Permasalahan Penegasan Istilah PENDAHULUAN

mendapatkan pengalaman yang menarik dan berkesan saat menikmati makanan tradisional Indonesia sehingga melalui makanan tradisonal sektor pariwisata akan lebih berkembang. Uraian diatas mendorong peneliti untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul ”Pengaruh Substitusi Tepung Tapioka terhadap Mutu Tiwul Sukun Instan sebagai Salah S atu Kudapan Nusantara”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.2.1 Bagaimana pengaruh substitusi tepung tapioka dengan prosentase yang berbeda yaitu 20, 25, dan 30 terhadap mutu inderawi tiwul sukun dilihat dari aspek warna, aroma,tekstur dan rasa? 1.2.2 Berapakah kandungan kalori, kalsium dan fosfor tiwul sukun instan hasil eksperimen terbaik? 1.2.3 Bagaimana tingkat kesukaan masyarat terhadap tiwul sukun substitusi tepung tapioka hasil eksperimen?

1.3 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah penafsiran dalam memahami penelitian dengan judul “Pengaruh Substitusi Tepung Tapioka terhadap Mutu Tiwul Sukun Instan sebagai Salah S atu Kudapan Nusantara” perlu diberi batasan terhadap beberapa istilah sebagai berikut. 1.3.1 Pengaruh Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan yang terjadi pada kualitas produk tiwul akibat perlakuan pada eksperimen. Perlakuan yang diberikan yaitu substitusi tepung tapioka. 1.3.2 Substitusi Tepung Tapioka Substitusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000:1095 mempunyai arti penggantian. Penggantian yang dimaksud adalah penggantian sebagian kecil dari bahan dasar yang digunakan. Substitusi tepung tapioka dalam penelitian ini mengganti tepung sukun yang merupakan bahan baku dalam pembuatan tiwul sukun instan. Substitusi tepung tapioka sebesar 20, 25, dan 30. 1.3.3 Mutu Mutu merupakan kumpulan sifat-sifat yang menimbulkan karakteristik tertentu yang bersifat inderawi dan sifat tersembunyi, yang dapat membedakan masing-masing satuan dari bahan tersebut dan mempunyai pengaruh nyata didalam menentukan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan-bahan tersebut Kartika 1988:1. Mutu yang dimaksud disini adalah mutu inderawi dan mutu gizi. Mutu inderawi dilihat dari rasa, aroma, tekstur dan warna sedangkan mutu gizi dilihat dari kandungan kalori, kalsium dan fosfor. 1.3.4 Tiwul Instan Tiwul menurut Ensiklopedia Nasional 1991 adalah makanan dari gaplek singkong yang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dikukus. Ciri khas dari tiwul yaitu memiliki kenampakan fisik yang saling melekat antara butiran satu dan yang lainnya, memiliki tekstur kalis dan rasa agak manis, tiwul biasanya dikonsumsi dengan menaburkan parutan kelapa diatasnya. Tiwul instan adalah tiwul yang dapat disajikan dengan cara pengolahan yang relatif cepat. 1.3.5 Kudapan Nusantara Kudapan Nusantara adalah aneka jajanan yang mempunyai aneka rasa manis, gurih, dan asin yang mempunyai bentuk kecil-kecil, 2 sampai 3 gigitan, bisa dibungkus atau tidak, dengan teknik penyelesaian dikukus, direbus, dipanggang, dan dioven serta disajikan sebagai makanan selingan. Pengaruh substitusi tepung tapioka terhadap mutu tiwul sukun instan pada penelitian ini yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi akibat substitusi tepung tapioka dengan prosentase yang berbeda 20, 25, dan 30 terhadap mutu inderawi warna, aroma,tekstur dan rasa dan mutu gizi kalori, kalsium dan fosfor dari tiwul instan sebagai jajanan atau makanan kecil khas daerah Nusantara.

1.4 Tujuan Penelitian