Latar Belakang Karakteristik Penderita Tumor Ganas Laring di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kanker laring bukanlah hal yang jarang ditemui. Perubahan gaya hidup juga sangat mempengaruhi terjadinya kanker laring ini. Di USA jumlah penderita kanker laring sekitar 1 dari semua jenis kanker dan merupakan 0,75 kasus kematian yang disebabkan oleh semua jenis kanker. Dari 30 kasus kanker kepala dan leher, sekitar 90 merupakan karsinoma sel skuamosa. Berdasarkan lokasinya, kanker laring terbagi menjadi 3 yaitu tumor glottis, supraglottis dan subglottis. Angka kejadian tumor glottis adalah 60-70 kasus, supraglottis 25-40 kasus, sedangkan tumor subglottis 15 kasus Kumar dan Maitra, 2007. American Cancer Society memperkirakan angka kejadian kanker laring pada tahun 2012 adalah sekitar 12.360 kasus dengan kasus pada laki-laki 9840 dan wanita 2520 kasus, sedangkan angka kematian dapat mencapai 3650 kasus yaitu 2880 kasus pada laki-laki dan 770 kasus pada wanita American Cancer Society, 2011. Penelitian di UK yang diterbitkan pada bulan Desember 2011 memperkirakan bahwa lebih dari 90 kanker laring berhubungan dengan gaya hidup dan faktor lingkungan Cancer Research UK, 2012. Penelitian tahun 2010 di UK, 79 kasus kanker laring disebabkan oleh rokok, 25 berhubungan dengan alkohol dan efek kombinasi dari merokok dan konsumsi alkohol sekitar 89 Cancer Research UK, 2012. Kleinsasser 1988 dalam Hannu Raitiola 2000 menyebutkan bahwa penderita kanker laring 88-98 adalah perokok. Data Departemen Patologi Anatomi FKUIRSCM selama periode 2000- 2005 ditemukan 3.344 kasus tumor ganas didaerah kepala dan leher, dimana kanker laring menempati urutan kedua yaitu sekitar 213 kasus 6,73 setelah kanker nasofaring 28,35 atau sekitar 948 kasus Hermani, 2007. Laporan penelitian yang dilakukan di departemen THT-FKUI RSCM periode 1982-1987, proporsi kanker laring adalah 13,8 dari 1030 kasus keganasan THT. Jumlah kasus rata-rata adalah 25 per tahun. Periode 1988-1992 kanker laring sebesar 9,97, menduduki urutan ketiga dari keganasan THT 712 kasus, setelah kanker nasofaring sebesar 71,77, diikuti keganasan hidung dan paranasal 10,11 Hermani dan Abdurrahman, 2007. Insidensi tertinggi kanker laring ini terjadi pada dekade 70 dan lebih banyak terjadi pada laki- laki dibandingkan dengan wanita yaitu sekitar 5:1 Lee, 2003. Hermani dan Abdurrachman 2007 menyebutkan perbandingan terjadinya kanker laring antara laki-laki dan perempuan adalah 11:1 dan terbanyak pada usia 56-69 tahun dengan kebiasaan merokok. Di RSUP HAM Medan, Februari 1995-Juni 2003 dijumpai 97 kasus karsinoma laring terjadi pada penderita dengan usia berkisar antara 30-79 tahun, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 8:1 Haryuna, 2004 . Abdoerrachman, et al 1989 menyebutkan bahwa pemeriksaan histopatologi yang dilakukan terhadap 188 pasien dengan tumor ganas laring di departemen bagian THT FKUI RSCM 1980-1987 terdapat 170 kasus karsinoma sel skuamosa 90,43, 5 kasus karsinoma anaplastik 2,66, 3 kasus adenokarsinoma 1,59, 1 kasus papilary carcinoma 0,53 dan 9 kasus tanpa keterangan yang jelas 4,79. Selain itu keluhan terbanyak yang yang dialami pasien adalah disfonia afonia yaitu sebanyak 13 orang 92,02. Keluhan lainnya adalah dispneu pada 102 orang 54,80, batuk 59 orang 31,38, hemoptoe 26 orang 13,38, benjolan dileher 8 orang 4,26 dan tanpa keterangan yang kelas 3 orang 1,60. Berdasarkan stadium, stadium tumor ganas laring yang terbanyak adalah stadium IV yaitu sekitar 57 kasus 30,32 di ikuti stadium III sekitar 53 kasus 28,19. Sedangkan stadium II sebanyak 45 kasus 23,94 dan stadium I sebanyak 23 kasus 12,23. Dari data penelitian yang telah dilakukan juga didapatkan bahwa 78 orang 41,50 yang sudah dilakukan operasi, 77 orang 40,96 tanpa operasi dan 33 orang 40,49 tanpa keterangan jelas. Penelitian oleh Haryuna 2009 pada bulan Oktober 2005- September 2006 di Departemen THT-KL RSUP HAM Medan yang dilakukan terhadap 107 orang dengan keluhan serak, 21 diantaranya merupakan kasus keganasan laring. Lokasi tumor ganas laring yang menyebabkan suara serak terbanyak adalah tumor ganas laring pada supraglottis dan glottis yaitu 10 kasus 47,6 diikuti tumor pada glottis sebanyak 6 kasus 28,6, 4 kasus 19 tumor ganas supraglottis serta tumor ganas pada glottis dan subglottis sebanyak 1 kasus 4,8. Setiap penderita tumor ganas laring ini memiliki karakteristik tersendiri. Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk meneliti mengenai karakteristik penderita tumor ganas laring di RSUP HAM Medan tahun 2010-2011.

1.2. Rumusan Masalah