Karakteristik Budaya Sekolah Tinjauan Budaya Sekolah a. Pengertian Budaya

27 Budaya sekolah diciptakan dengan tujuan memajukan suatu sekolah. Menciptakan budaya sekolah juga memerlukan pemikiran serta pertimbangan dari warga sekolah. Budaya sekolah merupakan sesuatu yang dibangun dari pertemuan antara nilai-nilai yang dianut oleh kepala skeolah dan nilai-nilai yang dianut oleh guru- guru serta karyawan Muhaimin, Sutiā€™ah Sugeng Listyo Prabowo, 2010: 48. Budaya sekolah dibangun dari pemikiran orang- orang yang ada di sekolah. Utamanya adalah pemikiran pemimpin sekolah, yaitu kepala sekolah yang akan lebih banyak memberikan pengaruh. Kepala sekolah yang visioner akan membawa sekolah untuk lebih maju. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa budaya sekolah adalah sistem berpikir dan bertindak secara khas serta kompleks yang dimiliki oleh suatu sekolah yang menjadi karakteristik sekolah. Sistem berpikir dan bertindak tersebut dibangun dari pemikiran kepala sekolah, guru dan karyawan. Kepala sekolah sebagai pembimbing untuk mengarahkan tujuan yang akan dicapai melalui nilai-nilai yang diterapkan, sikap yang dimiliki, kebiasaan yang ditampilkan, serta tindakan seluruh warga sekolah.

c. Karakteristik Budaya Sekolah

Budaya sekolah yang tercipta memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik budaya sekolah terdiri dari budaya positif dan budaya negatif. Budaya sekolah yang positif adalah budaya sekolah yang mendukung peningkatan mutu sekolah Jumadi, 2006: 4. Bentuk budaya sekolah yang positif antara lain penghargaan terhadap warga sekolah yang berprestasi, komitmen terhadap belajar, saling percaya antar warga sekolah, menjaga 28 sportivitas, dan lain-lain. Penanaman budaya positif dapat memberikan peluang sekolah beserta warga sekolah untuk berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, memiliki semangat tinggi, dan mampu untuk terus berkembang Moerdiyanto, Tt: 5-6. Budaya positif perlu dikembangkan sebagai modal untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam meningkatkan mutu sekolah. Keberadaan budaya sekolah yang bersifat netral, tidak akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan mutu sekolah. Budaya sekolah yang bersifat netral, yaitu budaya sekolah yang tidak mendukung maupun menghambat peningkatan mutu sekolah Jumadi, 2006: 5. Budaya sekolah netral akan selalu ada di lingkungan sekolah, meskipun tidak memberikan dampak bagi peningkatan mutu sekolah. Hal ini dikarenakan budaya sekolah netral dapat dijadikan alat untuk menjalin hubungan yang hangat antar warga sekolah. Contoh dari budaya sekolah yang netral adalah arisan keluarga sekolah, pembuatan seragam, dan lain-lain. Berbanding terbalik dengan budaya sekolah positif, budaya sekolah negatif sebaiknya dihindari. Budaya negatif cenderung bersifat anarkis, negatif, meracuni warga sekolah dengan hal yang tidak baik, bias serta dominatif Moerdiyanto, Tt: 5-6. Sekolah yang memiliki budaya negatif, salah satunya adalah sekolah yang cepat puas dengan sesuatu yang telah diraih diraih. Sekolah yang cepat puas dengan sesuatu yang diperoleh tidak akan berkembang karena selalu menerima dengan puas yang telah diperoleh. Tidak akan ada motivasi untuk bekerja keras secara terus menerus dan 29 memperoleh hasil yang lebih baik lagi dari sebelumnya atau tidak berusaha untuk lebih baik dari sekolah lain. Contoh lainnya adalah banyak jam pelajaran kosong, siswa takut berbuat salah, siswa takut bertanyamengemukakan pendapat, warga sekolah saling menjatuhkan, persaingan yang tidak sehat antar warga sekolah, perkelahian antar siswa maupun antar sekolah, penggunaan minuman keras dan obat terlarang, pornografi, dan lain-lain Jumadi, 2006: 5.

d. Identifikasi Budaya Sekolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh strategi spiritual teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Al-Islam) SMP Muhammadiyah Parakan Tangerang Selatan

17 95 104

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI, SIKAP PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 4 98

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SD NEGERI NO. 101776 SAMPALI DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 25

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE Peningkatan Motivasi Dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Bareng Klaten Tengah Tahun Pelajaran 2012

0 0 15

PENINGKATAN MOTIVASI DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE Peningkatan Motivasi Dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Bareng Klaten Tengah Tahun Pelajaran 2012

0 0 20

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas VI SD Negeri 2 Delanggu, Delanggu, Klaten Tahun 2011/2012.

0 3 6

PERANHUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF SEKOLAH DI SD N SOSROWIJAYAN YOGYAKARTA.

0 2 178

PENGARUH SELF-EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MATA PELAJARAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) DI SMK N 2 DEPOK.

1 1 150

HUBUNGAN SIKAP ILMIAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KIMIA

0 0 18