Harga limit yang ditetapkan kurang lebih sama dengan harga pasar. 3.
Adanya kepastian hukum terhadap objek yang dibeli oleh pembeli lelang adanya risalah lelang .
Dalam eksekusi Hak Tanggungan terdapat masalah yang dihadapi ketika proses eksekusi berlangsung, seperti :
50
1. Objek lelang seperti rumah yang masih dihuni baik oleh pemiliknya
atau orang lain yang menyewa di tempat tersebut.
49
Berdasarkan Hasil Wawancara dengan Bapak Muhsin Adlin, SH selaku Kepala Bagian Administrasi Kredit Tanggal 20 Mei 2013
50
Ibid
Universitas Sumatera Utara
2. Letak objek lelang yang kurang strategis sehingga menyebabkan orang
kurang berminat untuk pelelangan tersebut. 3.
Resiko munculnya gugatan dari pihak pemilik atau debitur.
Resiko munculnya gugatan tersebut adalah sesuatu yang bisa terjadi dalam suatu pelelangan, walaupun sudah diatur sebelumnya dalam sebuah perjanjian
kredit, apabila pihak debitur tidak dapat membayar atau mengembalikan sejumlah uang pinjaman kepada kreditur maka akan dilakukan eksekusi Hak tanggungan.
Disini pihak debitur yang dikatakan salah karena tidak mengembalikan sejumlah uang pinjaman tersebut akan tetap melakukan gugatan kepada kreditur, walaupun
pada akhirnya tetap pihak debitur yang salah di pengadilan.
51
51
Ibid
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan