Teknik Pengumpulan Data Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

61 dikembangkan. Tes tertulis ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengembangan ini, digunakan angket dan tes sebagai teknik pengumpulan data. Angket yang digunakan meliputi lembar penilaian RPP dan LKS oleh dosen ahli dan guru matematika, serta lembar penilaian LKS oleh siswa dan guru. Sedangkan pengumpulan data melalui tes didapat setelah siswa belajar menggunakan produk yang dikembangkan dengan bertujuan untuk mengukur keefektifan LKS. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk mendapatkan produk berkualitas baik yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Langkah- langkah dalam menganalisis kriteria kualitas produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut. a. Analisis Kevalidan Data untuk menentukan kevalidan produk diperoleh dari penilaian dua dosen ahli dan guru matematika, yang kemudian akan dianalisis. Data dari angket penilaian validator dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Tabulasi data hasil penilaian produk oleh validator dilakukan dengan memberikan penilaian pada aspek penilaian dengan memberikan skor 5, 4, 3, 2, dan 1 dengan pedoman sesuai skala instrumen yaitu skala Likert Mimin Haryati, 2007: 106 sebagai berikut. 62 Tabel 3. Pedoman Penskoran Lembar Penilaian RPP dan LKS Kategori Skor Sangat baik 5 Baik 4 Cukup 3 Kurang 2 Sangat kurang 1 2 Menghitung skor total, ̅ , dan berdasarkan tabulasi data. 3 Mengkonversi rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif skala likert berdasarkan kriteria penilaian berikut. Tabel 4. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert Rentang Skor Nilai Kriteria kualitatif ̅ + 1,80 A Sangat baik ̅ + 0,60 ≤ ̅ + 1,80 B Baik ̅ - 0,60 ≤ ̅ + 0,60 C Cukup baik ̅ - 1,80 ≤ ̅ - 0,60 D Kurang baik ̅ - 1,80 E Sangat kurang baik Eko Putro Widoyoko, 2009: 238 Keterangan: : skor total ̅ : rata-rata ideal ̅ = × skor maksimum ideal + skor minimum ideal 63 : simpangan baku ideal = × skor maksimum ideal - skor minimum ideal Produk yang dikembangkan dikatakan layak untuk diujicobakan jika minimal tingkat kevalidan yang dicapai berdasarkan hasil penilaian validator masuk dalam kategori cukup baik. b. Analisis Kepraktisan Analisis kepraktisan produk yang dihasilkan didapatkan dari hasil analisis lembar penilaian siswa dan guru. Analisis lembar penilaian dari siswa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Tabulasi data penilaian siswa dengan pedoman penskoran adalah sebagai berikut: Tabel 5. Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Siswa untuk Pernyataan Positif dan Negatif Skor Kategori untuk Pernyataan Positif Kategori untuk Pernyataan Negatif 5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju 4 Setuju Tidak Setuju 3 Netral Netral 2 Tidak Setuju Setuju 1 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju 2 Menghitung ̅ dan dari tabulasi data penilaian siswa. 3 Mengkonversi rata-rata skor yang diperoleh menjadi nilai kualitatif sesuai dengan tabel 4. 4 Menganalisis hasil penilaian siswa. 64 Analisis penilaian dari guru dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Tabulasi data penilaian guru matematika SMP Negeri 2 Wates yang mempunyai pedoman penilaian sesuai dengan tabel 5. 2 Menghitung ̅ dan dari tabulasi data penilaian guru matematika. 3 Mengkonversi rata-rata skor yang diperoleh dari penilaian guru menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian tabel 4. 4 Menganalisis hasil penilaian guru. c. Analisis keefektifan Analisis data hasil tes siswa untuk mengetahui keefektifan produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut. 1 Menghitung nilai yang diperoleh dari setiap siswa dengan pedoman penskoran untuk menentukan ketuntasan belajar siswa. 2 Menghitung rata-rata nilai dari seluruh siswa, dengan cara yaitu. ̅ = ∑ Keterangan: ̅ = rata-rata nilai ∑ = jumlah nilai seluruh siswa = banyak siswa 3 Mengubah nilai rata-rata menjadi nilai kualitatif kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria dengan acuan tabel berikut ini. 65 Tabel 6. Kriteria Tes Hasil Belajar dan Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal Nilai Siswa Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kriteria X 85 P 85 Sangat Baik 75 X ≤ 85 75 P ≤ 85 Baik 65 X ≤ 75 65 P ≤ 75 Cukup 45 X ≤ 65 55 P ≤ 65 Kurang X ≤ 45 P ≤ 55 Sangat Kurang Keterangan: X = nilai siswa P = Persentase ketuntasan belajar klasikal 4 Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal P = × 100 5 Selanjutnya kriteria ketuntasan belajar secara klasikal mengacu pada tabel 6. Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan dikategorikan efektif jika minimal presentase ketuntasan belajar klasikal tes hasil belajar siswa berada pada kriteria baik. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan lembar kegiatan siswa LKS berbasis problem based learning PBL pada materi himpunan untuk siswa SMP kelas VII ini menggunakan model pengembangan 4D. RPP dan LKS yang dikembangkan telah melalui tahap define pendefinisian, design perencanaan dan develop pengembangan. Tahapan-tahapan pengembangan tersebut dapat dilihat secara rinci sebagai berikut. 1. Define Pendefinisian Tahap pendefinisian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan identifikasi masalah dalam pembelajaran matematika sebagai dasar pengembangan RPP dan LKS. a. Analisis Kurikulum Dalam pengembangan RPP dan LKS ini terlebih dahulu dilakukan analisis kurikulum pada materi. Hasil analisis kurikulum materi himpunan untuk siswa SMP kelas VII semester II dengan Standar Kompetensi yaitu menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan dalam Standar Isi KTSP 2006 dijabarkan ke dalam indikator-indikator pancapaian kompetensi. Indikator-indikator pencapaian kompetensi itulah yang menjadi acuan dalam pengembangan RPP dan LKS berbasis problem based learning pada