12
2.3 Ekuitas Merek
Ekuitas berarti nilai. Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan dari kata- kata dan tindakan konsumennya. Keputusan pembelian konsumen didasarkan
pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang dinilai penting maka merek tersebut dapat dikatakan sebagai merek yang bernilai.
Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan
bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas, yang diberikan, merek bagi perusahaan Kotler dan Keller 2009:
26. Menurut Ferrinadewi 2008:169 ekuitas merek brand equity adalah
ketika konsumen menyadari keberadaan merek dan memiliki asosiasi merek yang unik, kuat dan cenderung positif. Nilai sebuah merek bagi perusahaan diciptakan
melalui konsumen. Aktivitas konsumen dalam pembelajaran dan proses keputusan pembeliannya dapat membentuk dan mendorong terbentuknya brand equity.
Aaker dalam Tjiptono 2005:40 memformulasikan brand equity dari sudut pandang manajerial dan strategi korporat, meskipun landasan utamanya
adalah perilaku konsumen. Aaker menjabarkan asset merek yang berkontribusi pada penciptaan brand equity kedalam empat dimensi, yakni:
1. Brand Awareness, yaitu kemampuan konsumen untuk mengenali atau
mengingat bahwa suatu merek merupakan anggota dari kategory produk tertentu.
2. Perceived Quality
merupakan penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Oleh sebab
Universitas Sumatera Utara
13 itu perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif konsumen
bukan manajer atau pakar terhadap kualitas produk. 3.
Brand Associations, yakni segala sesuatu yang terkait pada memori terhadap sebuah merek. Brand Associations berkaitan erat dengan
brand image, yang didefenisikan sebagai serangkain asosiasi merek dengan makna tertentu. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan
tertentu dan akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik.
4. Brand Loyalty, yaitu adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap
suatu merek.
Sumber: Tjiptono 2005:41
Gambar 2.1 Elemen Brand Equity
Dalam ukuran ekuitas merek, pengukuran sangat tergantung pada konseptualisasinya. Menurut Feldwick dalam Tjiptono 2005:47
mengelompokkan berbagai makna brand equity ke dalam 3 kategori : 1.
Brand Valuation atau brand value: nilai total sebuah merek sebagai asset terpisah
2. Brand Strength atau Brand Loyalty: ukuran menyangkut seberapa kuat
konsumen “terikat” dengan merek tertentu Brand
Equity
Brand Associations
Brand Loyalty
Perceived Quality
Brand Awareness
Universitas Sumatera Utara
14 3.
Brand Image citra merek: deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu
2.4 Kesadaran Merek