inapjalan
Manajemen ESO
menyeluru
Evaluai
pengobatan
Penatatan dan
pelaporan
jalaninap Manajemen
ESO Evaluasi
pengobatan Pencatatan
dan pelaporan
Sumber :Kemenkes,2013 Pedoman Teknis Manajemen Terpadu pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat
2.4 Penatalaksanaan Program Penanggulangan TB
– MDR
Penatalaksanaan penanggulangan TB-MDR didasarkan standart meliputi : 1.
Pasien TB yang disebabkan kuman resisten obat TB-MDR harus diobati dengan paduan obat khusus yang mengandung obat anti
tuberkulosis OAT lini kedua. 2.
Pengguanaan obat yang terdiri dari sekurang-kurangnya empat jenis obat yang masih efektif dan pengobatan dilakukan sekurang-kurngnya
selama 18 bulan. 3.
Cara-cara yang berpihak kepada pasien merupakan syarat untuk memastikan kepatuhan pasien terhadap menjalankan pengobatan.
4. Harus adanya konsultasi antara pasien dan penyelenggara pelayanan
yang berpengalaman
dalam pengobatan
pasien TB-MDR
Kemenkes,2013.
2.4.1 Penemun Kasus TB – MDR
Penemuan pasien TB Resisten Obat atau TB-MDR adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dari penemuan suspek TB Resisten Obat dengan
menggunakan alur penemuan baku, kemudian dilanjutkan penegakan diagnosis
Universitas Sumatera Utara
TB-MDR dengan pemeriksaan dahak, kemudian pemberian informasi kepada pasien dan keluarga agar mengetahui upaya pencegahan penularan penyakit.
Pasien terduga TB resistan obat TB-MDR adalah pasien yang mempunyai gejala TB dengan satu atau lebih kriteria di bawah ini yaitu:
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 1.
2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3
bulan pengobatan. 3.
Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua
minimal selama 1 bulan. 4.
Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal. 5.
Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi. 6.
Pasien TB kasus kambuh relaps, kategori 1 dan kategori 2. 7.
Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up lalai berobatdefault.
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien
TB-MDR. 9.
Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara klinis maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT bila penegakan diagnosis
awal tidak menggunakan GeneXpert. Pasien yang memenuhi salah satu kriteria terduga TB resistan obat di atas
harus segera dirujuk secara sistematik ke fasilitas pelayanan kesehatan Rujukan TB-MDR untuk dilakukan pemeriksaan metode cepat rapid test dan dilanjutkan
pemeriksaan dahak mikroskopis langsung, biakan dan uji kepekaan
Universitas Sumatera Utara
Mycobacterium tuberculosis di laboratorium rujukan TB-MDR. Selain 9 kriteria di atas, kasus TB-MDR juga bisa berasal dari kasus baru, terutama pada
kelompok-kelompok tertentu seperti pasien TB pada ODHA dan pasien TB pada populasi rentan lainnya seperti TB pada ibu hamil,TB Anak, TB DM, TB pada
kasus malnutrisi, gangguan sistem kekebalan tubuh, pasien TB BTA + baru, Pasien TB BTA negatif dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya, TB Ekstra
paru Kemenkes,2013.
2.4.2 Penegakan Diagnosis TB MDR