tahap lanjutan ini merupakan tahap penting untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh Kemenkes,2014.
2.2 Multi Drugs Resisten Tuberkulosis TB-MDR
2.2.1 Pengertian Multi Drugs Resisten Tuberkulosis TB-MDR
Resistensi ganda adalah kuman basil Mycobacterium tuberculosis yang tahan atau resisten terhadap rifampisin dan isoniazid INH Depkes,2008. Multi
Drugs Resisten TB TB-MDR is caused by bacteria that are resistant to at least isoniazid andrifampicin, the most effective anti-TB drugsWHO,2013. Resisten
nya kuman TB dikarenakan penderita TB tidak menjalankan pengobatan yang lengkap.
Resisten kuman TB terdiri dari dua bagian yaitu: a.
Resistensi Primer Resistensi ini terjadi apabila pasien sebelumnya tidak pernah
mendapatkan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis OAT atau telah mendapatkan pengobatan OAT kurang dari 1 bulan.
b. Resistensi Sekunder
Resistensi sekunder atau initial ini terjadi apabila kita tidak tahu pasti apakah pasien telah memiliki riwayat pengobatan OAT sebelumnya
atau belum pernah resisten.
2.2.2 Penyebab Multi Drugs Resisten TB TB-MDR
TB-MDR disebabkan karena tejadinya kegagalan dalam pengobatan TB. Kegagalan pengobatan ini dapat merugikan penderita pasien seperti kematian.
Tidak hanya kematian, masalah TB-MDR ini merupakan masalah yang serius yang perlu diperhatikan karena TB-MDR dapat menular di dalam suatu komunitas
Universitas Sumatera Utara
atau masyarakat. Semakin banyaknya orang yang terkena TB-MDR akan menimbulkan XDR- TB yang pengobatannya lebih lama dibandingkan TB-MDR
serta membutuhkan biaya yang lebih besar. Menurut WHO2008 faktor penyebab terjadinya resistensi obat anti
tuberkulosis OAT terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis, meliputi : a.
Faktor Mikrobiologik Secara genetik basil mengalami resisten terhadap jenis obat yang
diberikan. Selanjutnya basil mengalami mutasi gen terhadap satu jenis obat dan mendapatkan terapi OAT tertentu yang tidak adekuat. Terapi
ini dapat disebabkan oleh konsumsi satu jenis obat atau konsumsi obat kombinasi tetapi hanya satu yang sensitif terhadap kuman basil.
b. Faktor Klinik
Dalam terjadinya TB-MDR faktor klinik juga berkontribusi. Faktor ini menyebabkan terjadinya Mycobacterium tuberculosis yang awalnya
sensitif terhadap OAT berubah menjadi resisten. Kejadian ini sering terjadi pada penderita yang pengobatannya tidak adekuat. Selain itu
faktor dari pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan yang tidak adekuat serta tidak berdasarkan panduan juga dapat
menyebabkan pasien menjadi resisten terhadap OAT. Selain itu juga terjadinya malabsorbsi OAT yang di minum oleh penderita.
c. Faktor Ketidakpatuhan Pasien
Ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan menjadi faktor pendukung terbesar terjadinya TB-MDR. Adapun alasan pasien tidak
patuh menjalankan pengobatan yaitu kurangnya motivasi pasien dalam
Universitas Sumatera Utara
berobat, merasa bosan mengkonsumsi obat karna waktu yang lama serta kurangnya informasi mengenai TB serta rendahnya pengawasan
minum obat.
2.2.3 Suspek TB-MDR