Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3 minat, bakat, motivasi, dan kebiasaan belajar. Faktor yang berasal dari luar
individu ekstern meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, guru,
masyarakat serta lingkungan sekitar. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi prestasi belajar adalah
lingkungan keluarga. Setiap manusia dilahirkan di lingkungan keluarga tertentu yang merupakan lingkungan pendidikan terpenting karena dalam keluargalah
manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Oleh karena itu, keluarga harus manaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan anak. Peran serta
seluruh anggota keluarga sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Keluarga harus menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi anak
untuk belajar sehingga segala potensi yang terpendam dalam diri anak dapat berkembang dengan optimal. Tetapi dalam kenyataan yang sering dijumpai
menunjukan bahwa masih banyak keluarga yang belum optimal memperhatikan anaknya, masih banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak
dapat memperhatikan perkembangan anaknya. Semakin meningkatnya anak yang terlibat masalah hukum sebagai pelaku maupun sebagai korban menjadi bukti
kurangnya perhatian keluarga terhadap anak, hal ini ditunjukan dengan data yang dimiliki Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang menyebutkan sepanjang tahun
2013 terdapat
502 aduan
anak yang
terlibat masalah
hukum http:www.kpai.go.idfiles diakses 27 Juni 2014.
Faktor lain yang juga mempengaruhi prestasi belajar anak adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal
yang mempunyai peran penting dalam mencerdaskan dan membimbing anak didik menjadi pribadi yang berkualitas. Dalam lingkungan sekolah terdapat guru yang
merupakan tangan pertama yang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga
4 dalam mengajar guru harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda
agar anak tidak jenuh. Adanya keterbatasan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah, diantaranya ruang perpustakaan yang kurang memadai, fasilitas dalam
kelas yang belum terpenuhi, kondisi gedung yang kurang baik dapat menyebabkan siswa tidak nyaman dan kurang konsentrasi saat belajar hal ini
dibuktikan dengan data pokok pendidikan menengah tahun 2011 yang mencatat ada 9,68 persen dari 85.992 ruang kelas yang rusak berat, fasilitas laboratorium
komputer dan e-perpustakaan di SMA dan SMK masih di bawah 10 persen, daya tampung yang masih kurang, latar belakang pendidikan guru SMK yang kurang
dari S1 sejumlah 13 dari 161.656 guru Renstra Ditjen Dikmen 2010-1014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, faktor penentu keberhasilan belajar yang lain adalah kebiasaan belajar siswa sebagai pelaku
dalam kegiatan belajar itu sendiri. Siswa perlu mengetahui hal-hal yang membuat suksesnya belajar dan yang sering membuat gagalnya belajar. Sehingga seorang
pelajar harus paham teknik-teknik belajar yang baik, mengetahui waktu yang tepat untuk belajar, mengatur waktu dan disiplin dalam belajar, juga
membiasakan membaca serta mengunjungi perpustakaan. Setiap siswa memiliki kebiasaan yang berbeda dalam belajar. Ada siswa
yang teratur dalam belajar, ada siswa yang belajar ketika akan menghadapi ujian saja, ada siswa yang suka menunda mengerjakan tugas, ada siswa yang asal-
asalan dalam belajar, ada siswa yang fokus dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan perbedaan prestasi belajar siswa yang satu
dengan lainnya.
5 SMK Muhammadiyah 1 Bantul merupakan salah satu sekolah kejuruan
yang bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang handal dan professional. SMK Muhammadiyah 1 Bantul memiliki empat Kompetensi Keahlian, salah satunya
adalah Audio Video. Berdasarkan survey awal yang dilaksanakan, menurut salah
satu guru kompetensi keahlian audio video mengatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian Audio Video masih rendah karena masih
banyak siswa untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM harus melalui program pengayaan dan
remedial. Mayoritas siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah mengakibatkan kurang terpenuhinya fasilitas
belajar di rumah. Latar belakang pendidikan orang tua sebagian besar SMA ke bawah. Tingkat kehadiran siswa relatif baik meski masih ada siswa yang sering
datang terlambat. Kondisi sarana dan prasarana sekolah cukup baik, meski masih dibutuhkan perbaikan. Disiplin siswa masih kurang baik, terlihat dari pakaian siswa
yang kurang rapi dan juga banyak siswa yang berada di luar sekolah saat jam sekolah masih berlangsung. Selanjutnya menurut salah satu wali kelas XI teknik
audio video mengatakan bahwa siswa kelas XI kompetensi keahlian audio video memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik contohnya pada saat kegiatan belajar
di kelas banyak siswa yang sibuk sendiri tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan guru.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah dan Kebiasaan Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Audio-Video SMK Muhammadiyah 1 Bantul
Tahun Ajaran 20132014”.
6