Konsep ini terbentuk atas dasar pengalamannya terhadap lingkungan, yaitu lingkungan rumahnya sendiri. Pengalaman yang berbeda diterima melalui anggota
rumah, baik dari orang tua, nenek, paman atau saudara kandung. Konsep  tentang  bagaimana  dirinya  banyak  bermula  dari  perbandingan
antara dirinya dan saudara-saudara lainnya. Adapun konsep bagaimana perannya, aspirasi-aspirasinya ataupun tanggung jawabnya dalam kehidupan, ditentukan atas
dasar pendidikan yang datang dari orang tuanya. 2.
Konsep diri sekunder Konsep  ini  banyak  ditentukan  oleh  konsep  diri  primernya.  Misalnya
apabila  konsep  diri  primer  seseorang  adalah  pendiam,  tidak  nakal,  tidak  suka keributan, maka ia akan memilih  teman bermain  yang sesuai  dengan konsep diri
yang  sudah  dimilikinya  dan  teman-teman  baru  yang  nantinya  menunjang terbentuknya konsep diri sekunder.
Konsep  diri  terbentuk  karena  adanya  interaksi  individu  dengan  orang- orang  di  sekitarnya.  Apa  yang  dipersepsi  individu  lain  mengenai  diri  individu,
tidak  terlepas  dari  struktur,  peran  dan  status  sosial  yang  disandang  seorang individu.
2.1.4.4 Jenis-Jenis Konsep Diri
Sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep diri Rakhmat,2007:105-106, yaitu :
1. Konsep diri negatif
Menurut  William  D.Brooks  dan  Philip  Emmert  ada  beberapa  tanda  yang memiliki konsep diri negatif, yaitu :
a. Peka terhadap kritikan: Orang ini tidak tahan dikritik yang diterimanya dan
mudah marah b.
Responsif  terhadap  pujian:  Walaupun  ia  mungkin  berpura-pura menghindari  pujian,  ia  tidak  dapat  menyembunyikan  antusiasnya  pada
waktu menerima pujian. c.
Sikap Hiperkritis: Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain
Universitas Sumatera Utara
d. Pesimis:  Menganggap  tidak  akan  berdaya  melawan  persaingan  yang
merugikan dirinya. Orang  memiliki  konsep  diri  negatif  cenderung  menghindari  dialog  yang
terbuka dan bersikeras mempertahankan  pendapatnya dengan berbagai justifikasi atau logika yang keliru.
2. Konsep diri positif
Konsep diri positif ditandai dengan : a.
Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah b.
Ia merasa setara dengan orang lain c.
Ia menerima pujian tanpa rasa malu d.
Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat
e. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-
aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan mengubahnya.
Ada  sebelas  karakteristik  konsep  diri  positif  menurut  D.E.Hamachek dalam Rakhmat,2007:106, yaitu:
a. Ia  meyakini  betul-betul  nilai-nilai  dan  prinsip-prinsip  tertentu  serta
bersedia  mempertahankannya  walaupun  menghadapi  pendapat  kelompok yang kuat.
b. Ia  mampu  bertindak  berdasarkan  penilaian  yang  baik  tanpa  merasa
bersalah yang berlebihan atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya.
c. Ia tidak menghabiskan waktu untuk mencemaskan apa yang terjadi besok,
apa  yang  telah  terjadi  waktu  lalu  dan  apa  yang  sedang  terjadi  waktu sekarang.
d. Ia memliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan
e. Ia  merasa  sama  dengan  orang  lain  walaupun  terdapat  perbedaan  latar
belakang keluarga ataupun yang lain. f.
Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain.
Universitas Sumatera Utara
g. Ia  dapat  menerima  pujian  tanpa  berpura-pura  rendah  hati  dan  menerima
penghargaan tanpa rasa bersalah. h.
Ia cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya i.
Ia  sanggup  mengaku  kepada  orang  lain  bahwa  ia  mampu  merasakan berbagai dorongan dan keinginan dari kekecewaan yang mendalam sampai
kepuasan yang mendalam pula. j.
Ia  mampu  menikmati  dirinya  secara  utuh  dalam  berbagai  kegiatan  yang meliputi  pekerjaan,  permainan,  pengungkapan  diri  yang  kreatif,
persahabatan atau sekedar mengisi waktu. k.
Ia  peka  pada  kebutuhan  orang  lain,  pada  kebiasaan  sosial  yang  telah diterima dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang-
senang dengan mengorbankan orang lain. Konsep  diri  positif  menghasilkan  pola  perilaku  komunikasi  interpersonal
yang  positif  pula,  yakni  melakukan  persepsi  yang  lebih  cermat  dan mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang membuat orang lain menafsirkan dengan
cermat pula.
2.2.4.5 Pengaruh Konsep Diri dalam Komunikasi Antar pribadi