PRADA DI ERA TAHUN 1990-AN

18 ROSE MILLIA LESTARI 090406034 kekurangan fasilitas iklan dan harga barangnya terlalu tinggi pula, namun beberapa saat setelah itu barang ini terjual banyak. Berikutnya, Miuccia dan Bertelli mencoba usaha grosir untuk tas tas di pusat perbelanjaan dan butik butik berskala internasional. Pada tahun 1983, Prada membuka butiknya yang kedua di distrik perbelanjaan Galleria Vittorio Emanuele II, Milan yang mengingatkan kita dengan toko asli pertamanya namun dengan desain yang lebih mantap dan modern. Tahun berikutnya, Prada mengeluarkan produk yang menggunakan nilon hitam. Di tahun yang sama, house of Prada memulai ekspansi ke daerah dan Negara lain di Benua Eropa dengan membuka tokonya di distrik perbelanjaan terkemuka di Florence, Paris, Madrid dan New York. Sebuah merek sepatu juga dikeluarkan pada tahun 1984. Pada tahun 1985, Miuccia mengeluarkan “handbag classic Prada” yang menjadi sensasi sepanjang masa. Walaupun praktis dan kokoh, garis garis dan jahitan manusia yang lembut memberikan aura mewah dan elegan yang menjadi ciri khas Prada. Pada tahun 1987, Miuccia dan Bertelli menikah. Pada tahun 1989 Prada mengeluarkan koleksi pakaian wanita siap jadi dan desain yang paling terkenal saat itu adalah desain pada garis pinggang dan ikat pinggang yang kecil. Setelah itu, popularitas Prada meroket ketika seluruh fashion dunia memperhatikan desain desainnya, bahan yang mewah dan warna dasarnya. Logo label Prada tidak dijadikan sebagai elemen desain seperti pada merek terkenal lainnya seperti Louis Vuitton yang lebih menekankan logonya sebagai ciri khas. Berbeda dengan prinsip itu, Prada mencoba untuk memasarkan kesan kekurangan daya tarik yang bergengsi, image yang tidak menekankan status sosial dan bertolak belakang dengan kesombongan.

II.2.4.3 PRADA DI ERA TAHUN 1990-AN

Factor orisinalitas membuat Prada menjadi salah satu merek fashion yang paling berpengaruh dalam industri fashion dan Prada juga telah menjadi status symbol premium di era 1990an. Pada tahun 1998 diberitakan bahwa penjualan telah mencapai sekitar 31,7 juta dollar Amerika. Patrizio Bertelli berperan sebagai pengembang bisnis di Amerika Serikat setelah membuka Universitas Sumatera Utara 19 ROSE MILLIA LESTARI 090406034 toko pertama di Asia. Beliau berhasil membuat tas tas Prada dipamerkan di pusat perbelanjaan sehingga produk produk tersebut menjadi sebuah berita yang paling banyak dibahas para editor fashion. Keberhasilan Prada yang terus menerus ditujukan untuk tema “working class” dimana Ginia Bellafante dari New York Times menyatakan Prada sebagai produk yang bergaya dalam era high tech di era 1990an. Lebih jauh lagi, pasangan suami istri Miuccia dan Bertelli memimpin label Prada dalam ekspansi yang hati hati yang membuat produk produknya menjadi lebih susah untuk didatangkan. Pada tahun 1992, dirilis merek fashion ternama Miu Miu yang berasal dari nama pendek Miuccia. Miu miu lebih menargetkan konsumennya dari kalangan yang lebih muda khususnya selebritis. Pada tahun 1993, Prada dianugerahi penghargaan dalam kategori aksesoris oleh Council of Fashion Designers of America. Koleksi pakaian jadi pria dirilis pada pertengahan tahun 1990-an. Sepanjang tahun 1994, penjualan telah mencapai 210 juta dollar Amerika dengan penghasilan di bidang pakaian sebesar 20 dan diperkirakan double di tahun 1995. Prada memenangkan penghargaan lainnya dari CFDA di tahun yang sama sebagai designer sepanjang tahun dan membuka toko baru seluas 18.000 ft 2 di Manhattan, New York di tahun 1996. Sampai sekarang, Prada sudah mengoperasikan bisnisnya di 40 negara dan 20 diantaranya berada di Jepang. Perusahaannya memiliki 8 pabrik dan pekerjaannya disubkontrakkan dari 84 pengusaha pabrik lainnya di Italia. Perusahaan Miuccia Prada dan Bertelli digabungkan dan membentuk Prapar BV pada tahun 1996. Nama itu kemudian diganti menjadi Prada BV dan Patrizio Bertelli menjabat sebagai Chief Executive Officer di perusahaan mewah Prada. Pada tahun 1997, Prada memberitakan angka pendapatan mereka adalah 674 juta dollar Amerika. Di tahun yang sama pula, dibuka lagi toko di Milan. Menurut Wall Street Journal, Bertelli menabrak jendela dari toko tersebut sehari sebelum pembukaan toko setelah dia mengkomplain ketidakpuasannya terhadap dekorasi toko. Prada juga ikut serta dalam saham Gucci Group dan setelah itu Bertelli diketahui juga menuduh Gucci merampas Universitas Sumatera Utara 20 ROSE MILLIA LESTARI 090406034 hasil desain istrinya. Pada Juni 1998, Bertelli memperoleh bunga sebesar 9,5 yang bernilai 260 juta dollar Amerika. Para analis pun mulai berspekulasi bahwa Bertelli mencoba untuk mengambi alih Gucci Group. Berita ini pada akhirnya adalah tidak benar setelah ditelusuri karena Prada pada saat itu hanyalah sebuah perusahaan kecil yang masih terlilit utang. Funding Universe mengatakan pada akhirnya, Prada menjadi salah satu pemegang saham terbesar Gucci Group saham yang dimiliki harus sekurang kurangya 10 untuk menduduki rapat dewan. Namun, pada Januari 2008 Bertelli malah menjual sahamnya sebesar 140 juta dollar Amerika ke ketua perusahaan Moet Hennessy Louis Vuitton yaitu Bernard Arnault yang pada saat itu mencoba untuk mengambil alih Gucci. LVMH telah menjalankan bisnis fashionnya untuk waktu yang cukup lama dan sudah memiliki beberapa merek mewah seperti Dior, Givenchy, dsb. Namun kemudian Gucci menggagalkan usaha Arnault untuk mengambil alih perusahaannya dengan cara menjual sahamnya sebesar 3 milyar dollar Amerika ke seorang industrialis yang bernama Francois Pinault. Pada tahun 1998, butik pakaian pria Prada yang pertama dibuka di Los Angeles. Prada kemudian memutuskan untuk membuat portfolio agar menjadi salah satu merek mewah yang sama terkenalnya seperti Gucci dan LVMH. Prada memperoleh 51 saham yang bernilai 40 juta dollar dari 100 juta dollar Amerika dari perusahaan Helmut Lang di New York pada Maret 1999. Beberapa bulan kemudian, Prada membayar 105 juta dollar untuk mengambil alih secara utuh sebuah perusahaan asal Jerman yang bernama Jil Sander A.G. dengan penghasilan 100 juta dollar Amerika per tahunnya. Transaksi tersebut menjadikan Prada memiliki pondasi kuat di Jerman dan beberapa bulan berikutnya Jil Sander mengundurkan diri sebagai pimpinan untuk kebaikan perusahaannya. Perusahaan lain dari Inggris yaitu Church Company yang khusus membuat sepatu juga menjadi milik Prada ketika 83 saham perusahaanya senilai 170 dollar dibeli Prada. Merger Prada dan De Rigo Group juga dibentuk dan menghasilkan produksi kacamata Prada. Pada Oktober 1999, Prada bergabung dengan LVMH dan mengalahkan Gucci untuk memiliki 51 saham di perusahaan Fendi SpA yang berbaris di Roma. Prada kemudian mengumumkan bahwa mereka hanya memiliki saham Universitas Sumatera Utara 21 ROSE MILLIA LESTARI 090406034 sebesar 25,5 senilai 241,5 juta dollar Amerika dari 520 juta dollar yang diberitakan media dan dibayar oleh Prada dan LVMH. Prada kemudian menanggung seluruh hutang Fendi karena perusahaan itu sedang mengalami krisis financial pada saat itu. Akuisisi ini kemudian melambungkan Prada menjadi merek mewah yang paling top di Eropa. Pendapatan pun bertambah 3 kali lipat dari tahun 1996 menjadi 2 triliun dollar. Namun dibalik kesuksesan besar Prada, perusahaan masih tetap terlilit hutang.

II.2.4.4 PRADA DI ERA ABAD KE 21