Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA
b. Perspektif Pelanggan Keinginan suatu perusahaan adalah untuk mencapai kinerja
keuangan jangka panjang yang hebat, maka setiap bagian dalam perusahaan harus menciptakan dan memberikan produk atau jasa
yang bernilai bagi pelanggan, produk atau jasa tersebut harus memberikan manfaat yang lebih besar dari apa yang dikorbankan
pelanggan untuk mendapatkannya. Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu:
1 Customer Core Measurement
Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:
a Marker share: mencerminkan bagian yang dikuasai
perusahaan atas seluruh pasar yang ada, meliputi jumlah pelanggan, jumlah penjualan dan volume penjualan.
b Customer retention: mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.
c Customer acquisition: mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan
bisnis baru. d Customer satisfaction: menaksir tingkat kepuasan pelanggan
terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam
value proposition.
e Customer profitability: mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus
diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut. 2 Customer Value Proposition
Customer value proposition merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada
atribut: a Productservis
attributes: mengidentifikasi
apa yang
diinginkan pelanggan atas produk atau jasa yang ditawarkan. b Customer relationship: menyangkut perasaan pelanggan
terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.
c Image and reputation: faktor tidak berwujud yaitu membangun image dan reputasi perusahaan melalui iklan dan
menjaga kualitas. c. Perspektif Bisnis Internal
Perspektif bisnis internal diukur dari kegiatan internal perusahaan yang berkaitan untuk mencapai tujuan para stakeholder.
Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui sebaik apakah bisnis yang mereka sudah jalankan dan
apakah produk atau jasa sudah sesuai dan memuaskan spesifikasi pelanggan. Perspektif ini harus didesain dengan hati-hati oleh
mereka yang paling mengetahui misi perusahaan. Tiga tahapan proses bisnis internal
1 Proses inovasi, dalam proses ini unit bisnis menambah pemahan tentang kebutuhan utama dari pelanggan kemudian menciptakan
produk atau jasa sesuai dengan apa yang dibutuhkan pelanggan. 2 Proses operasi, proses ini untuk membuat dan menyampaikan
produk atau jasa. Proses operasi terbagi menjadi dua yaitu proses pembuatan produk, dan proses penyampaian produk
kepada pelanggan. 3 Proses pelayanan purna jual, mengukur apakah dalam pelayanan
purna jual telah memenuhi harapan pelanggan dengan tolok ukur yang bersifat kualitas, biaya, dan waktu seperti yang
dilakukan dalam proses operasi. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif ini bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi, termasuk pelatihan karyawan dan
budaya perusahaan. Tolok ukur dalam perspektif ini adalah: 1 Employess
capabilites: bagaimana
para pegawai
menyumbangkan segenap kemampuan untuk organisasi. 2 Information system capabilites: kemampuan sistem informasi
yang memadai untuk kebutuhan seluruh tingkat manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan tepat waktu.
3 Motivation empowerment and alignment: menjamin adanya proses yang berkesinambungan pada upaya memberi motivasi
dan inisiatif yang besar bagi pegawai.