42 penelitian di Amerika menyimpulkan bahwa budaya sekolah berkorelasi tinggi
terhadap motivasi berprestasi siswa, sikap, produktivitas serta kepuasan kerja guru Harun Rasyid Mansur, 2008: 26.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang berjudul “The Effects of School Culture and Climate on Student
Achievement” oleh Angus J.Macneli, Doris L.Prater Steve Busch pada tahun 2009. Penelitian tersebut terdapat dalam International Journal of Leadership in
Education vol. 12, no 1, halaman 73-84. Penelitian tersebut meneliti mengenai budaya sekolah yang mampu membangun iklim sekolah yang baik dalam
meningkatkan prestasi siswa. Budaya sekolah akan membentuk iklim yang mendukung siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga prestasi
dapat diraih. Budaya sekolah yang terbentuk tidak lepas dari peran kepala sekolah yang fokus membentuk budaya sekolah untuk meningkatkan prestasi
siswa. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar sekolah yang memiliki banyak prestasi pasti memiliki iklim yang baik. Iklim tersebut
terbentuk akibat dari penerapan budaya sekolah. Penelitian pengaruh budaya sekolah dan iklim terhadap prestasi siswa ini relevan dengan penelitian yang
akan dilaksanakan. Perbedaannya, penelitian relevan ini mengkaitkan antara budaya sekolah dengan prestasi sedangkan penelitian yang dilaksanakan adalah
budaya sekolah dalam membangun motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran matematika.
2. Penelitian yang berjudul ”School Culture, Equity, and Student Academic
Performance in a Rural Appalachian School” oleh Roger Cleveland, et all pada
43 April 2011. Penelitian ini terdapat pada Kentucky Journal of Excellence in
College Teaching and Learning vol. 9, article 4. Penelitian tersebut membahas mengenai peran budaya sekolah terhadap prestasi siswa. Hal yang menjadi
menarik serta menjadi penelitian yang relevan adalah lokasi yang digunakan sebagai penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Roger Cleveland dan kawan-
kawan, membahas mengenai keterkaitan budaya sekolah terhadap prestasi siswa di sekolah pedesaan. Hasil penelitian ada beberapa poin. Pertama, guru
menggunakan beberapa strategi mengajar yang berbeda namun tidak memperhatikan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang tidak
terlibat pada proses pembelajaran akan sulit memahami materi. Kedua adalah peran orang tua yang terlalu kecil dalam mendukung siswa dalam pendidikan di
sekolah. Perbedaannya, penelitian relevan ini mengkaitkan antara budaya sekolah dengan prestasi sedangkan penelitian yang dilaksanakan adalah budaya
sekolah dalam membangun motivasi berprestasi siswa pada mata pelajaran matematika.
3. Peneli tian yang berjudul “Pengembangan Budaya Sekolah Berprestasi: Studi
tentang Penanaman Nilai dan Etos Berprestasi di SMA Karangturi” oleh Agus Yuliono yang dipublikasikan pada bulan September 2011. Penelitian tersebut
terdapat pada Jurnal Komunitas Volume 3, No. 2. Hasil dari penelitian tersebut adalah budaya sekolah berprestasi di SMA Karangturi terwujud dari slogan
“The Best You Can Be”, serta visi sekolah “Karangturi is a School of Global
Enterpreneurial Spirit”. Tentu dalam pembelajaran tersebut penanaman nilai dan etos berprestasi sangat dominan. Hasil dari penanaman nilai dan etos
44 berprestasi di SMA Karangturi mencangkup prestasi dalam input, proses dan
output. Penelitian tersebut relevan karena sama-sama meneliti mengeni budaya sekolah dalam membangun prestasi maupun motivasi berprestasi siswa.
Perbedaannya terletak pada jenjang sekolah serta lokasi sekolah. SMA Karangturi merupakan sekolah yang sangat berkualitas dan berada di perkotaan,
sehingga tidak dapat disamakan dengan SD N 2 Delanggu yang berada di desa.
C. Kerangka Berpikir