Analisis kinerja pada perangkat daerah menggunakan balanced scorecard (studi kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

(1)

i

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Agnes Wulandari NIM: 132114035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Telah Disetujui oleh:

Pembimbing

セ セッL

M.Si., Ak., QIA., CA

ii


(3)

Skripsi

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Agnes Wulandari

132114035

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Telah dipertahankan di depan DewanPenguji Pada Tanggal 15 Juni 2017

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap

Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA

Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA

Ir. Drs. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA

Tanda Tangan セ N

Yogyakarta, 31 Juli 2017

セセセeォッョッュゥ

ᄋセGエGヲエセセ。ョ。エ。 Dharma


(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18)

Aku mengucap syukur kepada Allah-ku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku berdoa dengan sukacita. (Filipi

1:3-4)

Kupersembahkan untuk:

Papaku Alim Eko Suryono dan Mamaku Heleseny Halis Adikku Wahyu Priambodo, Omku Ergo Rudus Anggen Serta keluarga besar dan sahabat-sahabatku


(5)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI–PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,


(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agnes Wulandari

NomorMahasiswa : 132114035

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Juli 2017 Yang menyatakan,


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memperhatikan akademik saya dan memberikan masukan.

6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

7. Dr. H. Slamet Winaryo, M.Si. dan seluruh pegawai biro umum yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu mencarikan data yang dibutuhkan.

8. Papa dan Mama atas segala doa dan semangatnya, juga bantuan finansial sehingga saya dapat menempuh pendidikan ini.


(8)

viii

9. Keluarga besar Papa dan Mama yang selalu menghibur dan memberikan semangat.

10. Donny yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat.

11. Sahabat-sahabat saya yang terkasih Devy, Elin, Febrina, Sonia, Siti, Icha, Aseh, Krisna yang selalu mendukung dan memberikan semangat.

12. Teman-teman seperjuangan kelas A Akuntansi 2013 terima kasih atas pertemanan, pengalamaman, dan pelajaran selama kuliah bersama di Universitas Sanata Dharma.

13. Teman-teman KKP32 Grogol terima kasih atas pertemanan, kekeluargaan, pengalaman, dan semangat yang selalu diberikan.

14. Teman-teman seperjuangan kelas MPAT I yang memberi masukan dan berdinamika bersama.

15. Serta semua pihak yang sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2017 Penulis


(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

ABSTRAK... xiv

ABSTRACT... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 3

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Penulisan... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Gambaran Umum Perangkat Daerah... 6

1. Pengertian Perangkat Daerah... 6

2. Jenis Perangkat Daerah... 7

B. Gambaran Umum Sekretariat Daerah... 9

C. Pengukuran Kinerja... 10

1. Pengertian Pengukuran Kinerja... 10

2. Manfaat Pengukuran Kinerja... 11


(10)

x

E. Balanced Scorecard... 14

1. Pengertian Balanced Scorecard... 14

2. Perspektif-Perspektif Balanced Scorecard... 15

F. Balanced Scorecard pada Organisasi Pemerintah... 19

G. Penelitian Terdahulu... 23

BAB III METODE PENELITIAN... 24

A. Jenis Penelitian... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian... 24

D. Jenis dan Sumber Data... 25

E. Teknik Pengumpulan Data... 26

1. Wawancara... 26

2. Kuesioner... 26

3. Dokumentasi... 27

F. Teknik Analisis Data... 27

1. Perspektif Keuangan... 27

2. Perspektif Pelanggan... 28

3. Perspektif Proses Bisnis Internal... 31

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran... 31

5. Rangkuman Hasil Kinerja Biro Umum Berdasarkan Balanced ScoreCard... 32

G. Teknik Pengujian Data... 32

1. Uji Validitas... 32

2. Uji Reliabilitas... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN... 34

A. Profil Biro Umum Setda Provinsi Kalimantan Tengah... 34

B. Visi dan Misi... 34

C. Sasaran... 35

D. Struktur Organisasi... 36


(11)

xi

A. Perspektif Keuangan... 38

1. Efisiensi Belanja... 38

2. Pertumbuhan Belanja... 39

3. Varians Belanja... 41

B. Perspektif Pelanggan... 42

1. Populasi dan Sampel... 42

2. Pengujian Instrumen... 43

3. Hasil Pengolahan Data Kuesioner... 44

C. Perspektif Proses Bisnis Internal... 47

1. Sarana dan Prasarana... 48

2. Proses Operasional dan Teknologi... 49

D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran... 50

1. Pelatihan Pegawai... 50

2. Retensi Pegawai... 51

E. Rangkuman Hasil Kinerja Biro Umum Berdasarkan Balanced Scorecard... 52

BAB VI PENUTUP... 55

A. Kesimpulan... 55

B. Keterbatasan... 56

C. Saran... 57

DAFTAR PUSTAKA 58


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Karakteristik Swasta dan Instansi Pemerintah... 20

Tabel 2. Standar Efisiensi Belanja... 28

Tabel 3. Skala Pengukuran Kuesioner Perspektif Pelanggan... 29

Tabel 4. Rangkuman Hasil Penelitian... 32

Tabel 5. Perhitungan Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2014-2016... 38

Tabel 6. Pertumbuhan Belanja Tahun 2014-2016... 40

Tabel 7. Perhitungan Rasio Varians Belanja Tahun 2014-2016... 41

Tabel 8. Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Perspektif Pelanggan Menggunakan SPSS 16.0... 43

Tabel 9. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Perspektif Pelanggan Menggunakan SPSS 16.0... 43

Tabel 10. Hasil Pernyataan Kuesioner Perspektif Pelanggan... 45

Tabel 11. Urutan Kepentingan Atribut dan Bobot Masing-Masing Atribut... 46

Tabel 12. Pembelian Sarana Biro Umum Tahun 2014-2016... 48

Tabel 13. Perhitungan Rasio Pelatihan Pegawai... 50

Tabel 14. Perhitungan Rata-rata Pegawai... 51

Tabel 15. Perhitungan Rasio Perputaran Pegawai... 51


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Sederhana Balanced Scorecard pada Organisasi

Pemerintah... 22 Gambar 2. Struktur Organisasi Setda Provinsi Kalimantan Tengah... 36 Gambar 3. Struktur Organisasi Biro Umum Setda Provinsi Kalimantan


(14)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA PADA PERANGKAT DAERAH MENGGUNAKAN

BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Agnes Wulandari NIM: 132114035 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja Biro Umum Setda Provinsi Kalimantan Tengah. Biro umum merupakan salah satu biro pada Sekretariat Daerah. Pengukuran kinerja yang baik diukur dari segi keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan metode Balanced

Scorecard.

Penelitian ini merupakan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk memastikan kualitas data. Kinerja Biro umum diukur menggunakan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja biro umum ditinjau dari: (1) Perspektif keuangan: anggaran dan realisasi sudah efisien, hanya saja masih kurang efektif. Pertumbuhan belanja sempat bernilai negatif, kemudian mengalami kenaikan sehingga bernilai positif. Varians belanja adalah selisih menguntungkan karena realisasi lebih kecil dibandingkan anggaran. (2) Perspektif pelanggan menunjukkan bahwa pegawai biro lain merasa sangat puas. (3) Perspektif proses bisnis internal menunjukkan bahwa sarana dan prasarana biro umum sudah memadai, dan proses operasional dan teknologinya sudah mengikuti peraturan yang berlaku. (4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan bahwa pelatihan pegawai mengalami penurunan dan kenaikan, sedangkan perputaran pegawai mengalami kenaikan.


(15)

ABSTRACT

ANALYZING PERFORMANCE OF REGIONAL INSTRUMENT USING BALANCED SCORECARD

(Case Study at Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah)

Agnes Wulandari NIM: 132114035 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The aim of this study is to determine the performance of Biro Umum Setda Provinsi Kalimantan Tengah. Biro Umum is one of bureau of Sekretariat Daerah. Good performance measurement were measured from financial performance and non financial performance. Therefore, this study used Balanced Scorecard method.

This study was a case study. Data collection methods were interview, questionnaire, and documentation. The writer used validity test and reliability test to ensure the quality of data. Performance of biro umum measured by four perspectives, they were financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and innovation and learning perspective.

The results of this research showed that the performance of biro umum perceived from: (1) Financial perspective: budget and realization were efficient, but not effective yet. Growth expenditure previously had a negative value, then increased so it was positive. The expenditure variance was favorable variance because the realization was more less than budget. (2) Customer perspective showed that other bureau employees feel very satisfied. (3) Internal business process perspective showed that facilities and infrastructure of biro umum were sufficient, and their operational and technological processes were compliance with applicable regulations. (4) Innovation and learning perspective showed that employee training was decreased and increased, and employee turnover was increased.

Keywords: balanced scorecard, government organization, performance measurement


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang dimana telah berlakunya otonomi daerah seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa dengan adanya otonomi daerah menjadikan pemerintah daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk mengurus rumah tangganya sendiri dengan sesedikit mungkin campur tangan dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah mempunyai hak dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang berkembang di daerah masing-masing. Meski mempunyai hak dan kewenangan yang luas, bukan berarti bahwa pemerintah daerah dapat sewenang-wenang dalam menggunakan sumber-sumber keuangan yang dimilikinya tanpa tujuan yang jelas dan tidak bertanggung jawab.

Pemerintah daerah sudah mengatur urusan rumah tangganya sendiri namun tetap harus dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan secara akuntabel dan transparan keuangan daerahnya baik kepada masyarakat di daerah maupun kepada Pemerintah pusat yang telah membagikan dana perimbangan kepada seluruh daerah di Indonesia. Pada era otomoni daerah ini menjadikan adanya pembaharuan manajemen keuangan daerah, ditandai dengan perubahan yang sangat mendasar, mulai dari sistem


(17)

anggarannya, perbendaharaan sampai kepada pertanggungjawaban laporan keuangannya.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Pemerintah daerah dibagi menjadi pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Pemerintah daerah dalam menjalankan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh perangkat daerah untuk menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel sehingga dapat tercapainya good governance. Kinerja pemerintah yang baik akan menjadikan pemerintahan yang baik pula sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik dan berkualitas. Pemerintah daerah beserta perangkat-perangkatnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus diukur kinerjanya, tidak hanya dinilai dan diukur berdasarkan aspek keuangannya saja namun juga harus diukur kinerja berdasarkan aspek non keuangan.

Salah satu perangkat daerah adalah sekretariat daerah provinsi dan kabupaten/kota. Sekretariat daerah provinsi maupun kabupaten/kota merupakan perangkat daerah yang bertugas membantu pekerjaan kepala daerah. Sekretariat daerah sendiri terbagi menjadi beberapa biro di dalamnya. Biro-biro tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda dan kinerjanya harus diperhatikan juga karena merupakan bagian dari sekretariat daerah.


(18)

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan latar belakang tersebut untuk menilai kinerja suatu perangkat daerah, tepatnya pada salah satu biro yang ada di sekretariat daerah, yaitu kinerja Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan Balanced

Scorecard karena memiliki keseimbangan untuk mengukur kinerja baik dari

aspek keuangan maupun non keuangan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas adalah bagaimana kinerja Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang dinilai berdasarkan empat perspektif dari metode Balanced Scorecard?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini untuk perspektif keuangan dinilai dari pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.


(19)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk mempertahankan bahkan menaikkan kinerja biro demi tercapainya tujuan organisasi serta dapat menjadi acuan pengambilan keputusan.

2. Bagi Universitas

Hasil dari penelitian dapat bermanfaat untuk menambah referensi kepustakaan tentang metode Balanced Scorecard pada perangkat daerah bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian dapat menjadi sarana dan prasanara untuk menambah pengetahuan mengenai pemahaman penerapan metode

Balanced Scorecard pada perangkat daerah.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini yang diterapkan adalah: Bab I: Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.


(20)

Bab II: Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tinjauan pustaka yang digunakan sebagai pedoman dan pendukung penelitian dalam mengolah dan menganalisa data serta hasil dari penelitian terdahulu.

Bab III: Metode Penelitian

Bab ini membahas objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV: Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini membahas profil Biro Umum Sekretariar Daerah Provinsi Kalimantan Tengah: visi dan misi, struktur organisasi serta data yang digunakan untuk mengukur kinerja biro.

Bab V: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan hasil penelitian. Bab VI: Penutup

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian serta saran-saran untuk pihak yang akan melalukan penelitian serupa.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Perangkat Daerah

1. Pengertian Perangkat Daerah

Instansi Pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apatur Sipil Negara pada pasal 1 ayat 15 adalah instansi pusat dan instansi daerah, dan pada pasal 17 menyebutkan instansi daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Juni 2016, telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang pada pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa “Perangkat daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah”.

Perangkat daerah yang merupakan unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota. Sama halnya dengan pengertian perangkat daerah, dua bagian perangkat daerah ini dijelaskan juga didalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang pada pasal 1, pada ayat 2 disebutkan bahwa “perangkat


(22)

daerah provinsi adalah unsur pembantu gubernur dan dewan perwakilan rakyat daerah provinsi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah provinsi”, dan pada ayat 3 disebutkan

bahwa “perangkat daerah kabupaten/kota adalah unsur pembantu bupati/wali kota dan dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/kota”.

2. Jenis Perangkat Daerah

Perangkat daerah yang berbagi menjadi dua bagian yaitu perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota, dua bagian tersebut terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 pada pasal 5 disebutkan tentang jenis perangkat daerah. Perangkat daerah provinsi terdiri dari:

a. Sekretariat Daerah, unsur staf yang dipimpin oleh sekretaris daerah dan bertanggung jawab kepada gubernur (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 7).

b. Sekretariat DPRD, unsur pelayanan administrasi dan pemberi dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD, bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD provinsi dan secara administratif bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah provinsi (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 9).

c. Inspektorat, unsur pengawas dan penyelenggaraan pemeritahan daerah yang dipimpin oleh inspektur dan bertanggung jawab kepada


(23)

gubernur melalui sekretaris daerah (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 11).

d. Dinas, unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dipimpin oleh kepala dinas daerah provinsi dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah provinsi (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 13).

e. Badan, unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi yang dipimpin oleh kepala badan daerah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris daerah provinsi (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 24).

Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri dari:

a. Sekretariat Daerah, unsur staf yang dipimpin oleh sekretaris daerah kabupaten/kota dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 29).

b. Sekretariat DPRD, unsur pelayanan administrasi dan pemberi dukungan terhadap tugas dan fungi DPRD, bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD kabupaten/kota dan secara administratif bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris kabupaten/kota (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 31).

c. Inspektorat, unsur pengawas dan penyelenggaraan pemeritahan daerah yang dipimpin oleh inspektur dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 33).


(24)

d. Dinas, unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dipimpin oleh kepala dinas daerah kabupaten/kota dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 35).

e. Badan, unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh kepala badan daerah kabupaten/kota dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota (berdasarkan PP No.18 Tahun 2016 pasal 46).

f. Kecamatan, dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa atau sebutan lain dan kelurahan yang dipimpin oleh camat atau sebutan lain yang bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota (berdasarkan pada PP No.18 Tahun 2016 pasal 50).

B. Gambaran Umum Sekretariat Daerah

Sekretariat daerah seperti yang telah diketahui merupakan salah satu perangkat daerah yang membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Sekretariat daerah dipimpin oleh sekertaris daerah. Sekretaris daerah provinsi dan


(25)

kabupaten/kota diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul gubernur dan bupati/walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sekretaris daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada kepala daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah terdiri dari paling banyak 4 asisten dan paling banyak 12 biro. Masing-masing biro terdiri dari paling banyak 4 bagian, dan masing-masing bagian terdiri dari paling banyak 3 subbagian.

Sekretariat daerah dalam melaksanakan tugas seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 (pasal 7 ayat 4 untuk provinsi dan pasal 29 ayat 4 untuk kabupaten/kota) menyelenggarakan fungsi pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah, pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada instansi daerah, dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya.

C. Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Kinerja menurut Mahsun (2014: 25) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang


(26)

dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja menurut Dally (2010: 31) adalah hasil kerja suatu organisasi dalam rangka mewujudkan tujuannya. Selain itu dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 pasal 1 ayat 3, kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur.

Pengukuran Kinerja menurut Robertson (2002) yang dikutip dari Mahsun (2014: 25) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja menurut Gaspersz (2005: 69) adalah suatu cara mengukur arah dan kecepatan perubahan, yang dapat diibaratkan seperti meteran pengukur kecepatan sebuah mobil. Sementara menurut Whittaker dalam BPKP (2000) yang dikutip dari Mahsun (2014: 25), pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntanbilitas.

2. Manfaat Pengukuran Kinerja

Pengukuran menjadi suatu hal yang mempunyai peran untuk dapat membuat dan meningkatkan suatu perubahan untuk menjadi lebih


(27)

baik. Manfaat kinerja menurut Lynch dan Cross (1993) dalam Yuwono

et.al (2006: 29-30) adalah sebagai berikut:

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelangganya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal.

c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya -upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of

waste).

d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan

memberi “reward”atas perilaku yang diharapkan tersebut.

D. Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik

Bukan hanya organisasi bisnis yang memerlukan pengukuran kinerja, organisasi sektor publik pun perlu diukur kinerjanya untuk keberlangsungan organisasi. Organisasi sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang unik sehingga memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas, tidak hanya pada tingkat laba, efisiensi dan ukuran finansial saja. Sama halnya dengan organisasi bisnis, pada organisasi sektor publik pun pengukuran


(28)

kinerja menjadi suatu peran penting dalam melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas dan menilai seberapa berhasil misi sektor publik dapat tercapai, terlebih organisasi sektor publik tidak dapat terlepas dari kepentingan umum dimana organisasi sektor publik sebagai penyedia jasa atau barang-barang publik. Menurut BPKP (2000) dalam Mahsun (2014: 33-34), manfaat pengukuran kinerja bagi organisasi sektor publik adalah:

1. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.

2. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.

4. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Menjadi alat komunikasi antarbawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi. 7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif. 9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.


(29)

E. Balanced Scorecard

1. Pengertian Balanced Scorecard

Pada tahun 1992, Robert S. Kaplan dan David P. Norton melaporkan hasil-hasil proyek penelitian pada multiperusahaan dan saat itu juga memperkenalkan suatu metode pengukuran kinerja yang berorientasi pada pandangan strategis ke masa depan, yang disebut

Balanced Scorecard. Metode ini menterjemahkan visi dan strategi

organisasi kedalam seperangkat ukuran yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen startegi.

Balanced Scorecard terdiri atas dua kata yaitu “balanced

(berimbang)” dan “scorecard (kartu skor)”. Kata “balanced

(berimbang)” yang maksudnya adalah ada keseimbangan antara pengukuran kinerja baik dari segi aspek finansial maupun non finansial dalam jangka panjang maupun jangka pendek, baik itu bersifat internal maupun eksternal, sedangkan kata “scorecard (kartu skor)” yang adalah kartu skor untuk mencatat skor kinerja dari seseorang. Setelah penjabaran tersebut disimpulkan oleh Yuwono et.al (2006: 6-7) bahwa Balanced

Scorecard merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur

kinerja yang seimbang antara aspek finansial maupun non finansial yang kemudian penilaian akan kinerja tersebut dicatat pada kartu skor yang berisi poin-poin untuk mengukur kinerja pada masa sekarang ataupun untuk masa yang akan datang.


(30)

2. Perspektif-perspektif Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton mengatakan terdapat empat prespektif berbeda yang dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevalusi kinerja. Dijelaskan oleh Sony Yuwono pada Yuwono et.al (2006: 31-43) dalam metode Balanced Scorecard terdapat aspek yang diukur meliputi empat perspektif, yaitu:

a. Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan berperan untuk menjadi fokus tujuan strategis dan ukuran semua perspektif dalam Balanced

Scorecard, setiap ukuran yang dipilih akan mempunyai keterkaitan

sebab-akibat pada peningkatan kinerja. Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus kehidupan bisnis, yaitu:

1) Growth: tahapan awal dari siklus kehidupan bisnis dimana perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang terbaik.

2) Sustaint: tahapan kedua dari siklus kehidupan bisnis dimana perusahaan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik, sasaran keuangan pada tahapan ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang telah dilakukan.

3) Harvest: tahapan ketiga dari siklus kehidupan bisnis dimana perusahaan telah benar-benar menuai/memanen hasil investasi. Sasaran keuangan dalam tahapan ini adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.


(31)

b. Perspektif Pelanggan

Keinginan suatu perusahaan adalah untuk mencapai kinerja keuangan jangka panjang yang hebat, maka setiap bagian dalam perusahaan harus menciptakan dan memberikan produk atau jasa yang bernilai bagi pelanggan, produk atau jasa tersebut harus memberikan manfaat yang lebih besar dari apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya. Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu:

1) Customer Core Measurement

Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen

pengukuran, yaitu:

a) Marker share: mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas seluruh pasar yang ada, meliputi jumlah pelanggan, jumlah penjualan dan volume penjualan.

b) Customer retention: mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c) Customer acquisition: mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.

d) Customer satisfaction: menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition.


(32)

e) Customer profitability: mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.

2) Customer Value Proposition

Customer value proposition merupakan pemicu kinerja

yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut:

a) Product/servis attributes: mengidentifikasi apa yang diinginkan pelanggan atas produk atau jasa yang ditawarkan. b) Customer relationship: menyangkut perasaan pelanggan

terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan.

c) Image and reputation: faktor tidak berwujud yaitu membangun image dan reputasi perusahaan melalui iklan dan menjaga kualitas.

c. Perspektif Bisnis Internal

Perspektif bisnis internal diukur dari kegiatan internal perusahaan yang berkaitan untuk mencapai tujuan para stakeholder.

Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk

mengetahui sebaik apakah bisnis yang mereka sudah jalankan dan apakah produk atau jasa sudah sesuai dan memuaskan spesifikasi pelanggan. Perspektif ini harus didesain dengan hati-hati oleh


(33)

mereka yang paling mengetahui misi perusahaan. Tiga tahapan proses bisnis internal

1) Proses inovasi, dalam proses ini unit bisnis menambah pemahan tentang kebutuhan utama dari pelanggan kemudian menciptakan produk atau jasa sesuai dengan apa yang dibutuhkan pelanggan. 2) Proses operasi, proses ini untuk membuat dan menyampaikan

produk atau jasa. Proses operasi terbagi menjadi dua yaitu proses pembuatan produk, dan proses penyampaian produk kepada pelanggan.

3) Proses pelayanan purna jual, mengukur apakah dalam pelayanan purna jual telah memenuhi harapan pelanggan dengan tolok ukur yang bersifat kualitas, biaya, dan waktu seperti yang dilakukan dalam proses operasi.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi, termasuk pelatihan karyawan dan budaya perusahaan. Tolok ukur dalam perspektif ini adalah:

1) Employess capabilites: bagaimana para pegawai menyumbangkan segenap kemampuan untuk organisasi.

2) Information system capabilites: kemampuan sistem informasi yang memadai untuk kebutuhan seluruh tingkat manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan tepat waktu.


(34)

3) Motivation empowerment and alignment: menjamin adanya proses yang berkesinambungan pada upaya memberi motivasi dan inisiatif yang besar bagi pegawai.

F. Balanced Scorecard pada Organisasi Pemerintah

Seperti yang telah diketahui bahwa Balanced Scorecard merupakan konsep baru untuk dapat menilai bagaimana pengelolaan dan kinerja dari suatu organisasi yang dapat dilihat dari aspek finansial maupun non finansial.

Balanced Scorecard memang dominan diaplikasikan pada organisasi bisnis,

kenyataannya Balanced Scorecard tidak terbatas dapat diterapkan hanya pada organisasi bisnis tapi dapat juga diterapkan untuk mengukur kinerja organisasi pemerintah (organisasi sektor publik). Adanya perbedaan sifat dan karakteristik antara organisasi bisnis dan organisasi pemerintah menjadikan adanya penyesuaian yang diperlukan untuk penerapan Balanced Scorecard ini. Dally (2010: 73) memaparkan bahwa Balanced Scorecard merupakan mekanisme untuk membuat organisasi termasuk instansi pemerintah berfokus pada strategi, karena memungkinkan semua unit dalam organisasi memberikan kontribusi secara terukur dalam pelaksanaan strategi organisasi. Tabel 1 menunjukkan perbedaan karakteristik swasta dan instansi pemerintah. Tujuan finansial menurut Kaplan dan Norton dalam Gaspersz (2005: 208-209) merupakan ukuran yang tidak memadai untuk organisasi pemerintah, organisasi pemerintah berfokus pada pencapaian tujuan yang fokus pada pelanggan, dalam konteks ini adalah masyarakat yang membayar pajak.


(35)

Perspektif pelanggan diargumentasi sebagai pengendali ukuran scorecard organisasi pemerintah karena keberhasilan organisasi pemerintah dan nirlaba diukur melalui efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan memehuni kebutuhan pembayar pajak.

Tabel 1. Perbedaan Karakteristik Swasta dan Instansi Pemerintah

Perspektif Swasta/Bisnis Pemerintah Keuangan Pemegang saham DPR, pembayar pajak,

konstituen

Pelanggan Pelanggan Orang yang menggunakan

jasa/pelayanan publik Proses bisnis internal Produk yang

diunggulkan

Memberikan pelayanan secara kompetitif Pembelajaran dan

pertumbuhan

Karyawan, direksi Pejabat politik (menteri), pegawai pemerintah

Sumber: LAN RI, 2008: 233 (dikutip dari Dally, 2010: 74)

Kunci dari perspektif proses bisnis internal pada organisasi pemerintah adalah mengidentifikasi proses kunci, mengukur dan menganalisis, menentukan target kinerja untuk mencapai tujuan memberikan pelayanan publik bernilai tambah kepada para pembayar pajak. Kemudian untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, tujuan dalam organisasi pemerintah adalah sebagai pengendali untuk mencapai keberhasilan yang unggul dalam perspektif yang lain, terutama memberikan nilai tambah dalam pelayanan kepada para pembayar pajak.

Gaspersz (2005: 212-213) menyimpulkan berdasarkan paparan diatas bahwa: 1. Perspektif Keuangan.

Manajer organisasi pemerintah harus berfokus untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik dengan cara-cara yang efisien, apakah


(36)

pelayanan publik yang mereka berikan pada tingkat biaya yang kompetitif dan efisien.

2. Perspektif Pelanggan

Manajer organisasi pemerintah harus mengetahui apakah mereka sudah memenuhi kriteria dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai pembayar pajak. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Manajer organisasi pemerintah harus berfokus pada operasi-operasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti apakah dengan mengubah metode atau menginovasi sarana dan prasarana pelayanan dapat meningkatkan kualitas pelayanan meraka kepada masyarakat. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Kemampuan suatu organisasi pemerintah dalam meningkatkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kemampuan pegawai dan kualitas teknologi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan tersebut.


(37)

Gambar 1: Contoh sederhana Balanced Scorecard pada Organisasi Pemerintah (dapat dikembangkan)

Sumber: Vincent Gaspersz, 2005: 211

Perspektif Pelanggan -Pelayanan publik berkualitas yang

dilakukan oleh profesional yang berpengetahuan

-Indikator-indikator kinerja

-Target-target

-Program-program

Perspektif Keuangan

- Neraca pembayaran (APBN/APBD), pendapatan asli daerah (PAD), produk domesti bruto (PDB), pendapatan perkapita, dll

- Indikator-indikator kinerja - Target-target - Program-program Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan -Kompetensi, kemampuan beradaptasi, pegawai bermotivasi dll -Indikator-indikator kinerja -Target-target -Program-program Perspektif Proses Bisnis Internal

- Pertumbuhan bisnis, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dll - Indikator-indikator kinerja - Target-target - Program-program

Visi, misi & strategi


(38)

G. Penelitian Terdahulu

Mauludin (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan

Balanced Scorecard dalam Pengukuran Kinerja Organisasi Publik yang

dilakukan pada Sekretariat Jendral Kementerian Perdagangan mendapatkan hasil kesimpulan bahwa Sekretariat Jendral Kementerian Perdagangan mempunyai dua alat pengukuran yaitu LAKIP dan BSC yang menghasilkan

output yang sama, hanya saja BSC melihat hasil kinerja setiap empat bulan

sedangkan LAKIP hanya pada akhir tahun.

Penelitian Kartika (2016) dengan judul Analisis Pengukuran Kinerja

Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard yang dilakukan di PT. Bank

Pembangunan Kalteng cabang Muara Teweh mendapatkan hasil yang baik untuk perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif keuangan dinilai cukup baik karena hasilnya dari masing-masing variabel beragam. Pengolahan data kuesioner dalam penelitian ini menggunakan MAM (Multiattribute Attitude

Models).

Penelitian dari Febriana (2012) berjudul Kinerja Puskesmas Pahandut

Kota Palangka Raya dengan Analisis Dasar Aspek-Aspek Balanced Scorecard mendapat kesimpulan bahwa kinerja Puskesmas Pahandut dinilai

cukup baik. Selain itu, dijabarkan juga bahwa pada perspektif pelanggan dinilai baik/memuaskan, perspektif keuangan dinilai kurang efektif/baik, sedangkan untuk perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dinilai dinilai cukup memuaskan/baik.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kasus, dimana peneliti mengamati secara langsung keadaan objek yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sehingga dapat untuk mengukur kinerja menggunakan metode Balanced

Scorecard. Penelitian ini dilakukan di Biro Umum Sekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengetahui kinerja biro pada tahun 2014-2016.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan Januari 2017 dan April 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

a. Subbagian kepegawaian Setda

b. Subbagian penatausahaan keuangan Setda

c. Subbagian analisa kebutuhan dan pengadaan aset Setda d. Staff/pegawai Setda


(40)

2. Objek Penelitian

a. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) tahun 2014-2016

b. Rekapitulasi/Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I-IV tahun anggaran 2014-2016

c. Struktur organisasi

d. Daftar pertanyaan dan jawaban wawancara e. Kuesioner perspektif pelanggan

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini dalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa gambaran umum struktur organisasi dan data jumlah pegawai. Data kuantitatif berupa Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) tahun 2014-2016, Rekapitulasi/Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I-IV tahun anggaran 2014-2016 dan hasil dari perhitungan pengukuran empat perspektif Balanced Scorecard.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dan hasil dari penyebaran kuesioner kepada responden. Data sekunder dalam penelitian ini berupa Dokumen Pelaksanaan Perubahan


(41)

Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) tahun 2014-2016, Rekapitulasi/Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I-IV tahun anggaran 2014-2016, struktur organisasi, data jumlah pegawai, dan rekapitulasi inventaris barang.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik ini berkomunikasi secara dua arah antara peneliti dan responden dengan cara tanya-jawab. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pegawai biro umum yaitu kepala sub bagian dan staf biro umum. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini adalah data mengenai kegiatan operasional, kebijakan yang diikuti, sarana dan prasanara kantor untuk perspektif proses bisnis internal, dan data pegawai seperti jumlah pegawai maupun pelatihan pegawai untuk menilai perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data secara tertulis yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Dalam penelitian ini, kuesioner disebarkan kepada para pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang bekerja selain di biro umum. Data yang didapat dari metode ini digunakan untuk menilai perspektif pelanggan.


(42)

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) tahun 2014-2016, Rekapitulasi/Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I-IV tahun anggaran 2014-2016 yang akan digunakan untuk menilai perspektif keuangan. Rekapitulasi inventaris barang untuk menilai perspektif proses bisnis internal, dan data jumlah pegawai yang ada di Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menilai perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh akan dianalisis sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan mengukur kinerja berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) tahun 2014-2016, dan Rekapitulasi/Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I-IV tahun anggaran 2014-2016. Penilaian perspektif ini menggunakan tiga rasio yaitu, rasio efisiensi belanja, rasio pertumbuhan belanja, dan rasio varians belanja (Karinda et.al, 2013).

a. Efisiensi Belanja

Rumus = x 100%

Efisisensi belanja dihitung menggunakan rumus yang ada, kemudian menilai tingkat efisiensi berdasarkan kriteria pada tabel 2.


(43)

Tabel 2. Standar Efisiensi Belanja

Sumber: Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 1996

b. Pertumbuhan Belanja

Rumus = ( )

( ) x100%

Pertumbuhan belanja dihitung dengan rumus yang ada, kemudian rasio yang didapat dibandingkan satu sama lainnya untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan belanja. Pertumbuhan belanja dinilai positif bila meningkat dan dinilai negatif apabila menurun. c. Varians Belanja

Varians Belanja = Anggaran Belanja–Realisasi Belanja Rasio varians belanja = x 100%

Varians belanja dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu selisih menguntungkan bilamana realisasi < anggaran atau hasil bernilai positif, dan selisih merugikan bilamana realisasi > anggaran atau hasil bernilai negatif (Mahmudi, 2010).

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan mengukur kinerja dengan melihat data hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada pegawai Setda yang bekerja selain di biro umum. Peneliti membagikan dua jenis kuesioner kepada rekanan untuk menilai ideal dan belief. Ideal adalah kondisi atau keadaan

Persentase Efisiensi (%) Keterangan >100 Tidak Efisien 90–100 Kurang Efisien

80–90 Cukup Efisien 60–80 Efisien


(44)

yang diharapkan oleh responden, sedangkan belief adalah kondisi atau keadaan kenyataan yang dipercaya responden. Data kuesioner akan diolah mengunakan metode Multiattribute Attitudr Model (MAM). Atribut yang akan dinilai dan tercakup dalam kuesioner adalah wujud fisik, kepercayaan, daya tanggap, keyakinan, dan kesungguhan Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan pelayanan. Adapun caranya sebagai berikut:

a. Membuat tabel skala likert 1-5 untuk penilaian ideal maupun belief

Tabel 3. Skala Pengukuran Kuesioner Perspektif Pelanggan

Kategori Skala

Sangat Puas/Setuju 5

Puas/Setuju 4

Cukup Puas 3

Tidak Puas/Setuju 2

Sangat Tidak Puas/Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010)

b. Mencari nilai ideal dan belief dengan rumus:

nilai ideal = skor x jumlah absolut ideal pada masing-masing alternatif jawaban

nilai belief = skor x jumlah absolut belief pada masing-masing alternatif jawaban

Selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal dan belief dengan rumus: nilai rata-rata ideal =


(45)

c. Menghitung nilai rata-rata kesenjangan ideal dan belief untuk mengetahui atribut yang paling mendekati keinginan pelanggan. d. Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan responden.

e. Menentukan bobot masing-masing atribut (Wi) berdasarkan urutan kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:

Wi = x 100%

f. Menghitung sikap rekanan dengan rumus:

Ab =

|

|

Keterangan:

Ab = sikap terhadap objek Wi = bobot atribut

li = nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i xi = nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n = jumlah atribut

g. Hasil perhitungan akan diinterprestasikan menggunakan skala Likert dengan:

sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400

0 80 160 240 320 400

Keterangan:

0-80% = sangat puas 81-160% = puas

161-240% = cukup puas 241-320% = tidak puas

321-400% = sangat tidak puas

Jika hasil semakin positif ke arah angka 0 maka menunjukkan bahwa rekanan semakin puas akan kerjasama/kontrak yang dilakukan dengan


(46)

biro umum, sedangkan jika semakin besar maka berarti rekanan tidak puas.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Acuan pengukuran perspektif proses bisnis internal dari Pitriani

et.al (2015) mengukur kinerja dengan melihat hasil dari wawancara

kepada kepala biro atau pegawai tetap Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk kemudahan pegawai biro lain mendapatkan informasi dan pelayanan, teknologi yang mendukung, serta sarana dan prasarana kantor yang memadai untuk meningkatakan semangat bekerja.

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mengukur kinerja dengan melihat data jumlah pegawai biro umum dan wawancara kepada kepala sub bagian kepegawaian setda untuk mendapatkan data mengenai:

a. Pelatihan Pegawai

Rasio = x100%

Rasio pelatihan pegawai untuk mengetahui berapa persen pegawai yang telah mengikuti pelatihan.

b. Perputaran Pegawai

Rasio = x 100%


(47)

Labour turnover atau perputaran pegawai digunakan untuk

mengetahui berapa persen pegawai yang pegawai yang keluar. (kaplan.co.uk, 2012 dan sleekr.co, 2016)

5. Rangkuman Hasil Kinerja Biro Umum Berdasarkan Balanced ScoreCard

Tabel 4. Rangkuman Hasil Penelitian

Perspektif Hasil Penelitian Analisis 2014 2015 2016

Keuangan 1. Efisiensi belanja

>100% = tidak efisien 90 - 100% = kurang efisien 80 - 90% = cukup efisien 60 - 80% = efisien <60% = sangat efisien 2. Pertumbuhan belanja 3. Varians belanja Realisasi < anggaran

Pelanggan 1. Kepuasan pelanggan

0 - 80% = sangat puas 81 - 160% = puas

161 - 240% = cukup puas 241 - 320% = tidak puas

321 - 400% = sangat tidak puas

Proses Bisnis Internal 1. Sarana dan prasana

2. Proses operasional dan teknologi

Pertumbuhan dan Pembelajaran 1. Pelatihan pegawai

2. Perputaran pegawai

G. Teknik Pengujian Data

1. Uji Validitas

Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Maka dari itu pada penelitian ini akan melihat dari hasil r-tabel dan r-hitung untuk menyimpulkan kevalidan data. Jika


(48)

hitung < tabel, maka item dinyatakan tidak valid, sedangkan jika r-hitung > r-tabel, maka item dinyatakan valid. R-tabel menggunakan alpha 0,1. Uji Validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik

cronbach alpha(α ) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki


(49)

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Biro Umum SETDA Provinsi Kalimantan Tengah

Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah) berdiri pada tahun 1980. Kantor dengan luas tanah 160.800m2 dan nilai perolehan Rp35.376.000.000 memiliki 12 bangunan/gedung. Kantor ini memiliki 12 biro yang salah satunya adalah Biro Umum dengan profil sebagai berikut:

Nama: Biro Umum

Alamat: Jl. RTA. Milono No.1 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Telepon: (0536) 3221214

Luas: 2.356 m2

Nilai perolehan: Rp3.298.000.000

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi organisasi modern yang dilandasi semangat Isen Mulang untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

2. Misi

Untuk pelaksanaan lebih lanjut dari visi yang ada, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk menetapkan misi-misinya, antara lain:


(50)

a. Memberikan pelayanan prima di bidang ketatausahaan dan administrasi perkantoran.

b. Mengembangkan sistme pengelolaan keuangan dan pelaporan pencapaian kinerja yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. c. Meningkatkan kualitas pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil

kepala daerah.

d. Meningkatkan pengelolaan barang daerah yang efektif dan fungsional.

C. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk mencapai visi dan misi, yaitu:

1. Terwujudnya ketatausahaan dan administrasi perkantoran yang handal. 2. Terwujudnya sarana dan prasana kantor yang memadai dan mendukung

kinerja organisasi.

3. Terwujudnya pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah yang handal.


(51)

D. Struktur Organi

1. Struktur Orga

Gambar 2: Struktu

Sumber: Bagian Kepeg

ganisasi

rganisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimant

tur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kal

pegawaian Setda

antan Tengah


(52)

2. Struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar 3: Struktur Organisasi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


(53)

BAB V

ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN

Penilaian kinerja Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan metode Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif, yaitu, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

A. Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan dinilai berdasarkan rasio efisiensi belanja, pertumbuhan belanja, dan varians belanja. Data tersebut diambil dan diolah dari DPPA SKPD dan rekapitulasi/realisasi pengadaan barang dan jasa. Kemudian data dianalisis dengan cara menghitung rasio pengadaan barang dan jasa tahun 2014-2016.

1. Analisis Efisiensi Belanja

Rumus = x 100%

Tabel 5. Perhitungan Rasio Efisiensi Belanja Tahun 2014-2016

Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Rasio (%) 2014 74.616.327.900 15.783.713.688 21,15 2015 54.939.201.400 4.870.295.210 8,86 2016 44.514.740.000 11.687.286.362 26,25

Tabel 5 menunjukkan bahwa rasio efisiensi belanja untuk pengadaan barang dan jasa biro umum tahun 2014-2016 adalah sangat efisien karena ≤ 60%. Belanja barang dan jasa yang sangat efisien terjadi pada tahun 2015 dengan rasio sebesar 8,86%. Hal ini dipengaruhi karena ada kegiatan yang belum selesai atau dibayarkan, sehingga anggaran


(54)

dianggap belum terealisasi pada tahun 2015 dan harus dilanjutkan pada tahun anggaran 2016. Selain itu, karena barang pada tahun 2014 masih memadai, biro umum tidak mengadakan barang yang sudah ada lagi untuk tahun 2015. Kecilnya angka realisasi belanja karena terdapat kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan yang disebabkan oleh kesalahan perencanaan dan perubahan kebijakan pemerintah daerah atau pusat. Pengalihan anggaran tersebut contohnya, biro umum telah menganggarkan untuk membeli videotron, hanya saja setelah berjalannya waktu pengadaan videotron tidak terlalu dibutuhkan dan dana anggaran tersebut dialihkan untuk membeli televisi. Biro umum sudah berusaha untuk melakukan efisiensi belanja sehingga anggaran belanja diangkakan tinggi agar tidak terjadi defisit saat pelaksanaan. Anggaran biro umum sudah efisien hanya saja masih kurang efektif karena anggaran yang digunakan tidak maksimal dan masih terdapat kesalahkan atau ketidaktepatan perencanaan.

2. Pertumbuhan Belanja

Analisis pertumbuhan belanja barang dan jasa bermanfaat untuk mengetahui perkembangan pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya. Pertumbuhan belanja biasanya relatif semakin meningkat atau mengalami kenaikan tiap tahunnya. Meski relatif meningkat, tidak menutup kemungkinan juga terjadi penurunan yang disebabkan oleh faktor ekonomi dan konsumsi yang dibutuhkan. Pertumbuhan belanja biro umum dipengaruhi oleh besarnya PAD Kalimantan Tengah dan juga kebutuhan barang dan jasa yang diperlukan untuk kegiatan operasional biro umum.


(1)

EUANGAN opember2015

(Rp) 0/0

9 10

0,00 0,00

(370.000.000,00) (52,86)

0,00 0,00

46.695.800,00 2,98

-

f

-(14.400.000,00) (8,85) (14.400.000,00) (8,85) (50.000.000,00) (38,20) (50.000.000,00) (38,20) 153.692.000,00 16,09

60.000.000,00 12,20

2.892.000,00 1,89

90.800.000,00 51,87

0,00 0,00

-(3,22) 80.880.500,00

80.880.500,00

Pala

551.900.000,00 156.064.800,00 265.850.000,00 134.832.000,00 148.300.000,00 148.300.000,00 1.616.275.800,00

1.108.646.800,00

54.939.201.400,00 SETELAH

PERU BAHAN

QPセセqqLm

セセセLoo

セ セNTYYNPPPLPP

8

491.900.000,00 153.172.800,00 175.050.000,00 134.832.000,00

7

100.000.000,00 700.000.800,00

56.767.850.000,00 6

5

JUMLAH

12bulan

セウ|

セoセセ・ョ

a»..

yYIセ

||sセセZ

\?"

|IINLGセセZセセ|

QR「オセ|I

b

4

I

KEGIATAN KINERJA Dana SEBELUM

I

I

PERU BAHAN

Palangka Raya 12bulan

Kabupaten/kota 12bulan

Pemerintah pusat 12bulan

dan pemerintah daerah lainnya

Palangka Raya

I

12bulan

I

1

Palangka raya Palangka Raya

ー。ャセセセ

イQゥャャ。エイセ

Raya

"

セ。ョァォ。

Raya Palangka Raya Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan

Aset/ Barang Daerah

Pengelolaan Inventaris Barang Daerah '

Penyimpanan distribusi dan inventaris !:Jarang milik daerah

Inventarisasi barang daerah

-{1

Penyusunan realisasi pengadaan dan

ー・ュ・ャゥィセ。ャャ

barang

ゥ|NMLセMM

Pelayanan kerumahtanggaan kepala daerah dan wakil kepala daerah

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Pengelolaan administrasi kepegawaian Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

Monitoring, evaluasi, pelaporan sandi dan telekomunikasi URAIAN

3 daerah/wakil kepala daerah

Rapat kobrdinasi unsur MUSPIDA

Kunjunagn kerja/inspeksi kepala daerah/wakil kepala daerah

Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya

1 2 3 4 12 52 35 PROG./

KEG.

3 5 6

8

23 3

Formulir DPPA SKPD 2.2 Halaman 3


(2)

セBBBLセBBLLBゥBBBBG⦅セ

DOKUMEN PELAKSANAAN PERU BAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Tahun Anggaran 2014 <,

.;, :r

Fonnulir DPPASKPD

2.2

\

'"''

.

,.e-,

GPMGヲオ|セBセ

THLセゥGQBB

セGセセB

BERTAMBAH/ (BERKURANG)

(Rp) 010

lSAI1AN

8 9 10

14.066.996.336,00 1.263.831.160,00 9,87

77.500.000,00 0,00 0,00

3.688.200.000,00 175.200.000,00 4,99 610.000.000,00 10.000.000,00 1,67

250.000.000,00 0,00 0,00

80.000.000,00 (120.000.000,00) (60,00)

205.000.000,00 0,00 0,00

,

819.240.000,00 0,00 0,00

1.820.863.511,00 48.780.000,00 2,75 168.171.665,00 (1.190.000,00) (0.70) 158.810.000,00 (1.190.000,00) (0,74) 761.410.000,00 298.810.000,00 64,59 1.515.600.000,00 404.220.000,00 36,37 1.472.554.000,00 592.554.000,00 67,34 1.094.327.160,00 50.327.160,00 4,82 934.500.000,00 (193.680.000,00) (17,17)

410.820.000,00 0,00 0,00

52.038.481.164,00 (3.573.735.710,00) (6,43)

261.460.000,00 0,00 0,00

8.537.300.000,00 968.500.000,00 12,80 1.889.884.500,00 303.540.000,00 19,13 4.311.187.750,00 1.004.950.000,00 30,40 Halaman 1 176,00 261.460.000,00 7.568.800.000,00 1.586.344.500,00 3.306.237.750,00 1.111.380.000,00 880.000.000,00 1.044.000.000,00 1.128.180.000,00 410.820.000,00 819.240.000,00 1.772.083.511,00 169.361.665,00 160.000,000,00 462.600.000,00 .500.000,00 3.51:3.000.000,00

セセッNッッッLッッ

200.000.000,00 200.000.000,00 205.000.000,00 55.612.216.874,00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sumber f - I ,

Dana 5 TARGET KINERJA 28 jenis 30 jenis 1 Tahun 7 jenis 4 kegiatan 1 Tahun 3ォ・ァゥ。エ。セ

1 Tahun 3 kegiatan 4 jenis 1 tahun 1 Tahun 4 LOKASI KEGIATAN Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya . Palangka

rセケ。|[ィ

p。ャ。ョァj\。ᄋᄋrセyゥエᄋᄋZ[ᄋ

.

[^ZセN GエセNL

';" '-,,'

Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palarigka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya Palangka Raya

REKAPITULASI DOKUMEN PELAKSANAAN PERU BAHAN ANGGARAN BELANJA LANG MENURUT PROGRAM DAN 'KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAE -Urusan Wajib Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Biro Umum URAIAN 3 1 1.20 1 :. 20.03 1 . 20 . 03 . 09

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat

Penyediaan jasa komun.i,k.asi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa peralatarl dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Penyediaan jasa kebersihan kantor "' Penyediaan alat tulis kantor .' GセイN

:-'!?.,

Penyediaan barang cetakan dan

ー・ョァァ。{ゥ、セセセ[

..,:':; \'.

:'

..

"

セBGB

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor /セM]]MGZGGGN

Penyediaan makanan.ganュゥョオセョ

Rapat-rapat

ォセセヲ」ゥセBNG

.'1

si ke luar daerah Rapat-rapat

セイ、ゥ

. . ke dalam daerah Pem Inaanb· N.'.";'" )PiQNpQセNセI > , AGZ[Lセ. .

'1\\

セ \ \

Penyediaan Jasa'kj1i\i[1istrasi

Zy・イッヲゥセセセゥL

Akuntansi dan Pelaporan Keuangari Sekretariat Daerah'

ᄋᄋN\NZMセエZQᄋNセゥゥᄋZNセᄋZZセ[ス[ZNZェゥ

Program PeningkatansセイNゥAョ。Lア。IoIイ。ウ。イ。ョ。

Aparatur .,'..

Pembangunan rumah jabatan

pengadaan Kendaraan dinas/operasional Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas Pengadaan perlengkapan gedung kantor \ 1 2 3 4 5 6 1 5 6 7 7 8

fa

11 12 17 18 19 23 32 Urusan Pemerintahan Bidang Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi

2 1 I 2

KOOE PROG,/

KEG.


(3)

R-EKAPrruLAsiooKuMENPEUKSANAANGperャNiiSahaセnggaaan BELAN3A lA.NGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KODE

LOKASI TARGET Sumber JUMLAH (Rp)

I

BERTAMBAHI (BERKURANG)

PROG./ URAIAN

KEGIATAN KINERJA Dana

I

I

KEG. SEBELUM SETELAH (Rp) 0/0

PERU BAHAN PERU BAHAN

1

I

2

3 4 5 6 7 8 ..;.,\,;\- 9 10

10 Pengadaan mebeleur Palangka Raya 11jenis 1 3.359.120.000,00 2.808.840.000,00I'

1:;'.

i'e,|ヲイセBᄋセUPNRXPNPPPLPPI ':'·S', (16,38) 20 Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan Palangka Raya 8jenis 1 1.031.510.000,00 1.988.160..

セアXZセセ

セ[セ^LLZ

.

956.650.000,00 92,74 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Palangka Raya 7 jenis 1 1.380.747.624,00 QNSXセZセセゥj^ゥヲ[アZアGNj 2.124.290,00 0,15 23 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan Palangka Raya 8jenis 1 981.302.000,00.,

セゥPXセDァRZqLァNP[ャ[ッ

105.000.000,00 10,70 24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Palangka Raya 7 jenis 1 RNUUTNTSPNPPPLPPセセVNTSHINPPPLPP 22,000.000,00 0,86 25 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah Palangka Raya 7 jenis kegiatan 1

SPRNRUPNPPPLセセ

i 1.380.000,00 (870.000,00) (0,29)

jabatan/dinas

セN

28 1

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Palangka Raya 1tahun 1

SYULpoセセq\ャ|

セN

395.000.000,00 0,00 0,00 31 Pemeliharaan rutin/berkala pagar, halaman dan tempat Palangka Raya 1Tahun 1

Wセゥセ|セvooL。「

6.919.760.000,00 (345,170.000,00) (4,75)

parkir

1

セセカセ[NッッッLッッ

6.975.850.000,00

118.960.000,00

40 Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan Palangka Raya 1Tahun 1,73

42 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Palangka Raya 23 Jenis '\1 . .46aaOOO,00 12.404.055.000,00 (6.059.140.000,00) (32,82) 71 Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan 5arana Komunikasi Palangka Raya

セ セ セGjL

セN

tJ

6\l

-000,00 200.000.000,00 (100.000.000,00) (33,33)

Publik dan 5andi

3

I

P"9"m P'"'"9 k","

d','p""

'P"'''''

'''''','\\1''''

セ セ

c.

"'

'"I'

'1.025,600.000,00

1.032.900.000,00 7.300.000,00 0,71 2 Pengadaan pakaian dinas beserta pcrlengkapannya

r

Palangkaraya

セケQセjセ[セゥウ

セN セセセALGエャGャ^NセG

'.

セLLセゥセッNッッッLッッ

833.650.000,00 48.300.000,00 6,15

Nセス セ ヲエセ セNGヲNNセQ セ LZNセ コセ .,;". "'" " _ . ,r ' .".

8 Rapat Kerja 5taf Ahli Kepala Daerah se Kalimantan Palangka Raya",

.,

GセNBvN

セQセB

•.

1#

GLセ

"'1,

ヲエセセ^Gセ

2'10.250.000,00 199.250.000,00 (41.000.000,00) (17,07) 5

I

I

Tengah i<li;J'>'

GセセAャZGセサ

セLAZL

t,

G[セ

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya , LZLZセ\

"\",

"1:

1....1, ' 1t・イウ・、ゥ。ョセケ。、。ョ。 untuk

I

"'iiI-

I

250.000.000,00

I

250.000.000,00 j 0,00

I

0,00 Aparatur "\ ': ,....•, . ' menglkutl blmbtngan teknls

3

I

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan .'i, {;,;,;; ".' .LセL

':'\

q?lam daerah danセB

'f,.',"

1Idiklattahun

I

1

I

250.000.000,00

I

250.000.000,00

I

0,00

I

0,00 Perundang-undangan .•,•.-".\···f ,.... •. Luar Daerah

6

I

I

," ZZセセ ..,:; .セ

Program peningkatan pengembangan sistem. 1Tahun 272.275.000,00 287.275.000,00

I

15.000.000,00

I

5,51

pelaporan capaian kinerja dan keuanga'n ." .

Penyusunan laporan capai<i1'FKiherja dan ikhtisar realisasi Palangkaraya 1 Tahun 1 20.750.000,00 20,750.000,00 0,00 0,00 kinerja 5KPD

MZZ_ZBセ

/

\ ..

:1

ーGByuセBGB

'1

セセBBBセB

Palangkaraya 1 Tahun 1 87.000.000,00 85,000.000,00 (2.000.000,00) (2,30)

penyusunan \ lapo

セ⦅ セセ

tahun Palangka Raya 1 Kegiatan 1 95.825.000,00 102.825.000,00 7.000.000,00 7,30

Penyusunan

rセMセセG

セ_セ

fi \\

Palangkaraya 3 Kegiatan 1 68.700.000,00 78.700.000,00 10.000,000,00 14,56

16

I

I

Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala.':."").:. ";:.'..'.:: ...:.;.'.i:,<.: 1Tahun 4,568.000.000,00 5,223.000.000,00

I

655.000.000,00

I

14,34 daerah/wakil ォ・ー。Bヲ、。N・イ。エゥᄋセ[ NセNZNG

3 Rapat koordinasi

オョウセGmpᄃᆪャdヲゥセセGGZHGG

Palangkaraya 2 Kegiatan 1 100.000.000,00 100.000.000,00 0,00

I

0,00 5 Kunjunagn kerja/inspeksi

ォセー。ャセZ

i::Iaerah/wakil kepala 14 Kabupaten/kota 2 Kegiatan 1 725.000.000,00 1.475.000.000,00 750.000.000,00 103,45

daerah

6 Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah Pemerintah pusat 2 Kegiatan 1 1.265.000.000,00 1.265.000.000,00 0,00

I

0,00

daerah lainnya dan pemerintah

daerah lainnya

I

I

I

I

I


(4)

BERTAMBAH/{BERKURANG)

0,00 0,00

(0,97) (3,83)

122,28 194,34 211,12 32,18 166,68 10 010 (Rp)

0,00 0,00 900.624.550,00 340.458.550,00 269.480.000,00 103.400.000,00 187.286.000,00

(731.980.000,00)

palanセ

Mengesahkan, , PALA BIRO KEUANGA

8

I

','

9

';\

/ ' -;::.\",'

"\\

セLセ 0.500.000,00 80.50()!OOO,OO ....--,' ::....- ..t.;. 515.645.000,00 397.124.000,00 424.760.400,00 299.646.000,00

2.383.000.000,00

I·;" ",':,:"

·,:f,(95.000.000,00)

. BBZエG[セBGB ,"

74.616.327.900,00 7

80.500.000,00

736.550.85, 2.478.000.000,00

JUMLAH (Rp)

SEBELUM

I

SETELAH

PERU BAHAN PERU BAHAN

Lセ ..Zjセセ ...セNL[セ

GゥHLセ[セZウHL

'"

.

ヲ[Lセセセ^L[Lセ|NゥCセ

GセセャB

.".

.-'

NセL

f ;'.

.Jj ,

セセャG[N

,t.

{,-;Jo'"

"-;? •

TARGET Sumber

KINERJA Dana

5 6

-2 Kegiatan

1 Tahun 1 Tahun

·1 Tahun

1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun

4

LOKASI KEGIATAN

Palangkaraya palangkaraya Palangkaraya Palangkaraya Palangkaraya

Palangkaraya

REKAPITUUSI' OOKOMEN 'Pl'iAKSAN7d'N'PE"i'tUBAHAN ANGGARAN BELANiATANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT OAERAH

,.

'l:

3 URAIAN

Pelayanan kerumahtanggaan kepala daerah dan wakil kepala daerah

Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

Monitoring, evaluasi, pelaporan sandi dan telekomunikasi Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Aset/Barang Daerah

Pengelolaan inventaris barang daerah

Penyimpanan、ゥウエイゥ「セウゥ dan inventaris barang milik daerah Inventarisasi barang daerah

Penyusunan realisasi pengadaan dan pemeliharaan barang

KOOE PROG./

KEG.

1 2 8

23 3 52

1 2 3 4

Formuhr OPPA SKPD 2.2 Halaman 3


(5)

PERAlATAN DAN MESIN

No UnrtIKod. Barang Jonls Rarang Mark/type Ukuran/

cc

I Volume Bahan Tahun

remb.Uan

2 4 5 6 7 8

174 ,02,06.01.03.07 IMeSinFotoCopydellQfln Kcrt"r. r=ollo IfujiXerOX

I

I

4unit I I 2014

1lJ4 102.06.01.04.01 Il.oo",' Be.'

I-

I

I

20 lInil I I 2014

-2'14 102.00.01.04.01 IlemanBesl 18RomER

r

I

34 lInit I 1 20M

セ 02.06.01.04.04 Filling BasI/Metal LION

'411 02.06.01.04.14 lomarikay" _ 35 lInit 2014

F'-'--"'=":,..-

567 02.06.02.01.04 Moj. KaYlllHotan _ 87 lInit 2014

-1

934 02.00.0? 01 OG Kllr.' K O y l l R o t o " l f l a m " " , 5 lInil 20'14

'1019 02.00.02.01.10 Mej_Rspat _ 0 lInit 2014

1210 02.06.02.01.19 MeJo P o o j o n g . 36 lInit 2014

jE2!!

02.06.02.01.20 Moja BundaI' _ 6 bllet! 2014

1755 02.06.02.01.28 l(ur51 Tamu _ .-.- 10 Dlieh 2014

2l1nit Nセ

1925 102.06.02.01 54 ILomari Pakaian

I-

I

I

0 lInit I I 2014

31f.i'!

3526 3153

13019 02.06.02.04.01 lOl1lori Es Toshiba 2 lInil 2014

l.'3021 ᄋPRNセNPRNPッゥNoャ Lomtlli,E:\ SamslIng セM ($\mlt • 2014

1;133 02.00.02.04.04 AC Spill SHARP 1 unil Campuran 2014

3134 02.06.02.04.04 AC S p l i l · 4 lInit 2014

セッ

02.00.02.04.04 I\C Spill 1.'3 7 unil 20'14

r----f=-=,

1

31-15 02.06.02.04.04 I\C Splil . _ _ _ _ _ - 6 lInit 20H

-l

02.03.02.04.04 AC Split DAIKIN 2 unit Campuran '014

PRNPsNセRNPTNPT AC Spill .- lG 25 lInit Campman MMGRセ

MセL

-02.06.02.06.U3 Tolevl,1V lGILED 50 Inc 1 lInil campuran 2014

3$29 02.06.02.06.03 Tolevl,1 v'

ItG

I LED 391oc 5 unit camp"ran 2014

「UセT 02.06.02.06.03 Telav;,' v lG 3 unit Campuran 2014

I

13037 02.06.02.00.03 Telavisl v - lGllED 32 1 unit Campu,an 2014

I

3539 02.06.02.06.03 Tfllovisi \I LGILED 32 Inc 18 unit carnpuran 2014

3590 02.06.02.00.20 S l e O m . a ' o r · 1 lInit 2014 I

02,06.02.06.39 Di!iponoor Cosmos 2 unit 2014

I

4579 02.06.03.02.0'1 P.C Unllll(ol1l"uler PC \, lENOVO 6 lInit 2014

1

4585 02.06.03.02.0: P.C Unllll(omputN PC \/ Lenovo II\l.LIN ONE _ _ 4 lInit セ⦅N⦅j

14006 02.06.03.02.02 Lap Top l r · 2 unil 2014

1

._. - - _ . I

4008 02.08.03.02.02 lap Top

v

le,lOvo '14 unit 2014

--1

セN 02.00,03.00.01 Server V · 1 lInit 7.014

QセWXW

-I02:o0:o4.0'1.04 Meja Kerja Pejabel Eselon II ' . ;; lInit ?OH

-4BOO 02.00.04.01.05 Mejo Ker)a PejoOo, E s e l o n l l l · 17 unit 2014

407B 02.06.04.01.08 Meja Kerja Pogowai Non Struklural • 01 lInit

--201"4-02.m.Ol.0 1.03

02.0G.02.01.0!i

563

679

5232 02.06.04.03.04 I(msl Kelja Pojo"ot Eselon II indochl 8 unit

I--

2014

5247 02.06.04.03.0fJ iセオHウゥ Karla f'ejabal Er-l;1lon III indachi 16 unit • セ

"2'6 02.06.04.03.00 (ursl Ke,ja PejaOat Es.'ooIV INOACHI '3lInit 2014

o •

...",..-セ 02..06.04.03.00 KUrSII(er.ja Peoawai Non Struklu,al INDACHI . 161 lin II 20iセ

I

セNZiI U2.00.0".03.00 Kursl KClJAPegnwalNon Strukturnl - 10 unit .. '-014 _

5S07 02.06.04.04.07 Kursl Rapat Ruangan Rapal Stoff CHITOSE CAESAR 4 unit BESI/PLASTIK 2014

_I

"091 02.06.04.04.07 I<u,..; J1apol Ruongen Repal Staff CHITOSE 572 unil 2014 I

- - - - -.- - - 1--'

---1

PUセR 02.00.04.07.04 lomarl Buku unluk PejoOot Eselon III • 49 llll11 2014

0726 02.07.01.01.03 Proyoklor+ 1\1I8climoni v elEC/NPVE?8'1!(G - : - - - 1 lInil METAUPLASTII(

-?Oi4"-15728 02.07.01.01.03 Proyoklor+Allacllinelll v .INFOCUSIN 3128J-ID - 5 lInll METAUPLASTII< . _...

QセセR 02.07.01.01.03 Proyeklor,·l\lIoclllnant .... D-L1GHT SCREEN SURfACE MI\TTE WHITE MODEL TSlll. 213X213 eM 1 lInit metaupャastiセH _-;:014セ

セWSS 02.07.01.01.03 Proy.'1or + AII.chlll.,,1 V BRITE GMR 2121 84;(84 eM '1 lInll METAUPlASTII( 201.1

500 02.06.01.05.0G Alal Penghancur Kortas - Gunit Besi Plastlk 2015

「セS

02.06.01.04.02 Rak B e . i l M e l . , . . . Acca - - - 1 lInil Bosi

RPセ

{セY 02.06.01.0-1.03 Rek K a y u · 6 unil 2010 ,

Nセセ[MMM 02.0U.OI.04.1I1- Lemarl kayu セ • 12オョェセ Rセ

Maja BatlVMelel - 4 unit 20/5

Kursi Elotil/Mctal ChotO!lO 300 unit 8esi

201fi--2090 u2.06.02.01.60


(6)

No Unit Kode BlIl'l1ng Jenle BlIl'l1ng Merk/type UkUl'llIll CC Volume BlIh.n T.hun PembeU.n

1 2 3 4 5 5 7 8

4731 02.06.03.05.04 Scanner c,... HP seanJet 6350 9uM Bellpゥ。ッエャセ 2015

4740 02.06.03.05.04 sエ。ョョセイ

"

HPIseanJeUG401 0 1オョセ b・ャゥpャ。ッuセ 2015

4741 02.06.03.05.04 SCanner

...

HP seanjet 6350 1オョセ BellP1astik 2015

4757 02.06.03.05.11 UPS 10オョセ Besl 2015

4779 02.06.03.06.01 S8fver 0- 1 unit Beslpゥ。ウエャセ 2015

4796 02.06.04.01.04 MaJa Kerja PejabM E.elon II 4オョセ Kayu 2015

4617 02.06.04.01.05 MeJa Kerja Pojabat Elelon III 4 unit Kayu 2015

4625 02.06.04.01.06 Maja Kerja PeJabat Ese'onIV 16 unit Kayu 2015

5144 02.06.04.01.10 Meja Kerja MeJa Kerja Stal 33オョセ Kayu 2015

5176 02.06.04.01.10 MeJaKerja Meja Partlll 32オョセ Kayu 2015

6561 02.06.04.07.02 l・ュ。セ bオセオ オョエオセ PeJabat Elelon IlWkl. GubemurlB 1 unit セ。ケオ 2015

6611 02.06.04.07.06 lッュ。セ Alsipオョエオセ I1llp Oinamlo 28 unit eell 2015

6639 02.06.04.07.06 lemanArslpunfuk-arsipDlnamll 8 unit 2015

6645 02.06.04.07.06 l・ュ。セ Arllpオョエオセ aralp Oinamll 6 unit Kayu 2015

6734 02.07.01.01.03 Prayektor+Attachment

"

10 unit Beolpャ。ウャャセ 2015

170 02.06.01.02.12 Melin PenghKung Uang V' PM Dynamic 1995 EV 3 unit Bell 2016

175 02.06.01.03.06 Mesln Foto Copy dongan Kortes doble Falla Xerox 1オョセ Logam Camporan 2016

255 02.06.01.04.03 Rak Kayu 20オョセ Kayu 2016

333 02.06.01.04.04 Filling BesUMetal Brother 50 unit Bell 2016

506 02.06.01.04.14 l・ュ。セ kayu 1 unit kayu. kaca 2016

1099 02.06.02.01.10 Moja Rapat 14 unit Kayu 2016

1113 02.06.02.01.10 MajaRapal 34 unit Kayu 2016

1762 02.06.02.01.28 Kursl Tamu 5 unit Kayu 2016

1765 02.06.02.01.28 Kural Tamu Lois I Tife Model 6 unit Buss Kaln 2016

1771 02.06.02.01.28 KurslTamu Square Carved Sola 8 unit Busa, Kaln 2016

1782 02.06.02.01.37 MeJa Kompuler 3 unit Kayu 2016

3042 02.06.02.04.01 LemariEs LG 2 unit Logam Campuran 2016

3053 02.08.02.04.03 ACUnit Polytron I standing 5PK 4 unit Sesi Pfasfik 2016

3057 02.06.02.04.03 ACUnli LG I Standing 5PK 6 unit Ball. Pialtlk 2016

3244 02.06.02.04.04 acsーャセ LGISpilie 1 PK 2オョセ LogamIPiaS1ik 2016

3246 02.06.02.04.04 ACSplit LGISpllie 2PK 20オョセ LogamIPlaltik 2018

3266 02.06.02.04.04 ACsーjセ Panasonie I Spill 2PK 8 unit Baol. Plastlk 2016

3274 02.08.02.04.04 ACSplii LGISpjij 2PK 7 unit 8eli, Plaltik 2016

3275 02.06.02.04.04 ACSpIIi LG I Spill 1 PK 1オョセ Basi. Plastlk 2016

3277 02.06.02.04.04 acsーiセ Panalonle I Spill 1 PK 2 unit Ball, Plas1ik 2016

3284 02.06.02.04.04 ACsーゥセ LG 112PK 4オョセ Ball Piastlk 2016

3266 02.08.02.04.04 ACSplit LG 7オョセ Ball Piastlk 2016

3311 02.08.02.04.06 KlpalAngin Sharp I Stand 13 unit eesilPlaotlk 2016

3321 02.06.02.04.06 Klpal Angln 4オョセ Plasllk 2016

3328 02.06.02.04.06 KlpalAngln 8 unit pゥ。ャエャセN Basi 2016

3451 02.06.02.05.15 Dispenser SlIarp 8 unit lッァャュipャ。ャエゥセ 2016

3459 02.08.02.05.16 Dispenser l!cllida 4 unit pi。sQゥセ Loglm 2016

3463 02.06.02.06.15 Dispenser Sharp 15オョセ Bali,pゥ。ウャャセ 2016

3478 02.06.02.05.15 Dispenser 3オョセ Basi,pャ。ウエャセ 2016

3461 02.06.02.05.15 Dispenser Denyo 2オョセ Beol, Plastil, 2016

3566 02.06.02.06.03 Televisi

"

LG I LED 49" 3オョセ pャ。ャエャセL Logam Campuran 2016

3569 02.06.02.06.03 TeleYisl

-

60rly 50 Inchl 5 unit Pleati Logam Campuran 2016

3574 02.06.02.08.03 Taleylol

-

LG 431nchl 10 unit pャ。sQiセL Logam Campuran 2018

4569 02.06.03.02.01 P.C Unit! Kompuler PC

"

Lenovo 10 unit pャ。ウャゥセ & Logam 2016

4599 02.06.03.02.01 P.C Unit! Komputer PC I- Lenoyo IIC 300 1オョセ PiaS11 Logam Campu,an 2016

4638 02.08.03.02.02 Lap Top

"

Lenovo 5 unit pャ。ッエャセ & Logam 2016

4843 02.08.03.02.02 Lop Top - ' Apple /17 1 unit Plas1ik, Logem 2016

4644 02.06.03.02.02 Lop Top

"

Asus X455LA 113 1 unit PlaslULogam 2016

4845 02.06.03.02.02 Lop Top ...J leoovo 115 6 unit Plas1ikllogam 2016

4651 02.06.03.02.02 Lop Top v Apple 117 3オョセ Plas1ikILogem 2016

4654 02.08.03.02.02 Lap Top

"

Lenoyol17 1オョセ PlaS1lk1Logam 2016

4767 02.06.03.06.12 stabilizerlStavott 5 unit legem Campuran 2016

4621 02.06.04.01.05 Meja Kerja Pejabat Eselon III 4オョセ セ。ケオ 2016

4841 02.08.04.01.06 Moja Kerja Pejabat Ese'on IV 2 unit Kayu 2016

.843 02.06.04.01.06 MeJa Karja Pejabat Eselon IV lッセ。ャ 10オョセ Kayu 2016

.959 02.06.04.01.08 Moja Kerja Pegawal Non S1ruktural 84 unit Kayu 2016

5206 02.06.04.01.10 MeJaKerja 4オョセ Kayu 2016

5212 02.06.04.01.10 MejaKerja 7 unit Kayu 2016

6219 02.08.04.01.10 MejaKerje 6 unit セケオ 2016

6225 02.06.04.01.10 MejaKerja 2 unit Kayu 2018

62.0 02.06.04.03.04 Kursl Kerja Pejabat Eoelon II Tiger 3001 High 2オョセ BaoVBusa 2016

5263 02.06.04.03.06 Kural Kerja PeJabat Elelon III nger 3002 High 6 unit eaoilBusa 2016

6282 02.06.04.03.06 Kural Kerja Pejabat Eselon IV Tiger 3004 High 12 unit 8esVBusa 2016

5465 02.06.04.03.06 Kural Karja Pegawal Non Struktura' Tlra 77オョセ BesiIBusa 2016

8520 02.06.04.04.08 Kural Rapat PeJabet Lein-Ialn Vip Cuotom Banquet Chair 20 unit Busa, Kayu, Bell 2016

6651 02.06.04.07.06 l・ュ。セ Alsipオョエオセ eralp Dlnamls 80 unit Kayu 2016

rang Setda.

"-4t/P\.

T APRIANDY


Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Raden Soedjono Selong Lombok Timur)

3 12 19

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BALANGAN KALIMANTAN SELATAN)

3 23 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PADA BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

11 47 138

Analisis Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang)

1 6 157

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 0 16

PENDAHULUAN Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 9

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Sragen Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard.

0 2 17

Analisis penggunaan metode Balanced Scorecard untuk menilai kinerja rumah sakit :studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.

0 0 160

ANALISIS KINERJA PEGAWAI MELALUI PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA DEPOK

0 0 16

Implementasi pengukuran kinerja rumah sakit dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari - USD Repository

0 1 193