a. Hapusnya hutang yang dijamin dengan Hak Tanggungan, dilepaskannya
Hak Tanggungan oleh pemegang Hak tanggungan dan ini dilakukan dengan memberikan pernyataan tertulis mengenai dilepaskannya Hak
Tanggungan itu oleh pemegang Hak Tanggungan. b.
Pembersihan Hak tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan Negri, dan hal ini dilakukan melalui permohonan
penghapusan ke Pengadilan Negri Pasal 18 ayat 3 Undang-Undang Hak Tanggungan ; hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan,
dan hal ini tidak berakibat hapusnya hutang Pasal 18 ayat 4 Undang- Undang Hak Tanggungan.
F. Eksekusi Hak Tanggungan
Berdasarkan pasal 14 Undang-Undang Hak Tanggungan, apabila debitur wanprestasi maka berdasarkan hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk
menjual objek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Undang- Undang Hak Tanggungan; atau title eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat
Hak Tanggungan yang memuat irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”, maka objek Hak Tanggungan dijual
melalui pelelangan umum menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pada asasnya setiap eksekusi harus dilaksanakan melalui pelelangan umum karena dengan cara ini diharapkan akan memperoleh harga yang setinggi-
tingginya. Akan tetapi, penjualan objek Hak Tanggungan itu dapat pula dilakukan
Universitas Sumatera Utara
melalui penjualan dibawah tangan jika melalui penjualan dibawah tangan itu dapat memperoleh harga penjualan yang tertinggi dan menguntungkan semua
pihak Pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan. Pelaksanaan penjualan ini dapat dilakukan setelah lewat waktu satu bulan sejak diberitahukan secara
tertulis oleh pemberi dan atau pemegang Hak Tanggungan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikit-dikitnya dalam dua surat kabar yang
beredar di daerah yang bersangkutan atau setempat, serta tidak ada pihak yang berkeberatan Pasal 20 ayat 3 Undang-Undang Hak Tanggungan.
Berdasarkan pasal 20 ayat 5 Undang-Undang Hak Tanggungan, sampai pada saat pengumuman untuk lelang dikeluarkan makan penjualan melalui lelang
dapat dihindarkan dengan cara pelunasan hutang beserta biaya-biaya eksekutorial yang telah dikeluarkan.
Berdasarkan pasal 21 Undang-Undang Hak Tanggungan, apabila pemberi Hak Tanggungan dinyatakan pailit maka pemegang Hak Tanggungan
tetap berwenang melakukan segala hak yang telah diperolehnya berdasarkan ketentuan Undang-Undang Hak Tanggungan ini, seperti hak untuk didahulukan
pelunasan pihutangnya. Berdasarkan ketentuan pasal 22 ayat 1 Undang-Undang Hak
Tanggungan, setelah Hak Tanggungan hapus maka Kantor Pertanahan mencoret catatan Pembebanan Hak Tanggungan itu pada Buku Tanah dan Sertifikat Tanah
tersebut. Pencoretan catatan Hak Tanggungan dilakukan demi ketertiban administrasi dan tidak mempunyai pengaruh hukum terhadap Hak Tanggungan
yang telah hapus tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pencoretan Hak Tanggungan dilakukan dengan cara mengajukan permohonan yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan dengan melampirkan
Sertifikat Hak Tanggungan yang telah diberi catatan oleh kreditur yang berisikan bahwa Hak Tanggungan itu hapus karena hutang yang dijamin telah lunas, atau
Hak Tanggungan itu dihapus karena kreditur melepaskannya Pasal 22 ayat 4 Undang-Undang Hak Tanggungan. Jika kreditur tidak bersedia memberikan
pernyataan itu maka pihak yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan pencoretan ke Pengadilan Negri dalam daerah hukum dimana Hak Tanggungan
itu terdaftar Pasal 22 ayat 5 Undang-Undang Hak Tanggungan. Dengan hapusnya Hak Tanggungan maka Sertifikat Hak Tanggungan
dan Buku Tanah Hak Tanggungan itu ditarik serta dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Kantor Pertanahan Pasal 22 ayat 3 Undang-Undang Hak Tanggungan.
Kantor Pertanahan melakukan pencoretan Hak Tanggungan dalam jangka waktu tujuh hari kerja sejak diterimanya pencoretan menurut peraturan
perundang-undangan Pasal 22 ayat 8 Undang-Undang Hak Tanggungan. Jika pelunasan hutang dilakukan dengan cara angsuran maka hapusnya
Hak Tanggungan dicatat pada Buku Tanah Hak Tanggungan dan sertifikat Hak Tanggungan serta pada Buku Tanah dan Sertifikat Tanahnya yang bebas dari Hak
Tanggungan yang membebaninya Pasal 22 ayat 9 Undang-Undang Hak Tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
KEBENDAAN SEBAGAI JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA PERJANJIAN KREDIT YANG BERMASALAH DI PT. BANK
SUMUT CABANG UTAMA
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Sumut