dan mengevaluasi sifat internal auditing pertama dalam mencari fakta dan evaluasi hasil. Aktivitas internal audit menunjukkan bahwa
seluruh aktivitas organisasi berada dalam lingkup internal audit dan jasa kepada organisasi mengindikasikan bahwa internal auditing ada
untuk membantu organisasi.
4. Perbedaan Antara Auditor Internal dan Auditor Eksternal
Aktivitas audit internal dan eksternal bisa jadi tumpang tindih dalam hal-hal yang berkaitan dengan penelaahan kontrol pada fungsi
akuntansi, namun perbedaan antara kedua bidang ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan kesamaan yang ada atas dasar proses audit.
Perbedaan itu timbul di karenakan akibat adanya tujuan yang berbeda. Tanggung jawab utama seorang auditor eksternal adalah
memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Tujuan auditor eksternal adalah menentukan kewajaran penyajian posisi keuangan
perusahaan dan hasil-hasil usaha untuk periode yang diaudit. Auditor eksternal harus meyakinkan diri sendiri bahwa laporan keuangan yang
diaudit sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya dan bahwa
aktiva perusahaan telah diamankan dengan semestinya. Sedangkan, seorang auditor internal bertanggung jawab memberikan informasi
yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Auditor internal bertindak sebagai penilai independen
untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan
mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan Sawyer, 2009:6-7.
Penelaahan internal atas kontrol-kontrol di bidang akuntansi merupakan hal yang penting, dan auditor internal haruslah terlibat
dalam hal ini, namun sesungguhnya bukan hal itu yang menjadi fokus utama auditor internal. Kerugian akibat proses produksi yang salah,
perekayasaan, pemasaran, atau pengelolaan persediaan bisa jadi lebih besar nilai materialnya dibandingkan dengan kerugian akibat
kelemahan di bidang keuangan semata. Kontrol manajemen atas aktivitas keuangan telah semakin kuat selama beberapa periode ini,
namun masih ada beberapa hal yang mengandung kelemahan. Penggelapan dan kesalahan manajemen dalam mengelola sumber daya
dapat menjadikan perusahaan bangkrut. Dari hal-hal di atas tersebut terlihat satu perbedaan mendasar antara auditor eksternal dan internal
yaitu fokus auditor internal lebih luas karena memiliki ruang lingkup yang komprehensif dibandingkan dengan auditor eksternal.
Auditor eksternal terfokus pada informasi-informasi. Di lain pihak, auditor internal sangat memerhatikan pemborosan dan
kecurangan dari mana pun sumbernya dan sekecil apa pun nilai materialitasnya. Perhatian ini disebabkan oleh pemahaman bahwa
penyimpangan-penyimpangan kecil bisa menjadi besar yang nilainya material sehingga menggoyahkan stabilitas perusahaan.
Auditor internal dan eksternal tentu dapat berkoordinasi dalam kepentingan yang sama. Teknik-teknik yang digunakan dalam audit
keuangan baik yang dilakukan auditor internal ataupun eksternal dapat serupa akan tetapi tujuan dan hasil yang keluar anatara proses yang
dilakukan keduanya dapat berbeda. Auditor internal dan eksternal dapat disimpulkan sebagai dua profesi yang berbeda. Perbedaan antara
keduanya disarikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal
AUDITOR INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL
1. Merupakan karyawan
perusahaan atau
bisa juga
merupakan entitas independen 2. Melayani kebutuhan organisasi
meskipun fungsinya
harus dikelola oleh perusahaan.
3. Fokus pada kejadian-kejadian di masa
depan dengan
mengevaluasi kontrol
yang dirancang
untuk meyakinkan
pencapaian tujuan organisasi. 4. Langsung
berkaitan dengan
pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan
dalam setiap aktivitas yang ditelaah.
5. Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap sedia
untuk menanggap kebutuhan dan keinginan dari semua tingkat
manajemen.
6. Menelaah aktivitas secara terus- menerus
1. Merupakan orang
yang independen di luar perusahaan.
Yaitu pihak ketiga . 2. Melayani
klien yang
membutuhkan informasi
keuangan yang dapat diandalkan 3. Fokus
pada ketepatan
dan kemudahan
pemahaman dari
kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan
dalam laporan
keuangan perusahaan. 4. Sesekali
memerhatikan pencegahan dan pendeteksian
kecurangan secara umum. Di utamakan yang lebih material.
5. Independen terhadap manajemen dan dewan direksi baik dalam
kenyataan maupun
secara mental.
6. Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan
secara periodik – umumnya
sekali dalam setahun Sumber : Sawyer 2009: 8
5. Peran Auditor Internal