Analisis Data 1. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

masyarakat X3 normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel minat berwirausaha Y menunjukkan bahwa nilai probabilitas ρ 0,806 = α 0,05 berarti distribusi data variabel Minat berwirausaha Y normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tentang variabel lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan Minat berwirausaha di SMK BOPKRI I Yogyakarta berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat. Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan program SPSS. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian linie- ritas lampiran IV, hal 99: Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel Bebas Variabel Terikat df F Hitung F Tabel Kesimpu- lan Lingkungan Be- lajar di keluarga Minat Berwir- ausaha 18:48 0,857 1,823 linier Lingkungan Be- lajar di Sekolah Minat Berwir- ausaha 27:49 1,302 1,710 linier Lingkungan Be- lajar di Masyarakat Minat Berwir- ausaha 19:47 0,880 1,812 linier 1. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di ke- luarga dan Minat Berwirausaha diperoleh nilai F hitung sebesar 0,857 sedangkan signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,823. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara lingkun- gan belajar di keluarga dengan minat berwirausaha adalah linier. 2. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di sekolah dan Minat Berwirausaha diperoleh nilai F hitung sebesar 1,302 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 27 dan penyebut 49 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,710. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan minat berwirausaha adalah linier. 3. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di masyarakat dan minat berwirausaha diperoleh nilai F hitung sebe- sar 0,880 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 19 dan penyebut 47 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,812. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan ling- kungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha adalah linier. 2. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Pengujian hi- potesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi prod- uct moment . Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis: a. Hubungan Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Minat Berwir- ausaha. 1. Rumusan Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ho: Tidak ada hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan Minat Berwirausaha Ha: Ada hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan Minat Berwirausaha 2. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis pertama pada lampiran VI, hal 122 menunjukkan bahwa koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di keluarga dengan minat berwirausaha adalah 0,792. Koefisien kore- lasi = 0,792 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara ling- kungan belajar di keluarga dengan minat berwirausaha. Derajat hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan minat berwir- ausaha tersebut dikategorikan cukup kuat. Hal ini berarti semakin baik faktor lingkungan belajar di keluarga, semakin baik minat berwirausaha. 3. Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak pada tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran VI, hal 123 diperoleh t hitung sebesar 10,557 Bila t hitung tersebut dibanding- kan dengan t tabel pada dk=68-2 = 1,668 maka berarti Ho ditolak. 4. Kriteria Pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian di atas, lingkungan belajar siswa di keluarga dengan minat berwirausaha menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan. Artinya, hubungan positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan minat berwirausaha dapat digeneralisasi pada populasi penelitian ini. b. Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dengan Minat Berwir- ausaha. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan antara lingkungan belajar di sekolah den- gan Minat Berwirausaha Ha: Ada hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan Minat Berwirausaha 2. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis kedua pada lampiran VI, hal 123 menunjukkan bahwa koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di keluarga dengan minat berwirausaha adalah 0,693. Koefisien kore- lasi = 0,693 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara ling- kungan belajar di sekolah dengan minat berwirausaha. Derajat hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan minat berwirausaha dikategorikan cukup kuat. Hal ini berarti semakin 3. Pengujian Signifikasi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak pada tingkat signifikansi 5. Dasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengambilan keputusannya adalah jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran VI, hal 124 diperoleh t hitung sebesar 7,799 Bila t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada dk=68-2 = 1,668, maka berarti Ho ditolak. 4. Kriteria Pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian di atas, lingkungan belajar di sekolah dengan minat berwirausaha menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan. Artinya, hubungan positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan minat berwirausaha dapat digeneralisasi pada populasi penelitian ini. c. Hubungan Lingkungan Belajar di Masyarakat dengan Minat Siswa Berwirausaha 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha Ha: Ada hubungan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha 2. Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis ketiga pada lampiran VI, hal 124 menunjukkan bahwa koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan minat siswa berwirausaha adalah 0,805. Koe- fisien korelasi = 0,805 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha. Derajat hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha tersebut dikategorikan cukup kuat. Hal ini berarti semakin baik faktor lingkungan belajar di masyarakat, semakin baik minat berwirausaha. 3. Pengujian Signifikasi Koefisien Korelasi Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak pada tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran VI, hal 125 diperoleh t hitung sebesar 11,036 Bila t hitung tersebut dibanding- kan dengan t tabel pada dk=68-2 = 1,668, maka berarti Ho ditolak. 4. Kriteria Pengujian atau Pengambilan Keputusan Berdasarkan hasil pengujian di atas, lingkungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha menunjukkan ada hubun- gan positif dan signifikan. Artinya, hubungan positif antara ling- kungan belajar di masyarakat dengan minat berwirausaha dapat di- generalisasi pada populasi penelitian ini.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan minat

berwirausaha Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan minat berwirausaha. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di ke- luarga dengan minat berwirausaha diperkuat oleh hasil perhitungan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,792 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 10,557 lebih besar dari t tabel 1,668. Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di keluarga dengan minat berwirausaha dikategorikan cukup kuat. Lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting dalam membentuk pola hidup dan sikap dari anak itu sendiri. Dalam lingkungan belajar yang ada di keluarga siswa dapat mengalami perkembangan dan kematangan dalam belajar apabila di keluarga dapat mendukung, membantu dan memahami situasi dan kondisi anak dalam pembentukan sikap kewirausahaan. Dari pihak keluarga seperti orang tua, saudara dan juga pihak yang lain dalam hubungan keluarga harus dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki sebagai seorang siswa seperti perlengkapan sekolah, buku-buku sekolah, uang saku dan sebagainya. Selain itu lingkungan belajar di keluarga dapat membantu dalam proses belajar siswa seperti situasi dan kondisi di keluarga yang tenang, cara mendidik orang tua yang menanamkan sikap yang mandiri dalam belajar, pengertian dari pihak keluarga yang dapat membantu anak untuk belajar lebih nyaman, kebiasaaan dalam keluarga untuk melatih hidup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh disiplin belajar, sikap pendidik dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi : studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Bopkri 2 Yogyakarta Jalan Jenderal Sudirman No.87 Yogyakarta.

0 0 155

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.

1 4 190

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan tingkat pemanfaatan perpustakaan sekolah, minat baca, dan kemandirian dalam belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi SMK BOPKRI I Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta.

0 1 145

Hubungan antara lingkungan belajar siswa, dorongan orang tua dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas 2 di SMU BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 188

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII JURUSAN JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 6 146

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta - USD Repository

0 0 195

Hubungan lingkungan belajar siswa dengan minat berwirausaha : studi kasus pada kelas XII SMK BOPKRI I jln. Cik Ditiro No.37 Yogyakarta - USD Repository

0 0 167

HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP JURUSAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XII SMA BOPKRI DUA YOGYAKARTA

0 0 122