Daya Pembeda Soal. Derajat Kesukaran DK

72

a. Daya Pembeda Soal.

Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal digunakan rumus: B B A A J B J B DP   dimana: DP = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar. B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Kriteria daya pembeda soal adalah: 0,00 DP  0,20 adalah jelek 0,20 DP  0,40 adalah cukup 0,40 DP  0,70 adalah baik 0,70 DP  1,00 adalah baik sekali Suharsimi Arikunto, 2005: 218. Uji coba soal sebanyak 45 butir soal, diperoleh 4 butir soal dengan kriteria jelek yaitu nomor: 6, 8, 9, 13.Ada 14 butir soal dengan kriteria cukup yaitu nomor: 3, 7, 10,12, 16, 17, 19, 21, 25, 29, 30, 41, 42, 43 dan 27 butir soal dengan kriteria baik, yaitu nomor:1, 2, 4, 5, 10, 11, 15, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 44, 73 45. Soal yang kriterianya jelek tetap digunakan dengan dimodifikasi terlebih dahulu. Data perhitungan daya pembeda soal pada lampiran 13.

b. Derajat Kesukaran DK

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai derajat kesukaran yang memadai dalam arti tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengukur derajat kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut: Js B DK  dimana: DK = derajat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab benar J s = jumlah seluruh peserta tes Menurut ketentuan, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: Soal sukar jika 0,00 03 ,   DK Soal sedang jika 0,03 07 ,   DK Soal mudah jika 0,07 00 , 1   DK Suharsimi Arikunto, 2005: 207. Uji coba soal yang diberikan sebanyak 45 butir, diperoleh 6 butir soal kategori mudah yaitu nomor 22, 33, 34, 35, 43, 44. Kategori sedang ada 38 soal, dan kategori sukar ada 2 butir soal yaitu nomor: 41, 45. Soal yang mudah tetap diberikan setelah dimodifikasi. Data perhitungan derajat kesukaran soal pada lampiran 14. 74 .c. Uji Validitas Soal Uji validitas adalah tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid memiliki nilai validitas yang tinggi, sedang instrumen yang tidak valid memiliki nilai validitas rendah.Untuk mengetahui validitas suatu instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:    2 2 2 2 } }            Y Y N X X N Y X XY N r xy dimana: X = Skor item Y = skor total N = jumlah subyek r xy = nilai validitas item Suharsimi Arikunto, 2008: 72. Pada penelitian ini ada 45 butir soal untuk tes prestasi belajar yang diujicobakan, setelah diolah terdapat 32 butir soal yang valid dan 13 butir soal yang tidak valid yaitu nomor: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13 16, 17, 19, 27, 29, 30. Soal yang tidak valid tetap digunakan untuk penelitian dengan dilakukan perbaikan, karena indeks validitasnya banyak yang sudah mendekati valid. Data perhitungan uji validitas soal pada lampiran 15.

d. Uji Reliabilitas