Pengukuran produktivitas Teori Motivasi

c. Pengukuran produktivitas

Pengukuran produktivitas di perusahaan dapat diukur dengan membandingkan antara input dengan output, pengukuran ini menggunakan rasio penentu produktivitas yang digunakan dalam perusahaan Scroeder, 1997:268 1. Rumus Sperry Flight Systems Penerimaan Revenue Produktivitas = Tenaga Kerja Langsung + Tenaga Kerja Tidak Langsung + Usaha Pencarian Langsung Total + Pengeluaran Lainnya + Biaya Modal – Perubahan Sediaan 2. Rumus General Electric Total barang dan jasa yang ditagih Produktivitas = Upah pekerja + Beban fasilitas + Biaya bahan baku langsung + Biaya pelayanan Bisnis 3. Rumus Western Electric Produksi – bahan baku yang dibeli – Penyusutan - Pajak Produktivitas = Masukan tenga kerja – Investasi bersih x Tingkat laba 4. Rumus Northrup Corporation Pengiriman Produktivitas = Jam Tenaga kerja 5. Rumus Honeywell Penjualan Produktivitas = Pembayaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Metode Peningkatan Produktivitas

Produktivitas merupakan perpaduan antara efisien dengan efektifitas. Ada beberapa bidang kerja yang dapat meningkatkan produktivitas disamping perlunya pembenahan kembali beberapa bagian organisasi dan fungsi staf untuk menunjang peningkatan produtivitas semaksimal mungkin. Bidang pekerjaan yang mempunyai dampak besar terhadap produktivitas menurut Bambang Kusriyanto 1993:8 antara lain: 1. Investasi mesin untuk mengganti tenaga manusia. 2. Upaya yang diarahkan pada penentuan dan penerapan metode kerja yang paling cocok. 3. Usaha-usaha menghilangkan praktek yang tidak produktif yang biasanya menghambat peningkatan produktivitas. 4. Metode-metode personalia yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memanfaatkan secara lebih efektif sumber daya manusia suatu perusahaan. Metode-metode untuk meningkatkan produktivitas dikategorikan menjadi 4 buah yaitu Kommarudin, 1993:128: 1. Metode pemanfaatan sumber daya yang lebih sedikit untuk mendapatkan jumlah produk yang sama. 2. Metode pemanfaatan sumber daya yang lebih sedikit untuk mendapatkan jumlah produk yang lebih besar. 3. Metode pemanfaatan sumber daya yang sama untuk mendapatkan jumlah yang lebih banyak. 4. Metode pemanfaatan sumber daya yang lebih banyak untuk mendapatkan jumlah produk yang lebih banyak lagi. Bambang Kussriyanto 1993:9 mengelompokkan peningkatan produktivitas ke dalam empat bentuk yaitu: 1. Pengurangan sedikit sumber daya untuk memperoleh jumlah produk yang sama. 2. Pengurangan sumber daya sekedarnya untuk memperoleh jumlah untuk memperoleh jumlah produk yang lebih besar. 3. Pengurangan sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produk yang lebih besar. 4. Pengurangan sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produk yang lebih besar lagi. Ada empat jenis metode yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas Kommarudin, 1993:128: 1. Metode peningkatan produktivitas dengan menghemat tenaga buruh. 2. Metode peningkatan produktivitas dengan menerapkan metode kerja yang paling cepat. 3. Metode peningkatan produktivitas dengan melenyapkan praktek-praktek yang tidak produktif. 4. Metode peningkatan produktivitas dengan memanfaatkan sumber daya manusia dengan lebih efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

II. Motivasi Kerja a. Pengertian Motivasi Kerja

1. Motivasi Menurut arti katanya, motivasi berarti pemberian motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Yang dimaksud dengan motif adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja, sedangkan arti dari motivasi adalah pekerjaan yang yang dilakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan M. Manullang, 2001:166. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan supaya lebih semangat dalam bekerja sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhan dalam hidupnya. Bagi manusia apabila suatu kebutuhan telah terpenuhi maka akan muncul kembali untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti contohnya kebutuhan pokok seperti makan, setelah seseorang makan ia akan merasa kenyang namun setelah beberapa jam kemudian maka ia akan lapar kembali. Hal ini akan berjalan terus menerus untuk segala macam kebutuhan. Menurut Sondang P. Siagian 1989:138 yang dimaksud dengan motivasi adalah daya pendorong untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunaikan kewajibannya dalam pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam bekerja Moh As’ad, 1978:34. Dengan pendek kata, yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja. M. Manullang, 2001:166 Dari pengertian kata motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan, keinginan sehingga seseorang melakukan kegiatan atau pekerjaan dengan memberikan yang terbaik bagi dirinya, baik waktu maupun tenaga demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

b. Teori Motivasi

1. Teori Mc Gregor Teori Mc Gregor sering disebut dengan teori X dan teori Y Mc Gregor. Asumsi teori X mengenai manusia: a. Pada umumnya manusia tidak senang bekerja. b. Pada umumnya manusia tidak senang berambisi, tidak ingin tanggung jawab dan lebih suka diarahkan. c. Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk memperoleh tujuan-tujuan organisasi. d. Motivasi hanya sampai tingkat lower order needs physiological and savety level. Asumsi Teori Y mengenai manusia: a. Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi menyenangkan. b. Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan organisasi. c. Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan memberi prestasi pada pekerjaan yang diberi motivasi dengan baik. d. Motivasi tidak saja mengenai lower needs tetapi sampai high-order- needs. Douglas Mc Gregor menginginkan agar para manajer perusahaan menggunakan teori Y sehingga karyawan merasa didorong untuk berkembang. 2. Teori A. H. Maslow Menurut A. H Maslow kebutuhan manusia dapat dimasukkan ke dalam lima kategori yang disusun menurut prioritas. a. Physiological Needs, yaitu kebutuhan badaniah meliputi sandang, pangan dan pemuasan seksual. b. Safety Needs yaitu kebutuhan akan keamanan meliputi kebutuhan akan keamanan jiwa maupun kebutuhan akan keamanan harta. c. Social Needs yaitu kebutuhan sosial meliputi kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan dihormati, kebutuhan akan perasaan untuk berprestasi dan kebutuhan akan perasaan ikut serta sense of participation. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Esteem Needs yaitu kebutuhan penghargaan meliputi kebutuhan akan harga diri dan pandangan baik dari orang lain terhadap kita. e. Self Actualization Needs yaitu kebutuhan akan kepuasan diri yaitu kebutuhan untuk mewujudkan diri seperti kepuasan yang didapat dari pekerjaan. Maslow berpendapat bahwa tingkah laku atau tindakan manusia pada waktu tertentu ditentukan oleh kebutuhan yang mendesak. Oleh karena itu manajer perusahaan yang ingin memotivasi karyawan perlu mamahami hirarki kebutuhan manusia. 3. Teori David Mc Clelland Menurut David Mc Clelland, orang yang menpunyai kebutuhan untuk keberhasilan harus mempunyai keinginan kuat untuk mencapai sesuatu, dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, tetapi tujuan itu cukup merupakan tantangan untuk dapat dikerjakan dengan baik. b. Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara pribadi dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri. c. Mereka senang kepada pekerjaanya itu dan merasa sangat berkepentingan dalam keberhasilannya sendiri. d. Mereka lebih suka bekerja didalam pekerjaan yang dapat memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjannya. 4. Teori Keseimbangan Uang Sebagai Motivator Teori keseimbangan adalah suatu model lain dari motivasi kerja dan didasarkan pada asumsi bahwa evaluasi individu tentang kelayakan imbalan yang di terima karyawan adalah faktor penting dalam motivasi. Dalam teori ini, keseimbangan diartikan sebagi perbandingan antara masukan pekerjaan individu dengan imbalan yang diterima oleh karyawan lain dalam situasi yang sama.

c. Jenis Motivasi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan Pemanen Dan Pemupuk DI PT. Perkebunan Nusantara IV (Studi Kasus :Sawit Langkat, Kecamatan Padang Tualang,Kabupaten Langkat)

36 179 88

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 22 59

Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Disiplin Kerja Karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan

1 27 58

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA BAGIAN GILING ROKOK DI PT NOJORONO KUDUS

1 7 108

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV KEBUN PABATU.

1 9 27

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

0 3 16

Hubungan antara motivasi kerja, disiplin kerja dan keterampilan kerja dengan produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Konveksi Mondrian Klaten.

0 1 160

Hubungan antara pengalaman kerja, motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada CV Karya Baru Klaten.

0 0 135

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 0 100

Hubungan antara motivasi, pengalaman kerja dan pengawasan dengan produktivitas tenaga kerja : studi kasus di PT. Perkebunan Nusantara X Gayamprit, Klaten - USD Repository

0 0 153