Psikologis Komunikasi Remaja Yang Termasuk Dalam Keluarga

dalam menceritak an masalah- masalah hidupnya, namun dahulu ia memang bebas sekarang ia menjadi anak yang mampu mengontrol kebebasann ya.  Lingkungan : Bibah tidak terbuka dengan lingkungan, ia merupakan anak yang pasif dalam lingkungan.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Psikologis Komunikasi Remaja Yang Termasuk Dalam Keluarga

Brokenhome 1. Muhammad Ali Akbar Syihab Pada informan yang pertama ini, awalnya komunikasi dan peran didalam keluarga berjalan dengan baik. Komunikasi dan hubungan yang baik membuat ia menjadi anak yang taat terhadap peraturan di rumah, seperti, mematuhi jadwal pulang malam yang dibuat oleh ibu nya. Sebelumnya komunikasi antara Ali dengan Ibu nya sangat dekat dibandingkan dengan Ayah, ayah nya merupakan sosok yang pendiam. Namun, setelah keluarga bercerai Ali tinggal bersama Universitas Sumatera Utara dengan ayah nya, komunikasi antara Ali dan ibu nya berubah, ada jarak antara kedua nya yang membuat Ali tidak banyak bicara lagi dengan ibu nya. Komunikasi yang memiliki jarak tersebut juga mempengaruhi sikap Ali baik itu dalam keluarga maupun di lingkungan nya. Ia menjadi anak yang cukup dekat dengan Ayah, padahal awal nya, Ali dan Ayah nya memiliki sikap yang dingin yang membuat kedua nya jarang berkomunikasi, ia pun tidak lagi menaati peratutan di rumah nya, yang awal nya batas Ali pulang malam pukul 23.00 WIB namun sekarang Ali merasa lebih bebas kapan ia mau pulang baik bersama teman- temannya maupun sendiri. Ali tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan sag ibu seperti dulu lagi, semenjak kedua orang tua berpisah, Ali merasa teman-temannya menjadi tempat yang nyaman untuk ia menceritakan segala masalah nya. Menurut Ali perceraian orang tua terjadi ketika Ibu nya mulai pandai menggunakan handphone sehingga perubahan sikap pun terjadi pada ibu nya dan membawa dampak pada perceraian kedua orang tua nya, akibat perceraian tersebut Ali merasakan sedih serta malu kepada teman-teman nya karena kedua orang tua nya berpisah saat usia nya sudah dewasa. Ia menjadi anak yang tertutup dan malu ketika bertemu dengan teman-teman nya. Namun Ali seolah tidak merasakan trauma yang terlalu dalam sehingga ia bisa menerima apabila suatu saat ada orang baru yang akan hadir didalam kehidupanya, baik itu sebagai ibu tiri maupun ayah tiri. Komunikasi antara Ali memang berubah ketika kedua orang tua nya berpisah, Ali menjadi dekat dengan Ayah daripada Ibu. Sekarang ini, ia juga lebih bebas dalam bersikap. Namun ia tetap mampu memposisikan diri nya sebagai anak bagi ayah dan ibu nya serta tetap menjaga hubungan baik antara ia dengan ayah maupun antara ia dengan ibu nya. Dilihat dari sikapnya, selain menjadi anak yang tertutup dengan orang tua, Ali menjadi dekat dan lebih senang berkomunikasi dengan teman-temannya, namun Ali memiliki sikap egois yang terkadang tidak disadarinya. Teman-teman Ali menilai bahwa Ali suka marah sekalipun itu hal yang kecil dan lebih sensitif apabila teman-temannya berkumpul dan tidak mengajaknya dengan alasan tertentu, misalnya: teman-temannya takut akan mengganggu jam kerja Ali. Ali yang lebih terbuka dalam bercerita dengan Universitas Sumatera Utara teman-temannya membuat Ali mendominasi dan akan lebih sensitif apabila ia tidak dilibatkan dalam pertemanan tersebut. 2. Mulyani Adapun perubahan psikologis komunikasi yang terjadi pada informan kedua ini tidak terlalu banyak saat keluarga nya memilih keputusan untuk bercerai. Ia mengatakan pada awal nya keluarga memiliki komunikasi dan peran yang baik, namun karena sifat dari kedua orang tua nya yang sama-sama egois dan keras membuat kedua orang tua sering bertengkar. Pada awal nya Imul memang merupakan anak yang tidak banyak bicara kepada ibu dan ayah nya, ia lebih merasa nyaman bercerita dengan teman-teman nya begitupun ketika kedua orang tua nya berpisah, ia juga tetap menjadi anak yang tertutup, bahkan sekarang ini ia menjadi anak yang lebih tertutup lagi. Ia sekarang telah memiliki keluarga sendiri namun tetap tinggal dirumah bersama ibu nya, ia hanya bercerita seadanya dengan sang ibu begitu juga dengan ayah nya, ketika ia rindu dengan ayah nya, ia menjumpai ayahnya tersebut. Dulu Imul termasuk senang menceritakan semua nya kepada teman-teman, namun sekarang ini Imul menceritakan masalah nya kepada suami, akan tetapi tidak semua masalah nya ia ceritakan, terkadang ada sikap murung didalam diri nya. Ia lebih suka menyimpan masalah-masalah keluarga nya daripada harus diceritakan. Hal tersebut membuat ia menjadi orang yang sering sedih sendiri karena tidak menjadikan ibu dan suami nya sebagai tempat cerita segala masalah-masalah nya. Ia menjadi anak yang tegar dalam menghadapi perpisahan kedua orang tua nya, hanya perasaan malu yang dirasakan nya ketika orang tua memilih untuk bercerai. Namun sekarang ia telah terbiasa dan mampu memposisikan dirinya, baik sebagai seorang anak, serang istri maupun seorang ibu bagi anak nya. Ia menjadikan perpisahan kedua orang tua nya adalah jalan terbaik untuk keluarga nya sehingga ia tidak terlalu larut dalam kesedihan yang mendalam. Adapun perubahan yang terjadi ketika keluarga nya bercerai, Imul merasa lebih bebas dalam berteman, yang awal nya sang ayah termasuk ketat apabila Imul Universitas Sumatera Utara dekat dengan teman laki-lakinya, pasca bercerai dan ia tinggal bersama ibu nya, ia tidak merasakan hal seperti itu lagi. Ia merasakan kebebasan didalam diri nya, bahkan ia memilih berhenti dalam perjalanan perguruan tinggi nya dan memilih untuk menikah. 3. Zaitun Khamriah Pada informan yang ketiga ini, perpisahan pada keluarga nya terjadi karena faktor ekonomi. Orang tua yang merupakan pedagang mengalami penurunan dalam pendapatan sehingga memicu terjadi nya pertengkaran dan perpisahan. Informan yang disapa dengan “Raya” ini merupakan anak yang awal nya dekat dengan Ayah daripada Ibu, Ia merupakan anak yang manja karena jarak usia antara ia dan adik nya cukup jauh sehingga membuat diri nya lama merasakan menjadi anak bungsu. Namun setelah keluarga bercerai, Raya tinggal bersama Ibu nya, semua nya berubah. Raya yang awal nya dekat dengan Ayah sekarang lebih dekat dengan Ibu. Kedekatan antara Raya dengan ayah nya dulu membuat ia lebih sayang dengan ayah nya, namun sekarang ia lebih menyayangi dan lebih perhatian kepada ibu nya daripada ayah nya. Raya dengan Ibu nya menjadi lebih sering berkomunikasi daripada dengan Ayah nya, dulu saat ayahnya masih hidup ia menemui sang ayah apabila sudah merasakan kerinduan. Namun, sekarang ini Ayah nya telah meninggal dunia. Raya telah terbiasa dengan kondisi keluarga nya yang bercerai namun belum bisa menerima kenyataan bahwa ayah nya telah meninggal. Hubungan antara raya dengan kedua orang tua nya tetap berjalan dengan baik walaupun kedua orang tua nya telah bercerai, namun pihak dari keluarga tetap menjaga hubungan baik, baik itu pihak dari keluarga ibu nya maupun pihak dari keluarga ayahnya. Raya memang merasakan malu yang cukup dalam ketika kedua orang tua nya bercerai bahkan sampai ia mencari jalan keluar untuk bekerja di Malaysia agar ia bisa melupakan segala permasalahan di dalam keluarga nya, namun sekarang ini ia kembali lagi bersama ibu nya karena ketika kepergian nya ayah nya meninggal dunia, ia tidak sempat melihat wajah sang ayah untuk Universitas Sumatera Utara terakhir kali nya, sehingga ia memutuskan untuk pulang dan kembali menjaga ibu nya sekarang ini, bahkan sekarang ini ia telah memutuskan untuk menikah pada usia nya yang ke 22 tahun pada tahun depan dan telah mendapat persetujuan dari keluarga nya, ia merasa dahulu ayah dan kakak serta abang-abang nya termasuk ketat dalam melakukan pengawasan terhadap diri nya namun sekarang ini, ia telah tumbuh remaja dan bisa memilih jalan hidup nya sendiri. Ketertekanan yang pernah Raya alami membuat sikapnya lebih tertutup dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian di rumah. Menurut sang ibu ia menjadi pemurung. Berbeda dengan Raya yang dahulu yang lebih banyak cerita dan cerewet , sekarang ini ia lebih pendiam dan pemurung. Hal tersebut terjadi mungkin karena ketertekanan yang sempat dirasakannya. Namun ia tetap menjaga komunikasi yang baik dengan ibunya. 4. Tomi Informan yang keempat ini mengalami perpisahan didalam keluarga nya ketika ia masih kecil. Namun ia merasakan bahwa komunikasi dan peran kedua orang tua nya cukup baik ketika keluarga masih bersama, ia pun merasakan bahwa pernah dimanja oleh ayah nya. Tomi yang waktu itu masih kecil tidak mengetahui penyebab pasti kenapa kedua orang tua nya bercerai, namun ia mengetahui bahwa ayah nya sering pulang malam-malam hari yang membuat sang ibu marah. Ibu nya pun meminta bercerai dan membawa Tomi pergi bersama nya. Sekarang ini Tomi tidak pernah berkomunikasi lagi dengan ayah nya dari mulai perpisahan kedua orang tua nya tersbeut, bahkan Tomi tidak mengetahui sama sekali keberadaan ayah nya, namun ia sempat diberitahu oleh ibu nya bahwa ayah nya akan menikah lagi. Sekarang ini Tomi tidak pernah lagi merasakan kasih sayang ayah nya. Namun ia tetap mendapatkan bimbingan dari ibu nya. Dari dulu sampai sekarang ia tetap dekat denga ibu nya, ia menjadikan ibu nya tempat mengadu segala permasalahan hidup nya. Perasaan sedih juga ia rasakan ketika kedua orang tua nya memilih untuk bercerai, bahkan ia sempat menentang dan meminta ibu nya untuk tidak bercerai namun permintaan nya tidak dituruti dan ibu nya pun tetap memilih jalan berpisah dengan ayah nya. Universitas Sumatera Utara Sekarang tomi hanya tinggal berdua dengan ibu nya, ia menceritakan segala masalah-masalah nya dengan ibu nya. Walaupun awalnya sempat merasakan ketertekanan atas perceraian kedua orang tuanya, namun sekarang ini ia telah terbiasa dengan keluarga yang tidak utuh ini. Hanya saja ia terlihat masih memiliki trauma untuk kesendirian, Tomi selalu mencari ibunya jika pulang sekolah ia tidak melihat ada ibu nya di rumah. Ia hanya tinggal berdua dengan sang ibu sehingga ia merasa hanya tinggal ibu nya yang ia miliki sekarang ini, dengan usia nya yang masih muda Tomi masih sangat manja dengan sang ibu. Tomi termasuk anak yang pendiam dan pemalu, ia menyenangi pertemanan dan kebebasan, namun baginya teman hanya sekedar tempat bermain bukan tenpat berbagi cerita, ada ketidakkpercayaan yang besar dari Tomi terhadap teman- temannya untuk dijadikan sebagai tempat cerita dan menyimpan rahasia-rahasia nya. 5. Nurhabibah Pada informan yang kelima, perceraian orang tua dipicu karena adanya kabar bahwa ada orang ketiga didalam kehidupan orang tuanya. Bibah yang pada awalnya menjalin komunikasi yang sangat dekat dengan ayah dan ibunya sekarang berubah, komunikasi antara Bibah dengan ayahnya jauh karena jarangnya ketemu, padahal pada awalnya Bibah menganggap sosok ayahnya adalah tempat yang nyaman baginya untuk menceritakan segala cerita-ceritanya. Namun kini, pasca perceraian kedua orang tuanya komunikasi nya hanya terjalin baik dengan sang ibu walaupun tidak semua cerita dan masalahnya diceritakan, ia lebih merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan sahabat-sahabat nya teman sebaya, akibat perceraian tersebut juga terjadi perubahan sikap yang dialami oleh Bibah, ia menjadi anak yang lebih sensitif lagi dan menjadi sosok anak yang pemurung. Perasaan malu sangat mendalam dirasakan oleh Bibah atas perceraian kedua orang tuanya, akibat perceraian tersebut bimbingan dari orang tuanya tidak lagi penuh ia rasakan, awalnya ia sempat memilih mandiri dan bekerja ke luar negeri namun setelah berpikir panjang ia kembali dan tinggal bersama ibunya, ia sekarang tampaknya lebih senang menghabiskan waktunya bersama ibunya. Universitas Sumatera Utara Selain itu, Lingkungan juga berpengauh terhadap penampilan Bibah. Walaupun ia cenderung pasif namun ia tetap memperhatikan perkembangan-perkembangan di luar, Bibah merupakan sosok anak yang tidak berbaur dan tidak terlalu menjalin komunikasi yang dekat dengan lingkungannya. Bibah menjadi anak pemurung dan lebih sensitif terutama kepada sang ibu, ia menjadi anak yang lebih manja lagi meskipun usianya sudah jauh lebih dewasa.

4.2.2 Konsep Diri

Dokumen yang terkait

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

3 78 113

Facebook Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Deskriptif Tentang Situs Facebook Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Karyawan PT.Garuda Indonesia Jalan Mongonsidi Medan)

0 49 102

Komunikasi Kelompok Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi Kelompok Terhadap Pembentukan Konsep Diri di Komunitas games online “Perang Kaum” )

6 66 116

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Psikologis Komunikasi Remaja Broken Home Terhadap Konsep Diri Dan Keterbukaan Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Psikologis Komunikasi Remaja Dari Keluarga Broken Home Terhadap Konsep Diri dan Keterbukaan Diri di Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serd

13 108 176

Komunikasi Intrapersonal Pengguna Cadar dan Konsep Diri (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Intrapersonal Pengguna Cadar dan Konsep Diri Mahasiswi STAI As-Sunnah Tanjung Morawa)

16 111 210

Komunikasi Remaja Broken Home (Studi Fenomenologi Komunikasi Remaja Broken Home) Dengan Orang Tuanya Di Kota Bandung)

0 5 1

Konsep Diri Mahasiswi yang Menikah Muda (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Konsep Diri dengan Komunikasi Antarpribadi pada Mahasiswi Setelah Menikah Usia Muda di Kota Medan)

0 1 16

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 16