BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan kedudukan PT. Perkebunan Nusantara X
PT. Perkebunan Nusantara X atau yang disingkat PTPN 10 terbentuk pada tanggal 11 Maret 1996, merupakan gabungan antara PT. Perkebunan
XXI yang bergerak dibidang gula, PT. Perkebunan XXVII yang bergerak dibidang tembakau, Bobbin dan rumah sakit, serta PT. Perkebunan XIX yang
mengusahakan tembakau Vorstenlanden. Semuanya itu dituangkan dalam Keppres No.6 Th. 1998.
PTPN 10 berkedudukan di Jl. Jembatan Merah No. 6-9 Surabaya dan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Th. 1996 pada tanggal 14
Februari 1996 tentang pengalihan Badan Usaha Milik Negara BUMN dan dibuat dihadapan notaris Harun Kamil, S.H.
Sesuai surat No. 43 tanggal 11 Maret 1996, PTPN 10 merupakan peleburan dari 3 Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mempunyai latar
belakang pendirian sebagai berikut: 1. Eks PT. Perkebunan Nusantara XIX
Berawal dari nasionalisasi perusahaan milik Belanda: Handel Industrie Endlandbouw Maatskappij Tiedman and Van Kercheen menjadi
PT. Perkebunan pada tahun 1961 berdasarkan PP. No. 14-175 tanggal 26 April 1961 menjadi PT. Perkebunan Negara Jawa Tengah I, kemudian
49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan PP No 30 Th. 1963 dirubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara Tembakau IV. Selanjutnya PT. Perkebunan Negara Tembakau IX
digabung PT. Perkebunan Negara Tembakau VII menjadi PT. Negara Perkebunan XIX.
2. Eks PT. Perkebunan XXI dan XII Berdasarkan UU No. 86 Th. 1958 tentang nasionalisasi perusahaan
perkebunan milik Belanda dan setelah beberapa kali mengalami perubahan serta penyempurnaan organisasi Badan Usaha Milik Negara
dan berdasarkan PP No. 23 Th. 1973 PT. Negara Perkebunan XXI dan XXII digabung menjadi satu perusahaan perseroan yang membawahi 12
pabrik gula dan 2 rumah sakit. 3. Eks PT. Perkebunan Nusantara XXVII
Dari nasionalisasi perusahaan milik Belanda tahun 1958 yaitu Landbouw Maatschappij Oull Djember LMOD Fa. Anemat and Co.
Besoekische Tabaks Maatsschappij BTM Landbouw Maatsschappij Sukowono LMS. Pada tahun 1957 berdasarkan SK Menteri No. 229 Th.
1957 tanggal 10 Desember 1957 ditetapkan menjadi PT. Perkebunan Negara Baru dan tahun 1959 berubah menjadi Prae Merit Tembakau.
Pada tahun 1961 berdasarkan PP No. 173 Th. 1961 tanggal 26 April 1961 berubah menjadi PT. Perkebunan Negara Kesatuan IX. Kemudian
berdasarkan PP No. 30 Th. 1964 tanggal 22 Mei 1964 dipecah menjadi dua, yaitu Tembakau Besuki V dan Tembakau Besuki VI hingga akhirnya
berdasarkan PP No.14 Th. 1968 tanggal 13 April 1968 ditetapkan menjadi PT. Negara Perkebunan XXVII dan pada tahun 1972 berdasarkan PP No. 7 Th.
1972 diubah menjadi PT. Perkebunan XXVII. Penggabungan dari tiga PT. Perkebunan menjadi PT. Perkebunan
Nusantara X Persero merupakan penggabungan yang sangat sinergis. Hal ini bisa terlihat dari kinerja masing-masing divisi atau masing-masing usaha
nampak cukup baik. PT. Perkebunan Nusantara X memiliki beberapa unit kerja, seperti unit
kerja tembakau di Klaten, unit kerja Bobbin dan unit kerja rumah sakit yang berkedudukan di Jawa Timur. Untuk unit kerja di Klaten, PT. Perkebunan
Nusantara X bergerak di bidang tembakau Vorstenlanden yang berlokasi di Jl. Pemuda Selatan No. 59 Klaten, Jawa Tengah. Unit kerja PTPN 10 di Klaten
membawahi tiga sub unit kerja, yaitu sub unit kerja gudang pengolah Gayamprit, Kebonarum dan Wedi. Khusus untuk Surogedug sub unit kerja ini
memproduksi bahan untuk filter tembakau dan gudang untuk menampung produk dari tiga gudang pengolah Gayamprit, Kebonarum dan Wedi.
B.Visi dan Misi PTPN X
Sejalan dengan terbentuknya PTPN 10 maka ditetapkan satu visi yaitu ingin mewujudkan satu tekad menjadi “World Class Company” yang artinya
menjadi pemasar global, memiliki produksi citra kelas dunia, merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pusat keunggulan industri serta menjadi organisasi layanan yang tumbuh dan berkembang.
Disamping visi perusahaan, juga disusun misi PTPN X yang diungkapkan dalam “Tiga Dharma” yaitu:
1. Menghasilkan devisa maupun rupiah bagi negara dengan cara efisien.
2. Memenuhi fungsi pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Dari visi dan misi diatas, didukung dengan lima strategi, yaitu: 1.
Sikap tanggap terhadap perubahan. 2.
Pertumbuhan perusahaan secara verikal dan horizontal. 3.
Kemitraan usaha dengan layanan prima. 4.
Kapital intelektual untuk meningkatkan nilai pasar. 5.
Mutu produk melalui penyempurnaan proses. Adapun secara khusus misi Sub Bidang Usaha Tembakau adalah
berusaha dibidang komunitas tembakau yang berkualitas tinggi guna menunjang program pemerintah dalam meningkatkan ekspor non migas untuk
memperoleh devisa. Untuk membawa perusahaan sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh direksi maka perlu dilestarikan dan dikembangkan tembakau cerutu di pasar internasional.
C. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara X