C. SARAN
Dalam proses pembelajaran guru harus punya strategi agar siswa dapat belajar efektif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menggunakan variasi model
pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif Make A Match dan Snow Ball Throwing belum banyak digunakan oleh guru karena masih relative baru. Kita
sebagai guru perlu berhati-hati dan perlu persiapan yang matang untuk berubah dari model konvensional ke model baru. Biasanya guru belum siap untuk beralih kepada
sesuatu yang baru, dan ini merupakan salah satu kekurangan, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Penguasaan teknik-teknik penyajian dalam mengajar harus
benar- benar dipersiapkan agar tidak menimbulkan kericuhan-kericuhan. Kemampuan emosional dan spiritual siswa sangat berpengaruh dalam keberhsilan proses belajar
mengajar. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian maka penulis
mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Guru:
a. Mengingat adanya perbedaan pengaruh penggunaan model pembelajaran Make A Match dan Snow Ball Throwing hendaknya guru memilih model pembelajaran
yang sesuai dengan bahan ajar dalam pembelajaran. b. Dalam pembelajaran kooperatif Make A Match dan Snow Ball Throwing agar
pelaksanaanya dapat efektif dan efisien perlu diperhatikan tentang materi, media, dan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa.
c. Proses pembelajaran perlu dirancang untuk dapat mengembangkan ESQ siswa sehingga siswa dapat belajar lebih optimal.
d. Pada proses pembelajaran kooperatif, guru harus benar-benar menguasai kelas untuk menjaga agar kelas tidak gaduh yang dapat mengganggu keberhasilan
proses belajar mengajar. e. Proses pembelajaran perlu dirancang untuk memupuk ESQ siswa dengan
mengedepankan sifat-sifat terpuji seperti jujur, teliti, mau bekerja sama, taat pada aturan, bekerja keras, dan lain-lain.
2. Kepada peneliti: a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang sejenis,
dengan kompetensi dasar yang lain. b. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah variabel bebas lainnya
seperti IQ, EQ, SQ, ESQ, dan lain-lain. 3. Kepada lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang setiap hari dilakukan oleh sekolah. Pembelajaran kooperatif merupakan sarana untuk melatih kerja sama
tim untuk menyelesaikan tugas bersama untuk mencapai tujuan. Sekolah perlu meningkatkan kualitas guru dengan mengirim mereka untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan agar menjadi guru yang profesional. Guru harus mau bekerjasama dalam bentuk tim untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditargetkan.
113
DAFTAR PUSTAKA
Agus Nggermanto. 2005. Quantum Quotient. Nuansa: Jakarta Anderson, J. R. 1990. Cognitif Psycology and Its Implication. San Francisco: W. H.
Freeman Anas Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Raja Grafindo Persada:
Jakarta Anita Lie. 2007. Cooperative Learning. Grasindo: Jakarta
Anonim. 2006. Model-model Pembelajaran. http:learning-with-me.blogspot.com [25 Januari 2009]
Ari Ginanjar Agustian. 2005. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Arga: Jakarta
. 2005. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power. Arga: Jakarta
Asep Sapaat. 2006. Model-model pembelajaran Kooperatif.http:www.geocities.com [25 Januari 2009]
BAAKPSI UM. 2008. Teori Kognitif. http:ipotes.wordpress.com [10 Januari 2009]. Baharudin Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Ar Ruzz
Media: Jogyakarta. Banathy, H.B. 1992. A System View and Education. Concept and Principles for
Effective Practice. Engle wood Clefts: New Jersey Darwanto. 2007. Konsep Dasar KTSP Diklat Depag 2007. Kantor Depag Kanwil
Jateng: Semarang. Dewa Ketut Sukardi. 1993. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Usaha
Nasional: Jakarta Dimyati dan Mulyono. 1999. Metodologi Pengajaran dan Pendidikan. Jemnas:
Bandung
114
Goleman, Daniel. 2000. Emotional Intelligence Kecerdasan Emosi alih bahasa oleh T. Hermaya. Gramedia: Jakarta
Hanik Dwi Ariningsih. 2007. Pengaruh Model Kooperatif STAD Student Team Achievement Division Dan TAI Team Assisted Individualization Yang
Dimodifikasi Dengan Praktikum dengan memperhatikan EQ Emotional Quotient Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Pokok Penentuan
H Reaksi. Skripsi UNS Tidak Diterbitkan. Istamar Samsuri. 2007. IPA Biologi VIII. Erlangga: Jakarta
Johnson, D.W. Johnson, R.T. 1992. Cooperative Learning. http:www.ntlf.com [26 Desember 2008]
Martin Handoko. 1992. Motivasi Daya Pengetahuan Tingkah Laku. Kanisius: Yogyakarta
Mergel, Brenda. 1998. Instructional Design and Learning Theory. www.usak.ca [26 Desember 2008]
Muhibbin Syah. 2003. Psychology Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta Muslimin Ibrahim. Dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press
Nasution. 1995. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta
Nana Sudjana. 1991. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Rosdakarya: Bandung Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Cet. ke-3. Bumi Aksara: Jakarta
Omstein, A. C. Lasley, T. J. 2003. Strategic for Effective Teaching 3
rd
Edition. Mc. Graw Hill: Toronto
Prashnic, Barbara. 2007. The Power of Learning Stiles. Diterjemahkan oleh Nina Fauziah . Mizan: Bandung.
Pracaya. 2005. Hama Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya: Jakarta Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta
115
Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar. www. wordpress. com [11 Januari 2008]
Rustiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta Saifudin Azwar. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada: Jakarta Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grasindo Perkasa:
Jakarta. Slavin,
R. E.
1990. Cooperative
Learning Strategyc.
http:www.worksheetlibrary.com [12 Desember 2008]. .1995. Introduction To Cooperative Learning. Platinum Press:
London
.2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Nusa Media: Bandung
Sofa. 2008. Sumbangan Teori Belajar Kognitif pada Pembelajaran Kooperatif. http:massofa.wordpress.com
[24 Desember 2008] Suharsimi Arikunto. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta
. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta . 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi
Aksara: Jakarta Sumadi Suryabrata. 2002. Psikologi Pendidikan. Rajawali: Jakarta
Tarmizi Ramadhan. 2008. Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”
http:tarmizi.wordpress.com
[ 26 Desember 2008] Tisna Amijaya. 1991. Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap
Pendidikan Coni R. Semiawan. Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI. Grasindo: Jakarta
Widha S Haryono. 2007. Materi Kuliah Problematika Pembelajaran Sains Pascasarjana Program Pendidikan Sains. UNS. Surakarta.
116
Wijaya Jati. 2007. Model-model Pembelajaran Kooperatif Learning. Proyek PTKNK. Kanwil Depdiknas
Winarno Surahman. 1982. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Tarsito: Bandung Winkle, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta
Yernelis Sukman Yakup. 2002. Gulma dan Tekhnik Pengendaliannya. Raja Grafindo Persada: Jakarta
117
Lampiran 1
SILABUS
Madrasah : MTsN Tanon
Kelas : VIII delapan
Semester : II dua
Materi Pelajaran : IPA
Standart Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Penilaian
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Metode atau
Model Jenis
Tagihan Bentuk
Contoh Alokasi
Waktu Sumber
Belajar
Mengidentifi kasi hama
dan penyakit pada organ
tumbuhan yang
dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
Gulma, Hama dan Penyakit
Tanaman Melakukan
permainan dan turnamen Make A
Match mencari pasangan untuk:
1. Menemukan konsep tentang
gulma, hama dan penyakit
tanaman. 2. Mencari data
tentang gulma, 1. Mendefinisikan
konsep tentang gulma, hama dan
penyakit tanaman
2. Mengidentifikasi gulma, hama dan
penyakit tanaman
berdasarkan gejala yang
ditimbulkan. Pembelajaran
Kooperatif TGT: Make
A Match Mencari
Pasangan Unjuk
kerja
Jawaban soal
Pilihan Ganda
Non Tes
tes Menemukan
pasangan soal dan jawaban
tentang definisi gulma
Gulma dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Yang
8 x 40 Buku
paket, LKS,
alam sekitar
118 hama dan
penyakit tanaman
berdasarkan gejala yang
ditimbulkan 3. Mencari data
tentang cara pengendalian
gulma, hama dan penyakit
tanaman 3. Mendata 3 jenis
gulma, hama dan penyakit pada
tanaman padi 4. Mengaplikasikan
cara pengendalian
gulma, hama, dan penyakit
tanaman. dimaksud
dengan gulma adalah:
a.Mikroorgani sme yang
menyerang tanaman.
b. binatang yang
menggagu tanaman
c.tumbuhan liar di sekitar
tanaman d.virus yang
menyerang tanaman
119 SILABUS
Madrasah : MTsN Tanon
Kelas : VIII delapan
Semester : II dua
Materi Pelajaran : IPA
Standart Kompetensi : Memahami sistem dalam kehidupan sehari-hari Penilaian
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Metode atau
Model Jenis
Tagihan Bentuk
Contoh Alokasi
Waktu Sumber
Belajar
Mengidentifi kasi hama
dan penyakit pada organ
tumbuhan yang
dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
Gulma, Hama dan Penyakit
Tanaman Melakukan
permainan dan turnamen Snow
Ball Throwing Lempar Bola
Salju untuk: 1. Menemukan
konsep tentang
gulma, hama dan penyakit
tanaman. 2. Mencari data
tentang gulma, hama
1. Mendefinisikan konsep tentang
gulma, hama dan penyakit
tanaman 2. Mengidentifikasi
gulma, hama dan penyakit
tanaman berdasarkan
gejala yang ditimbulkan.
3. Mendata 3 jenis gulma, hama dan
penyakit pada Pembelajaran
Kooperatif Snow Ball
Throwing Lempar
Bola Salju Unjuk
kerja
Jawaban soal
Pilihan Ganda
Non Tes
tes Menemukan
pasangan soal dan
jawaban tentang
definisi gulma
Gulma dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Yang dimaksud
dengan 8 x 40
Buku paket,
LKS, alam
sekitar
120 dan penyakit
tanaman berdasarkan
gejala yang ditimbulkan
3. Mencari data tentang cara
pengendalian gulma, hama
dan penyakit tanaman
tanaman padi 4. Mengaplikasikan
cara pengendalian
gulma, hama, dan penyakit
tanaman. gulma
adalah: a.Mikroorga
nisme yang menyerang
tanaman. b. binatang
yang menggagu
tanaman c.tumbuhan
liar di sekitar
tanaman d.virus yang
menyerang tanaman
Lampiran 2 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Make A Match
STANDAR KOMPETENSI : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi gulma, hama, dan penyakit pada
tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan sehari- hari.
INDIKATOR :
1. Menyebutkan macam-macam gulma, hama dan penyakit tanaman yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis gulma, hama, dan penyakit tanaman berdasarkan gejala yang dijumpai di lapangan.
3. Menjelaskan cara pengendalian gulma, hama, dan penyakit tanaman. 4. Mendata gulma, hama dan penyakit tanaman yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. 5. Mengkomunikasikan secara ilmiah minimal 3 macam gulma, hama, dan
penyakit tanaman baik secara lisan maupun tulisan.
ALOKASI WAKTU : 8 x 40 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :