oleh keterampilan saja, namun diiringi dengan sikap mental terkendali dan terpuji dalam mencapai tujuan organisasi. Tenaga kesehatan merupakan sumber daya
manusia dalam organisasi dan menjadi faktor penentu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Puskesmas Helvetia merupakan Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM yang dalam penanggulangan TB paru menerima slide yang dikirim dari
puskesmas satelit, selain itu Puskesmas helvetia juga melaksanakan program penanggulangan TB-MDR. Pukesmas Helvetia memiliki tenaga kesehatan dokter
umum, 1 petugas TB paru untuk menangani program TB. Petugas TB paru bertugas dalam melaksanakan program penanggulangan TB paru dan TB-MDR
dimana dalam melaksanakan tugas dimulai dari melakukan penemuan kasus, penjaringan suspek, fiksasi slide, melakukan pemeriksaan sputum, melakukan
rujukan sputum atau pasien TB-MDR ke RS Rujukan, melakukan penyuluhan, dan melaksanakan pengobatan kepada pasien TB paru dan TB-MDR, sedangkan
dokter bertugas dalam mendiagnosa penderita TB paru dan TB-MDR. Berdasarkan penelitian tugas yang dilakukan petugas TB dalam melaksanakan
program penanggulangan TB-MDR hanya pemberian pengobatan kepada pasien TB-MDR, sedangkan dokter yang bertugas adalah dokter umum yang melayani
pemeriksaan kepada pasien di poli umum Puskesmas Helvetia.
5.1.3 Pengawas Menelan Obat PMO
Untuk menjamin keteraturan pengobatan maka diperlukan adanya Pengawas Minum Obat PMO. Pengawas Minum Obat PMO adalah seseorang
yang ditunjuk dan dipercaya untuk mengawasi serta memantau penderita TB- MDR dalam meminum obat secara teratur dan tuntas.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kemenkes RI 2014 persyaratan menjadi seorang Pengawas Minum Obat PMO adalah:
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya, dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien.
2. Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien.
3. Bersedia dengan sukarela membantu pasien.
4. Bersedia dilatih atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien.
Adapun tugas dari seorang Pengawas Minum Obat PMO menurut Kemenkes RI 2014 meliputi :
1. Mengawasi pasien agar menelan obat secara teratur sampai selesai
pengobatan. 2.
Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat. 3.
Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan.
4. Memberi penyuluhan kepada anggota keluarga pasien yang memiliki
gejala-gejala yang mencurigakan TB untuk segera memeriksakan dri ke sarana pelayanan kesehatan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Helvetia di ketahui bahwa di Puskesmas Helvetia terdapat 3 orang pasien TB-MDR yang menjalani
pengobatan TB-MDR dengan didampingi oleh masing-masing Pengawas Minum Obat PMO. PMO untuk pasien TB-MDR ini merupakan salah satu anggota
keluarga terdekat pasien yaitu istri dan anak dari pasien TB-MDR. Kesepakatan pemilihan PMO untuk penderita TB-MDR ini didasarkan atas pilihan pasien
Universitas Sumatera Utara
sendiri dan disetujui oleh petugas kesehatan dengan alasan bahwa yang menjadi PMO ini dapat mengawasi dan mengingatkan pasien untuk teratur menjalankan
pengobatan hingga selesai. Adapun tugas dari PMO untuk masing-masing penderita TB-MDR ini adalah mendampingi pasien saat menjalankan pengobatan
di puskesmas, mengingatkan pasien untuk minum obat setiap harinya, mengawasi pasien dalam minum obat, memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien,
memberi informasi mengenai cara mencegah dari penuaran penyakit kepada anggota keluarga lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa tugas
yang dilakukan oleh seorang PMO penderita TB-MDR telah dilaksanakan.
5.1.4 Ketersediaan OAT, Sarana dan Prasarana