• Variabel bebas yang digunakan yaitu pemberian volume pupuk organik cair sabut kelapa.
• Variabel terikat meliputi tinggi batang, jumlah daun, berat basah, dan berat kering.
• Variabel kontrol meliputi kontrol media, suhu, dan pemeliharaan.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Cangkul
2. Sekop
3. Polibag
4. Ember bekas
5. Gelas ukur
6. Meteranpenggaris
7. Kertas label
8. Pisau
9. Alat tulis
10. Botol spray
11. Biji sawi hijau
12. Sekam
13. Pupuk kotoran Sapi
14. Tanah
15. Air
16. Sabut kelapa
C. CARA KERJA
1. Pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar sabut kelapa
a. Siapkan 2 kg sabut kelapa kemudian cuci bersih hingga tidak
tercampur tanah lalu masukan ke dalam ember bekas. b.
Tuangkan 4 liter air kedalam ember bekas.
c. Tutup ember bekas yang berisi air dan sabut kelapa agar tidak
kemasukan air atau cahaya sehingga proses fermentasi aerob berjalan lebih cepat.
d. Diamkan hingga 21 hari.
e. Setelah 21 hari air rendaman serabut kelapa akan berwarna hitam
kekuningan, maka air rendaman serabut kelapa siap digunakan sebagai pupuk organik cair.
2. Pengenceran pupuk cair sabut kelapa
Pengenceran yang dilakukan menggunakan perbandingan pupuk cair sabut kelapa dengan air 1:15 dalam liter. Pupuk organik
cair sabut kelapa masing-masing diencerkan dengan konsentrasi yang sama yaitu 6, 25, kemudian volume cairan hasil dari pengenceran
tersebut diambil sesuai dengan perlakuan. Perlakuan 1 dengan volume pupuk organik cair sebanyak 100 mll, Perlakuan 2 dengan volume
pupuk organik cair sebanyak 200 mll. Perlakuan 3 dengan volume
pupuk organik cair sebanyak 300 mll, sedangkan pada kontrol diberi air sebanyak 200 mll.
6. Pembibitan
Pembibitan dilakukan secara mandiri dengan menyiapkan biji sawi yang dibenihkan pada media tanah yang dicampur sekam dan
pupuk kotoran sapi dengan perbandingan 2:1:1. Kemudian dimasukan ke plastik bening yang berukuran kecil. Setiap hari dilakukan
penyiraman pada sore hari pukul 16.00. Setelah bibit berusia 1 minggu dipilih bibit yang baik baru dipindahkan ke media tanam yang
sesungguhnya. 7.
Persiapan media tanam
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah humus yang dicampur dengan pupuk kotoran sapi dan sekam yang
dimasukan ke dalam polibag yang berukuran panjang 36 cm x lebar 25 cm. Perbandingan dalam penyampuran tanah, pupuk kandang, dan
sekam adalah 2:1:1. 8.
Penanaman dan pemeliharaan Bibit sawi yang telah disemai pada plastik kecil dipindah
kedalam polibag yang sudah berisi media tanam. Pemindahan semaian bibit sawi dilakukan pada pagi hari. Setelah bibit dipindah ke media
tanam, tunggu hingga sawi berumur 3 minggu barulah dilakukan
pemberian pupuk organik cair dari sabut kelapa yang dilakukan setiap 5 hari sekali hingga tanaman sawi hijau siap penen. Penyiraman
menggunakan air dilakukan setiap hari sekali yaitu pada sore hari. 9.
Penyulaman Jika ada benih yang gagal tumbuhantumbuh abnormal kurang
dari umur 2 minggu setelah penanaman, maka dilakukan penyulaman dengan menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup, caranya
adalah dengan mencabut tanaman dengan tanahnya. 10. Pengambilan data
Pengambilan data dimulai sejak tanaman sawi berumur 21 hari dan dilakukan setiap 5 hari sekali hingga panen. Pengambilan
data yang akan dilakukan meliputi : a.
Tinggi tanaman Pengukuran dari ujung tunas sampai pangkal akar
menggunakan penggaris atau meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap 5 hari sekali dimulai sejak pemindahan bibit tanaman
ke media yang lebih besar yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari hingga sebelum panen.
b. Daun
Perhitungan jumlah daun, kondisi daun. Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung daun-daun yang tumbuh pada