86
6.3. Pengujian Hipotesis
Untuk menjawab hipotesis yang ada, digunakan analisis koefisien korelasi, dimana analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara seluruh variabel-variabel independen secara bersama-sama dengan kepuasan pelanggan. Menurut Arikunto 2006, sedangkan analisis regresi
berganda adalah regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen Bhuono, 2005. Hasil analisis regresi berganda tersebut
diuraikan pada sub bab berikut ini.
6.3.1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Koefisien
determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
pada kolom Adjusted R Square. Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara -1 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi
semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
Tabel 6.5. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model R
R Square
Adjusted R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics R Square
Change F
Change df1
df2 Sig. F
Change 1
.957
a
.916 .910
.19327 .916
150.229 5
69 .000
a. Predictors: Constant, Emphaty, Reliability, Assurance, Responsiveness, Tangible b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
87 Dari output SPSS 17.0, pada Tabel 6.5 tersebut dapat dilihat bahwa :
1 Nilai koefisien korelasi sebesar 0.957 yang menunjukkan hubungan sangat erat
antara variabel atau dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty, terhadap kepuasan pelanggan di PT. Bona Trans
Persada. Jika nilai R diantara 0.8 – 0.99 maka korelasi sangat erat
Situmorang dan Luthfi, 2008. 2 Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,916 . Artinya, 91,6
kepuasan pelanggan di PT. Bona Trans Persada dipengaruhi oleh variabel atau dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
Sedangkan sisanya 8,4 dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
6.3.2. Analisis Koefisien Korelasi
Pada Tabel 6.6, berikut ini dijelaskan mengenai ada tidaknya hubungan korelasi antara beberapa variabel yaitu tangible, reliability, responsiveness,
assurance, emphaty dan kepuasan pelanggan.
Tabel 6.6. Koefisien Korelasi
Correlations
Tangibl e
Reliability Responsiv
eness Assurance
Emph aty Kepuasan
Spearmans rho Tangible Correlation
Coefficient 1.000
.468 .834
.764 .677
.929 Sig. 2-tailed
. .000
.000 .000
.000 .000
N 75
75 75
75 75
75 Reliability
Correlation Coefficient
.468 1.000
.394 .340
.378 .515
Sig. 2-tailed .000
. .000
.003 .001
.000 N
75 75
75 75
75 75
Universitas Sumatera Utara
88
Responsivene ss
Correlation Coefficient
.834 .394
1.000 .712
.611 .839
Sig. 2-tailed .000
.000 .
.000 .000
.000 N
75 75
75 75
75 75
Assurance Correlation
Coefficient .764
.340 .712
1.000 .633 .817
Sig. 2-tailed .000
.003 .000
. .000
.000 N
75 75
75 75
75 75
Emphaty Correlation
Coefficient .677
.378 .611
.633 1.000
.756 Sig. 2-tailed
.000 .001
.000 .000
. .000
N 75
75 75
75 75
75 Kepuasan
Correlation Coefficient
.929 .515
.839 .817
.756 1.000
Sig. 2-tailed .000
.000 .000
.000 .000
. N
75 75
75 75
75 75
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 data diolah Berdasarkan Tabel 6.6. dijelaskan bahwa variabel tangible X1,
responsiveness X3, assurance X4, emphaty X5 dengan kepuasan pelanggan
Y, menunjukkan adanya korelasi sangat kuat dan searah dimana 0,750,
yaitu 0,929, 0,839, 0,817 dan 0,756. Ini berarti jika variabel tangible X1, responsiveness X3, assurance X4, emphaty X5 ditingkatkan maka kepuasan
pelanggan akan semakin besar pula. Sedangkan variabel reliability X2, memiliki
nilai terkecil yaitu 0,515, dimana hal ini menunjukkan hubungan korelasi kuat dan searah
. Kemudian korelasi antara variabel, dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Variabel tangible X1 dengan reliability X2, memiliki nilai 0,468,
menunjukkan korelasi cukup dan searah, karena nilainya 0,25-0,5.
Universitas Sumatera Utara
89 - Variabel tangible X1 dengan responsiveness X3, memiliki nilai 0,834,
menunjukkan hubungan atau korelasi sangat kuat dan searah, karena
nilai 0,75-0,99. - Variabel tangible X1 dengan assurance X4, memiliki nilai 0,764,
menunjukkan hubungan atau korelasi sangat kuat dan searah, karena
nilai 0,75-0,99. - Variabel tangible X1 dengan emphaty X5, memiliki nilai 0,677,
menunjukkan hubungan atau korelasi kuat dan searah, karena nilai
0,50-0,75. - Variabel reliability X2 dengan responsiveness X3, memiliki nilai
0,394, menunjukkan korelasi cukup dan searah, karena nilai 0,25-0,50.
- Variabel reliability X2 dengan assurance X4, memiliki nilai 0,340,
menunjukkan korelasi cukup dan searah, karena nilai 0,25-0,50.
- Variabel reliability X2 dengan emphaty X5, memiliki nilai 0,378.
menunjukkan korelasi cukup dan searah, karena nilai 0,25-0,50.
- Variabel responsiveness X3 dengan assurance X4, memiliki nilai
0,712, menunjukkan hubungan atau korelasi kuat dan searah, karena
nilai 0,50-0,75. - Variabel assurance X4 dengan emphaty X5, memiliki nilai 0,633,
menunjukkan hubungan atau korelasi kuat dan searah, karena nilai
0,50-0,75.
Universitas Sumatera Utara
90 Berdasarkan keterangan perhitungan nilai-nilai diatas, bahwa terdapat
korelasi positif yang menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel, yang memiliki arti jika variabel 1 besar, maka variabel 2 semakin besar,
Sarwono, 2009.
6.3.3. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t