Pasien TB-MDR Tenaga Kesehatan

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Masukan

Input Terdapat beberapa aspek yang dikategorikan sebagai masukan input dalam program penanggulangan TB-MDR khususnya dalam penatalaksanaan program penanggulangan TB-MDR yaitu adanya pasien TB-MDR , tenaga kesehatan, Pengawas Menelan Obat PMO, Ketersediaan OAT dan sarana prasarana.

5.1.1 Pasien TB-MDR

Menurut WHO 2008 penderita yang dianggap menjadi suspek TB-MDR adalah penderita yang tidak menjalani pengobatan secara teratur atau pengobatannya terputus. Dalam menetapkan seorang suspek menjadi pasien TB- MDR yaitu dengan melakukan diagnosis dengan cara melakukan uji kultur dahak dan uji resistensi obat dengan melihat riwayat pengobatan sebelumnya. Penetapan suspek TB-MDR menjadi pasien TB-MDR apabila dari hasil pemeriksaan termasuk ke dalam kriteria yang meliputi: 1. Kasus kronis atau pasien gagal pengobatan. 2. Pasien dengan pemeriksaan dahak tetap posistif setelah bulan ke 3 dengan kategori 2. 3. Pasien yang menjalani pengobatan dengan obat TB lini ke 2. 4. Pasien gagal pengobatan kategori 1. 5. Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah sisipan dengan kategori 1. 6. Kasus TB awal yang kambuh. Universitas Sumatera Utara 7. Pasien kembali setelah lalaidefault pada pengobatan kategori 1 dan 2. 8. Suspek TB dengan keluahan yang tinggal dekat dengan pasien TB-MDR. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Helvetia didapatkkan bahwa terdapat 8 orang pasien TB-MDR yang terdata sejak tahun 2010, dengan rincian 2 orang pasien yang telah meninggal dunia, 3 orang pasien yang mangkir dari pengobatan, dan 3 orang pasien yang masih menjalan pengobatan hingga sekarang. Dari ketiga pasien yang masih menjalankan pengobatan tahap awal yaitu menjalani pengobatan suntik selama 6 bulan sebanyak 1 orang dan menjalankan pengobatan tahap lanjutan sebanyak 2 orang. Ketiga pasien tersebut menjalankan pengobatan di Puskesmas Helvetia dikarenakan tempat tinggal ketiga pasien berada di wilayah kerja Puskesmas Helvetia, sehingga memudahkan pasien untuk mendatangi fasyankes untuk mendapatkan dan menjalankan pengobatan.

5.1.2 Tenaga Kesehatan

Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Salah satu faktor keberhasilan suatu program adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup baik dari segi kuantitas maupun kualitas, sumber daya manusia merupakan aset utama suatu orgaisasi dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program. Sumber daya manusia di puskesmas yaitu tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas. Kualitas sumber daya manusia tidak ditentukan hanya Universitas Sumatera Utara oleh keterampilan saja, namun diiringi dengan sikap mental terkendali dan terpuji dalam mencapai tujuan organisasi. Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia dalam organisasi dan menjadi faktor penentu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas Helvetia merupakan Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM yang dalam penanggulangan TB paru menerima slide yang dikirim dari puskesmas satelit, selain itu Puskesmas helvetia juga melaksanakan program penanggulangan TB-MDR. Pukesmas Helvetia memiliki tenaga kesehatan dokter umum, 1 petugas TB paru untuk menangani program TB. Petugas TB paru bertugas dalam melaksanakan program penanggulangan TB paru dan TB-MDR dimana dalam melaksanakan tugas dimulai dari melakukan penemuan kasus, penjaringan suspek, fiksasi slide, melakukan pemeriksaan sputum, melakukan rujukan sputum atau pasien TB-MDR ke RS Rujukan, melakukan penyuluhan, dan melaksanakan pengobatan kepada pasien TB paru dan TB-MDR, sedangkan dokter bertugas dalam mendiagnosa penderita TB paru dan TB-MDR. Berdasarkan penelitian tugas yang dilakukan petugas TB dalam melaksanakan program penanggulangan TB-MDR hanya pemberian pengobatan kepada pasien TB-MDR, sedangkan dokter yang bertugas adalah dokter umum yang melayani pemeriksaan kepada pasien di poli umum Puskesmas Helvetia.

5.1.3 Pengawas Menelan Obat PMO