Kesimpulan hasil hipotesis: 1. H1 diterima dengan P-value = 0.000 0.05, pada taraf signifikansi
= 0.05. Artinya terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Make A Match dan
model pembelajaran Snow Ball Throwing terhadap prestasi belajar IPA Biologi pada kompetensi dasar gulma,hama dan penyakit tanaman.
2. H1 diterima dengan P-value = 0.000 0.05, pada taraf signifikansi
= 0.05. Artinya terdapat pengaruh tingkat kemampuan ESQ siswa tinggi dan ESQ siswa
rendah terhadap prestasi belajar IPA Biologi pada kompetensi dasar gulma, hama dan penyakit tanaman.
3. H diterima dengan P-value = 0.941 0.05 pada taraf signifikansi
= 0.05. Artinya interaksi antara model pembelajaran Make A Match dan Snow Ball
Throwing dengan ESQ siswa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPA Biologi pada kompetensi dasar gulma, hama dan
penyakit tanaman. Adapun keseluruhan pembahasan terhadap hipotesis diatas akan dipaparkan
pada bab IV pada bagian pembahasan. Hasil ujinya dapat dilihat pada Gambar 4.11.
ESQ KODE METODE
1 2
1 2
1 1
-1
E ff
e c
t
-1.172 1.172
1 57.5
55.0 52.5
50.0
ESQ KODE M
e a
n
54.035 56.378
55.206 2
1 60
55 50
METODE M
e a
n
54.03 56.38
55.21
Two-Way Normal ANOM for PRESTASI
Alpha = 0.05
Interaction Effects
Main Effects for ESQ KODE Main Effects for METODE
Gambar 4.11. Uji Anava dua jalan
Dari analisis uji anova terlihat bahwa metode 1 lebih baik dari pada metode 2, dan ESQ rendah lebih baik pengaruhnya terhadap prestasi dibandingkan dengan ESQ
tinggi. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran Make A Match dan Snow Ball Throwing dan ESQ siswa terhadap prestasi belajar IPA Biologi pada kompetensi
dasar gulma hama dan penyakit tanaman. Artinya siswa dengan tingkat ESQ apa saja dapat diberi pembelajaran dengan kedua model tersebut.
B. PEMBAHASAN 1. Hipotesis Pertama:
Tampak pada tabel Tests of Between Subjects Effects nilai F hitung = 32.25 dan P = 0.000. Oleh karena P hitung 0.05 maka Ho ditolak.