BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Di dalam sebuah lembaga atau organisasi, baik itu pemerintah ataupun swasta pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan perusahaan
diantaranya adalah mendapatkan laba dan mengembangkan perusahaan. Perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak bisa lepas dari
lingkungan, baik internal maupun eksternal. Lingkungan internal perusahaan meliputi manajemen perusahaan, karyawan sedang lingkungan eksternal
meliputi pemerintah, masyarakat, pemasok dan sebagainya. Setiap perusahaan terus-menerus berusaha meningkatkan produktivitas karyawan. Produktivitas
merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas tidak hanya tergantung dari peralatan modern,
modal yang besar tapi juga sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Produktivitas adalah perbandingan yang dicapai output dengan
keseluruhan sumber daya input yang digunakan per satuan waktu Payaman J. Simanjutak, 1985:30.
Manfaat peningkatan produktivitas adalah menghemat sumber daya karena perusahaan dituntut menghemat dalam proses produksi, membantu
memperkecil biaya karena dapat menekan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan energi. Peningkatan produktivitas juga meningkatkan daya saing
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antar perusahaan karena perusahaan berusaha untuk menggunakan usaha yang sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kegiatan peningkatan produktivitas perusahaan merupakan kegiatan yang tidak pernah berakhir seiring berjalannya perusahaan. Setiap perusahaan
menginginkan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi. Produktivitas yang tinggi akan membuat perusahaan berkembang dan dapat
mempertahankan operasinya. Untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memiliki sumber daya manusia yang
potensial seperti tenaga kerja yang produktif, memiliki motivasi kerja yang tinggi, pengalaman kerja yang mendukung kegiatan karyawan.
Produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, motivasi, disiplin kerja, ketrampilan, sikap etika kerja,
pengawasan, tingkat penghasilan dan lain sebagainya Pandji Anoraga, 1995:71. Motivasi merupakan suatu dorongan untuk dapat bekerja guna
mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi kerja dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar. Perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki
motivasi kerja yang tinggi, hal ini dapat nampak pada saat karyawan merasa senang dalam bekerja, karyawan mendapat kepuasan dalam bekerja, karyawan
berusaha memperoleh hasil yang maksimal. Untuk meningkatkan motivasi kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan memberikan
gaji yang adil dan layak, melindungi karyawan saat bekerja sehingga karyawan akan merasa tenang dan diperhatikan sehingga mendorong
semangat karyawan saat bekerja. Apabila motivasi kerja yang dimiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karyawan yang tinggi maka akan menghasilkan produktivitas yang tinggi, sebaliknya motivasi kerja yang rendah akan menghasilkan produktivitas yang
rendah pula. Di samping faktor motivasi, pengalaman kerja juga diperlukan dalam
menjalankan perusahaan. Yang dimaksud dengan pengalaman kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam suatu perusahaan. Pengalaman kerja yang
dimiliki karyawan dapat melatih dan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan karyawan. Untuk meningkatkan ketrampilan yang dimiliki
karyawan, perusahaan perlu mengadakan pelatihan kerja sehingga diharapkan karyawan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan
organisasi untuk menghadapi tugas dengan segala permasalahan dan tuntutannya, karena adanya pelatihan kerja dapat meningkatkan ketrampilan,
kemampuan dan pengetahuan. Karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja dalam
melaksanakan pekerjaan belum tentu lebih baik dari karyawan yang belum memiliki pengalaman kerja. Hal ini berarti bahwa karyawan yang sudah
berpengalaman tetap membutuhkan latihan dan petunjuk kerja yang nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja. Karyawan yang sudah
berpengalaman akan membutuhkan latihan dan petunjuk kerja yang relatif singkat dibandingkan dengan karyawan yang belum berpengalaman.
Karyawan yang sudah lama bekerja biasanya lebih terampil daripada karyawan yang baru bekerja. Pengalaman kerja berakibat karyawan lebih
efisien dalam melakukan pekerjaannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain faktor motivasi dan pengalaman kerja, pengawasan kerja juga diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Yang dimaksud dengan
pengawasan adalah kegiatan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan yang sedang dilakukan apakah kegiatan tersebut telah mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pengawasan yang dilakukan oleh manajer bertujuan untuk mengetahui atau memantau karyawan pada saat bekerja dan untuk mengetahui
penyimpangan dari tujuan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif untuk memperbaikinya. Pengawasan yang dilakukan manajer sebaiknya tidak terlalu
kaku sehingga dapat membuat karyawan dapat bekerja dengan tenang. Adanya pengawasan akan memacu karyawan dalam bekerja sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja. PT. Perkebunan Nusantara X Klaten merupakan salah satu perusahaan
yang mengolah daun tembakau yang mempekerjakan karyawan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut tentunya memiliki tingkat produktivitas kerja yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya di antaranya
adalah usia, motivasi, pengalaman, disiplin kerja, pengawasan kerja, ketrampilan dan tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Untuk mengetahui
sejauh mana hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan produktivitas kerja di PT. Perkebunan Nusantara X Klaten diperlukan suatu penelitian
dengan prosedur yang jelas. Bertitik tolak dari dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI, PENGALAMAN KERJA DAN PENGAWASAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN”
.
B. Rumusan Masalah