Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran koperatif Tipe NHT

2011:9 menyatakan belajar adalah suatu perubahan dalam melaksanakan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah dalam situasi stimulus yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar. Di samping ituTimPenyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat 2008:1101 menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.” Jadi, yang dimaksud dengan prestasi belajar dalam penelitian ini adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami perubahan dalam melaksanakan tugas sebagai hasil dari pengalaman dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran koperatif dilakukan dengan membentuk kelompok kecil dimana anggotanya bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.

4. Model pembelajaran koperatif Tipe NHT

Menurut Widdiharto 2004:18 NHT merupakan kegiatan belajar kooperatif dengan empat tahap kegiatan. Pertama, Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 sampai 5 orang. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1, 2, 3, 4 atau 5. Kedua, guru menyampaikan pertanyaan, Ketiga, berpikir bersama, siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Keempat, guru menyebut nomor 1,2,3,4 atau 5 dan siswa dengan nomor yang bersangkutan yang harus menjawab. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori 1. Konstruktivisme Gagasan pokok konstruktivisme pertama kali diungkapkan tahun 1970 oleh Giambatista Vico Setyono, 2005:17, namun ungkapan filsafat tersebut menurut Mark Baldwin cukup lama terpendam. Sebagai filsafat, konstruktifisme akan memberikan jawaban dari tiga pertanyaan dasar terkait dengan pengertian filsafat pengetahuan, yaitu 1 apakah pengetahuan itu. 2 bagaimana memperoleh pengetahuan itu, dan 3 apakah kebenaran itu? Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan dianggap sebagai proses pembentukan konstruksi yang terus menerus, terus berubah dan berkembang Setyono, 2005:17. Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi bentukan kita sendiri jadi bukanlah suatu tiruan dari kenyataan realitas. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang yang membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk membangun pengetahuan itu sendiri. Sehubungan dengan kebenaran, beberapa paham ilmu pengetahuan menyatakan bahwa suatu pengetahuan itu dianggap benar apabila sesuai dengan kenyataan realitas. Konstruktivisme menyatakan bahwa tidak