d. Produktivitas Berikut ini disajikan tabel penilaian produktivitas dengan
menggunakan PAP tipe II Masidjo, 1995:157.
Tabel 5.7 Kategori Penilaian Produktivitas Tenaga Kerja
Interval f fr
Penilaian 5,73
24 66,66
Sangat tinggi 5,12 – 5,72
4 11,11
Tinggi 4,7 – 5,11
2 5,6
Cukup 4,29 – 4,69
Rendah 4,29
6 16,67
Sangat rendah Jumlah 36 100
Sumber: Lampiran halaman 119. Berdasarkan kategori penilaian produktivitas tenaga kerja diatas
diketahui karyawan yang terkategori sangat tinggi sebanyak 24 orang 66,66, tinggi sebanyak 4 orang 36,11, cukup sebanyak 2 orang
5,6, rendah sebanyak 0 orang 0, dan sangat rendah sebanyak 6 orang 16,67. Dengan demikian dari hasil penelitian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa produktivitas karyawan di PT. Perkebunan Nusantara X Klaten Unit Pengolahan Gayamprit sangat tinggi. Hal ini
di dukung dengan perhitungan mean = 5,6258 median = 6,06 dan modus = 6,48 yang termasuk kategori sangat tinggi.
B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji ini digunakan analisis chi kuadrat
χ
2
dengan taraf signifikansi 5. Untuk menginterprestasikan hasil uji normalitas adalah jika harga chi
kuadrat χ
2
hitung lebih kecil dari chi kuadrat χ
2
berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi normal. Namun apabila harga
chi kuadrat hitung lebih besar dari chi kuadrat χ
2
tabel berarti distribusi data menyimpang dari distribusi normal. Perhitungan dalam
uji normalitas ini menggunakan bantuan komputer Seri Program Statistik SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih.
Hasil analisis uji normalitas distribusi data pada variabel motivasi kerja diperoleh harga chi kuadrat
χ
2
sebesar 13,236 sedangkan nilai chi kuadrat
χ
2
pada tabel taraf signifikansi 5 dan db 9 sebesar 16,919. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa distribusi data variabel motivasi kerja tidak menyimpang dari distribusi normal karena chi kuadrat
χ
2
hitung lebih kecil dari chi kuadrat
χ
2
tabel 13,236 16,919. Hasil analisis uji normalitas distribusi data pada variabel
pengalaman kerja, diperoleh chi kuadrat χ
2
sebesar 5,536, sedangkan nilai chi kuadrat
χ
2
pada tabel dengan taraf signifikansi 5 dan db 9 sebesar 16,919. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa distribusi data variabel pengalaman kerja tidak menyimpang dari distribusi normal karena nilai chi kuadrat
χ
2
hitung lebih kecil dari nilai chi kuadrat χ
2
tabel 5,536 16,919. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis uji normalitas distribusi data pada variabel pengawasan kerja diperoleh harga chi kuadrat
χ
2
sebesar 3,066 sedang nilai chi kuadrat
χ
2
tabel dengan taraf signifikansi 5 dan db 6 sebesar 12,592. Dari hasil perhitungan tersebut dapat
disimpulkan bahwa distribusi data variabel tingkat pengawasan kerja tidak menyimpang dari distribusi normal karena nilai chi kuadrat
χ
2
hitung lebih kecil dari nilai chi kuadrat χ
2
tabel 3,066 12,592. Hasil analisis uji normalitas distribusi data pada variabel
produktivitas tenaga kerja, diperoleh harga chi kuadrat χ
2
sebesar 5,176, sedangkan nilai chi kuadrat
χ
2
pada tabel dengan taraf signifikansi 5, dan db 2 sebesar 5,991. Dari hasil perhitungan
tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel produktivitas tenaga kerja tidak menyimpang dari distribusi normal
karena nilai chi kuadrat χ
2
hitung lebih kecil dari nilai chi kuadrat χ
2
tabel 5,176 5,991. Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa keempat
variabel tersebut berdistribusi normal. Berikut ini akan disajikan hasil pengujian normalitas.
Tabel 5.8 Hasil pengujian Normalitas
No Variabel Db
χ
2
hitung χ
2
tabel Kesimpulan 1
2 3
4 Motivasi
Pengalaman kerja Pengawasan
Produktivitas 9
9 6
2 13,236
5,536 3,006
5,176 16,919
16,919 12,592
5,991 Normal
Normal Normal
Normal
Sumber: Lampiran halaman 106. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan statistik uji F
pada tingkat signifikansi 5. Hasil pengujian antara variabel motivasi dengan produktivitas tenaga kerja didapat F
sebesar 1,008 pada df 13 pembilang dan df penyebut 21, karena F
F
tabel
atau 1,008 2,222 maka hubungan linier lampiran hal 111. Hasil pengujian antara variabel pengalaman kerja dengan
produktivitas tenaga kerja didapat F sebesar 0,758 pada df 18
pembilang dan df penyebut 16, karena F F
atau 0,758 2,302, maka hubungan linier lampiran hal 112. Hasil pengujian
antara variabel pengawasan dengan produktivitas tenaga kerja didapat F
sebesar 2,336 pada df 5 pembilang dan df penyebut 29, karena F
F atau 2,393 2,545 maka hubungan linier
lampiran hal 113.
hitung hitung
hitung hitung
tabel
hitung hitung
tabel
2. Pengujian Hipotesis a.
Hubungan antara motivasi X
1
dengan produktivitas tenaga kerja Y. Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan yang
positif dan signifikan antara motivasi X
1
dengan produktivitas tenaga kerja Y. Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi antara
X
1
dan Y r sebesar 0,340 lampiran hal 114. Dengan koefisien korelasi 0,340 maka terdapat hubungan antara X
1
dan Y, namun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan antara X
1
dan Y rendah. Koefisien korelasi 0,340 bertanda positif maka ada hubungan antara X
1
dan Y. Untuk menguji hubungan X
1
dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t
dan t . Jika t
hitung
t maka hubungan
antara X
1
dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t t
maka hubungan antara X
1
dan Y tidak signifikan.
hitung tabel
tabel hitung
tabel
Dari perhitungan terdapat t 2,154 t
tabel
2,028 maka hubungan antara X1 dan Y signifikan. Dengan demikian
hipotesis I yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan produktivitas tenaga kerja diterima.
hitung
b. Hubungan antara pengalaman kerja X dengan produktivitas tenaga kerja
2
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja X dengan
produktivitas tenaga kerja Y. Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi r antara X dan Y sebesar 0,279 lampiran hal 114.
Dengan koefisien korelasi 0,279 maka terdapat hubungan antara X dan Y, namun hubungan antara X dan Y rendah. Koefisien korelasi
0,279 bertanda positif maka ada hubungan antara X
2
dan Y. Untuk menguji hubungan X dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan
2
2 2
2
2
dengan uji t yaitu membandingkan t dan t
hitung
. Jika t
t
tabel
maka hubungan antara X dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t
t maka hubungan antara X dan Y tidak
signifikan.
hitung
2
hitung
tabel 2
Dari perhitungan terdapat t
hitung
2,371 t
tabel
2,028 maka hubungan antara X dan Y signifikan. Dengan demikian hipotesis II
yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja diterima.
2
c. Hubungan antara pengawasan X dengan produktivitas tenaga kerja Y.
3
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengawasan X dengan produktivitas
tenaga kerja Y. Dari tabel diketahui bahwa koefisien korelasi r antara X dan Y sebesar 0,278 lampiran hal 114. Dengan koefisien
korelasi 0,278 maka terdapat hubungan antara X dan Y, namun hubungan antara X dan Y rendah. Koefisien korelasi 0,278 bertanda
positif maka ada hubungan antara X dan Y. Untuk menguji hubungan X
3
dan Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan uji t yaitu membandingkan t
dan t . Jika t
t maka
3
3 3
3 3
hitung tabel
hitung tabel
hubungan antara X
3
dan Y signifikan, dan sebaliknya jika t t
maka hubungan antara X dan Y tidak signifikan.
hitung tabel
2
Dari perhitungan terdapat t 0,878 t
tabel
2,028 maka hubungan antara X dan Y tidak signifikan. Dengan demikian
hipotesis III yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengawasan dengan produktivitas tenaga kerja tidak
diterima.
hitung
3
d. Hubungan antara motivasi X
1
, pengalaman kerja X
2
dan pengawasan X dengan produktivitas tenaga kerja Y.
3
Hipotesis keempat menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi X
1
, pengalaman kerja X dan pengawasan X dengan produktivitas tenaga kerja Y.
Pengujian ini dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda Ry
sebesar 0,517 lampiran hal 115. Hal ini membuktikan ada hubungan positif antara motivasi X , pengalaman kerja X dan pengawasan
X
3
dengan produktivitas tenaga kerja Y. Untuk menguji hubungan antara motivasi X
1
, pengalaman kerja X dan pengawasan X
3
dengan produktivitas tenaga kerja Y signifikan atau tidak, dapat dilakukan uji F yaitu membandingkan F
hitung
dengan F . Jika F
F
tabel
, maka hubungan antara X
1
, X dan X dengan Y signifikan,
2 3
3 ,
2 ,
1
1 2
2
tabel hitung
≥
2 3
dan sebaliknya F F
tabel
, maka hubungan antara X
1
, X dan X dengan Y tidak signifikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa F
dengan taraf signifikansi 5, db pembilang 3 dan db penyebut 32 lebih besar dari pada F
tabel
3,901 ≥ 2,901. Dengan demikian
hipotesis IV yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan dengan
produktivitas tenaga kerja diterima.
hitung 2
3 hitung
3. Pembahasan Hasil Penelitian a. Hubungan antara motivasi dengan produktivitas tenaga kerja.
Dari hasil analisis koefisien korelasi r hitung sebesar 0,340 yang menunjukkan hubungan yang rendah. Hasil penelitian menyatakan bahwa
ada hubungan yang positif antara motivasi dengan produktivitas tenaga kerja. Positif artinya ada hubungan searah antara motivasi kerja dengan
produktivitas tenaga kerja yaitu jika ada kenaikan atau penurunan motivasi kerja maka akan terjadi secara bersama-sama. Hubungan yang positif antara
motivasi kerja dengan produktivitas tenaga kerja diperkuat oleh hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena t
hitung 2,154 lebih besar dari t tabel 2,028. Hal ini berarti antara motivasi dengan produktivitas tenaga kerja terdapat hubungan yang positif dan
signifikan. Dengan demikian motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Adanya motivasi kerja yang tinggi dari karyawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan mempengaruhi karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sebaliknya
apabila karyawan dengan motivasi kerja yang rendah maka kurang memperhatikan prestasi kerjanya sehingga produktivitas yang akan dicapai
juga rendah. Meskipun dari uji korelasi motivasi kerja hubungannya rendah, tetapi motivasi merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penerimaan karyawan, agar dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Adanya motivasi kerja akan mendorong karyawan untuk berusaha mencapai
prestasi kerja yang baik yang nantinya akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Dari hasil penelitian dapat diketahui deskripsi data untuk variabel motivasi kerja sebagai berikut yaitu mean 57,31 dengan kategori tinggi,
median sebesar 57,5 dengan kategori tinggi, modus sebesar 51 dengan kategori cukup dan standar deviasi sebesar 5,137 lampiran hal 116.
Dengan melihat hasil hasil deskripsi data pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara X Klaten Unit Gudang Pengolahan Gayamprit diketahui bahwa
nilai motivasi yang dimiliki karyawan termasuk kategori tinggi, maka ada baiknya untuk dipertahankan atau bila mungkin ditingkatkan. Adapun cara
yang perlu dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung
karyawan untuk bekerja. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapai lingkungan kerja yang nyaman diantaranya dengan memberikan
penerangan yang cukup, pengaturan sirkulasi udara. Karena dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lingkungan kerja seperti itu karyawan akan bekerja dengan baik sehingga produktivitas kerja tenaga akan meningkat. Sebaliknya bila lingkungan kerja
kurang nyaman, karyawan tidak bisa bekerja dengan maksimal sehingga akan menghambat produktivitas kerja.
Selain dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung, motivasi kerja juga dapat diberikan dengan pemberian imbalan
atau upah yang adil. Dengan pemberian imbalan atau upah yang adil maka karyawan akan merasa dihargai dengan demikian akan memacu karyawan
untuk lebih giat bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sebaliknya apabila karyawan merasa tidak dihargai karena pemberian
upah atau imbalan yang tidak adil maka karyawan akan bekerja tidak maksimal dan bahkan bisa berontak sehingga hal ini akan mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja. Selain dari kedua faktor diatas, yang memotivasi karyawan untuk
bekerja dengan giat adalah kesejahteraan pribadi dan iklim hubungan antara manusia. Motivasi kerja yang tinggi tidak hanya memberi sumbangan bagi
perasaan sejahtera individu, tetapi juga memberi sumbangan bagi perusahaan, karena karyawan yang termotivasi akan bekerja dengan giat
sehingga dapat meningkatkan produktivitas seterusnya laba pun akan meningkat.
b. Hubungan antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja. Dari hasil analisis koefisien korelasi r hitung sebesar 0,279 yang
menunjukkan hubungan yang rendah. Hasil penelitian menyatakan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ada hubungan yang positif antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja. Positif artinya ada hubungan searah antara pengalaman kerja
dengan produktivitas tenaga kerja yaitu jika seorang karyawan memiliki pengalaman kerja yang yang tinggi maka produktivitas kerja yang dicapai
juga akan tinggi. Hubungan yang positif antara pengalaman kerja dengan produktivitas tenaga kerja diperkuat oleh hasil analisis uji t yang
menunjukkan hubungan tersebut signifikan, karena t hitung 2,371 lebih besar dari t tabel 2,028. Hal ini berarti antara motivasi dengan produktivitas
tenaga kerja terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Dengan demikian pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Karyawan yang berpengalaman dipandang lebih mampu dan produktif jika dibanding dengan karyawan yang kurang
berpengalaman. Seorang karyawan memiliki pengalaman kerja yang tinggi maka akan mempengaruhi kualitas dan kemampuan kerja menjadi
bertambah dan berkembang yang akhirnya produktivitas kerja akan meningkat. Semakin lama bekerja seorang karyawan juga akan lebih
memahami pekerjaannya dan menjadi lebih terampil yang akan mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.
Dari hasil penelitian dapat diketahui pula deskripsi data untuk variabel pengalaman kerja termasuk dalam kategori sangat rendah sebagai
berikut yaitu mean 13,33, median sebesar 12,5 , modus sebesar 8 dan standar deviasi sebesar 5,831 lampiran hal 116. Dengan melihat hasil
hasil deskripsi data pada perusahaan PT. Perkebunan Nusantara X Klaten PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Unit Gudang Pengolahan Gayamprit diketahui bahwa nilai pengalaman kerja termasuk kategori sangat rendah, maka seharusnya perlu ditingkatkan.
Untuk meningkatkan pengalaman kerja bagi tenaga kerjanya, perusahaan dapat mengadakan pelatihan-pelatihan kerja. Dengan pelatihan kerja
diharapkan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik. Pelatihan kerja juga dapat menambah pengetahuan bagi karyawan,
karena karyawan yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang kerjanya yakni seperti cara melakukan pemeraman, sigir, sortasi,
forat, na fermentasi, grouping, nazien, nametten dan pengepakan dapat menyebabkan pemborosan waktu, bahan dan faktor produksi yang lain.
Apabila pengetahuan karyawan meningkat maka karyawan tersebut mampu melaksanakan pekerjaan lebih efektif, hasilnya lebih banyak dan tingkat
kesalahan yang dilakukan menjadi lebih rendah. Dengan demikian maka produktivitas tenaga kerja dapat meningkat.
c. Hubungan antara pengawasan kerja dengan produktivitas tenaga kerja. Dari hasil analisis koefisien korelasi r hitung sebesar 0,278 yang
menunjukkan hubungan yang rendah. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara pengawasan kerja dengan produktivitas
tenaga kerja. Positif artinya jika ada kenaikan atau penurunan pengawasan kerja maka akan terjadi secara bersama-sama. Namun hubungan antara
pengawasan kerja dengan produktivitas tenaga kerja tidak signifikan karena t hitung sebesar 0,878 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,028. Hal ini berarti
antara pengawasan kerja dengan produktivitas tenaga kerja terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan yang positif akan tetapi hubungan ini tidak signifikan. Dengan demikian pengawasan kerja memiliki pengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja. Adanya pengawasan kerja yang baik dari perusahaan akan mempengaruhi karyawan untuk bekerja dengan maksimal
sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sebaliknya apabila pengawasan kerja terhadap karyawan rendah maka karyawan kurang
memperhatikan prestasi kerjanya sehingga produktivitas yang akan dicapai juga rendah. Meskipun dari uji korelasi pengawasan kerja hubungannya
rendah, tetapi pengawasan kerja merupakan faktor yang diperlukan dalam kegiatan perusahaan, agar dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Pengawasan kerja akan mendorong karyawan untuk berusaha mencapai mencapai prestasi kerja yang baik yang nantinya akan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Dari hasil penelitian dapat diketahui deskripsi data untuk variabel
pengawasan kerja sebagai berikut yaitu mean 16,17 dengan kategori sangat tinggi, median sebesar 16,00 dengan kategori tinggi, modus sebesar 15
dengan kategori sangat tinggi dan standar deviasi sebesar 1,577 lampiran hal 116. Dengan melihat hasil hasil deskripsi data pada perusahaan PT.
Perkebunan Nusantara X Klaten Unit Gudang Pengolahan Gayamprit diketahui bahwa nilai pengawasan kerja termasuk kategori sangat tinggi.
Hal ini menujukkan bahwa pengawasan kerja di PT. Perkebunan Nusantara X Klaten Unit Gudang Pengolahan Gayamprit sudah sangat baik dan perlu
untuk dipertahankan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Hubungan antara motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan dengan produktivitas tenaga kerja.
Hasil analisis korelasi ganda diperoleh harga koefisien korelasi ganda Ry
sebesar 0,517 lampiran hal 115 dan menunjukkan hubungan yang sedang. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan
yang positif antara motivasi kerja, pengalaman kerja dan pengawasan dengan produktivitas tenaga kerja artinya semakin tinggi tingkat motivasi
kerja, pengalaman kerja dan pengawasan kerja akan semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerja, begitu juga sebaliknya. Koefisien determinasi
R sebesar 0,268 lampiran hal 115 termasuk dalam korelasi yang rendah antara motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan dengan produktivitas
tenaga kerja.
3 ,
2 ,
1
2
Untuk mengetahui signifikan tidaknya harga koefisien korelasi ganda maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5. Harga F hitung
diperoleh sebesar 4,413 sedangkan F tabel dengan derajat kebebasan db pembilang 3 dan db penyebut 32 sebesar 2,901. Dengan demikian ada
hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja, pengalaman kerja dan pengawasan kerja dengan produktivitas tenaga kerja. Hal ini
berarti bila motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan kerja ditingkatkan maka produktivitas tenaga kerja juga akan meningkat, begitu juga
sebaliknya. Besarnya sumbangan efektif dari motivasi kerja sebesar 26,13,
diikuti pengalaman kerja sebesar 0,54 kemudian yang terakhir adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengawasan kerja sebesar 0,13. Berdasarkan hasil diatas motivasi kerja memberikan sumbangan efektif yang paling besar, maka motivasi kerja
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, begitu juga dengan pengalaman kerja dan pengawasan kerja. Hasil
perhitungan sumbangan efektif dan sumbangan relatif dirangkum dalam tabel bagai berikut:
Tabel 5.9 Sumbangan Relatif dan Efektif
Motivasi Kerja
Pengalaman kerja
Pengawasan kerja
Jumlah Sumbangan relatif
97,5 2,03
0,47 100
Sumbangan efektif 26,13
0,54 0,13
26,8 Sumber: Lampiran halaman 121.
Hasil uji F menunjukkan bahwa F hitung sebesar 3,901 lebih besar dari pada F tabel sebesar 2,901. hal ini menunjukkan bahwa hubungan
antara motivasi kerja, pengalaman kerja dan pengawasan kerja dengan produktivitas tenaga kerja signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan secara bersama-sama dengan
produktivitas tenaga kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan