10
terkait. Dalam proses pengumpulan data yang sesuai dengan sifat penelitian ini, maka metode observasi partisipatif yang digunakan
penulis, karena penulis melakukan pengamatan secara langsung yang disebut pengamatan terlibat. Penulis sebagai instrumen dan alat dalam
melakukan penelitian ini, maka penulis pun mencari data sendiri dengan terjun langsung atau mengamati serta mencari beberapa
informasi ke beberapa narasumber yang telah ditentukan sebagai sumber data.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode System Development life Cycle SDLC merupakan suatu metodologi umum yang digunakan dalam pengembangan suatu sistem untuk
menganalisis, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi.
1. Rekayasa Sistem. 2. Analisis Sistem Sistem Analysis .
3. Perancangan Sistem Sistem Design . 4. Pemograman Sistem Coding .
5. Pengujian Testing . 6. Operasi dan Pemeliharaan Sistem Sistem Operation
and Support .
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini , pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
11
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari tujuh sub bab yaitu : Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penulisan, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian dan teori-teori yang berkaitan dan digunakan sebagai landasan atau dasar penulisan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan penulis, baik itu metode pengumpulan data maupun metode pengembangan
sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan sistem aplikasi dan implementasinya menggunakan beberapa tahap dari metode
pengembangan sistem yang dipilih
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berkenaan dengan hasil pembahasan masalah yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir
ini serta beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.
12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Secara umum, sistem merupakan sebagai sekumpulan objek ,ide, berikut saling keterkaitannya inter-relasi di dalam usaha mencapai suatu tujuan
atau sasaran bersama tertentu Prahasta, 2009 : 89 . Dalam arti lain, sistem sebagai kumpulan komponen yang saling
berhubungan satu sama lain yang dapat bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih lanjut menurut Jerry Fith Gerald Mulyanto, 2009:2 men
definisikan sistem adalah ” jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
”.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu komponen atau elemen component , batas sistem boundary , lingkungan luar sistem
enviroments , penghubung interface , masukan input , pengolahan process , keluaran output , sasaran objectives atau tujuan goal Mulyanto, 2009 :
2 .
13 Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Suatu sistem yang merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem ,
sedangkan sistem yang lebih besar disebut sebagai lingkungan sistem. Dalam suatu lingkungan sistem terdapat suatu batasan-batasan, dan batas sistem
merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan yang memiliki ruang lingkup dari sistem. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Penghubung sistem sebagai media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain. Masukan sistem yang berupa energi yang dimasukan
kedalam sistem sebagai bahan untuk pengolahan yang menghasilkan suatu keluaran. Dan keluaran sistem sendiri adalah hasil dari suatu pemprosesan yang
dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sisa pembuangan. Pengolahan sistem menjadi bagian dalam melakukan perubahan
dari masukan menjadi keluaran yang di inginkan. Dan dalam sistem informasi pengolahan ini dapat berupa operasi-operasi perhitungan. Dan terakhir dalam
karakteristik suatu sistem adanya sasaran sistem yang menjadikan suatu sistem memiliki arah terhadap proses yang telah dilakukan.
2.1.3 Pengertian Data Dan Informasi
Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi Mulyanto, 2009 : 16 . Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang
14 nyata.Disimpulkan bahwa data merupakan bahan mentah yang akan di proses
untuk menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai. Beberapa definisi informasi dijelaskan menurut McFadden, dkk
1999 mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang untuk menggunakan data
tersebut. Kadir, 2003 : 31 .
Menurut Davis 1999 , informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Kadir, 2009 : 31 .
Dapat disimpulkan bahwa informasi bermuara pada suatu data, yang dapat memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi siapa pun
penggunanya dan digunakan sebagai pengambil keputusan. Informasi sering dinyatakan adalah sebagai hasil dari pemrosesan data.
Proses tersebut dapat berupa peringkasan, pereratan, penyajian ke bentuk grafik, ataupun yang lainnya, dengan tujuan untuk memudahkan interpretasi manusia.
Data Informasi
Peringkasan , Pererataan , penyajian grafik, dll. Gambar 2.1 data dan informasi Sumber: Kadir, 2009 : 5
Proses
15
2.1.4 Nilai Dan Kualitas Informasi
Nilai suatu informasi sangat berhubungan sekali dengan keputusan. Suatu informasi dapat sangat berguna jika dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Keputusan yang dihasilkan baik berupa keputusan yang sederhana maupun keputusan strategis jangka panjang informasi
tersebut. Menurut Mulyanto 2009 : 20 bahwa dalam mengukur nilai sebuah informasi dapat ditentukan oleh dua hal pokok yaitu manfaat benefit dan biaya cost . Suatu
informasi dikatakan bernilai, bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dengan suatu nilai , tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifitasnya. Informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila informasi tersebut kurang memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan, maka
informasi tersebut dikatakan bernilai rendah. Sedangkan kualitas informasi sangat ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi
accuracy , relevansi relevancy , dan tepat waktu timelines Mulyanto , 2009 : 20 .
a. Akurasi accuracy Informasi dikatakan akurat jika tidak bias serta bebas dari kesalahan
– kesalahan dan jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu timeliness Suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data harus memiliki
ketepatan waktu. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik , karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan
keputusan.
16
c. Relevansi relevancy Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Relevansi
informasi pada setiap orang memiliki nilai-nilai yang berbeda.
Burch dan Grudnitski Kadir , 2003 menganalogikan kualitas informasi sebagai pilar –
pilar dalam bangunan yang menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu entity kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika Prahasta, 2005 : 40 .
Sedangkan menurut Hall 2001 , sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di
distribusikan kepada pemakai Kadir, 2003:11 . Suatu proses yang menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi masyarakat menjadikan suatu sistem memiliki nilai
guna. Menurut Pustaka [ Budihar95 ], sistem informasi adalah suatu sistem gabungan manusia
– mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Definisi lain
menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen – komponen yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan
keputusan, koordinasi, dan pengendalian Prahasta, 2009 : 93 .
17
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi memiliki fungsi dasar yang sama dengan sistem informasi geografis dan memiliki suatu perbedaan dalam hal data yang digunakan pada masing-masing sistem
tersebut.
2.2.1 Pengertian Geografi
Geografi
1
adalah ilmu
yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan
bumi . Kata geografi berasal dari
Bahasa Yunani yaitu gêo bumi dan graphein
menulis, atau menjelaskan. Dengan semakin berkembangnya konsep dan cakupan geografi, maka geografi dapat diartikan sebagai suatu cakupan studi
mengenai permukaan bumi terutama dalam hal keanekaragaman area permukaan bumi dan hubungannya sebagai tempat tinggal manusia.
Menurut Prahasta 2005:49 , Geografis memiliki istilah lain, yaitu spasial keruangan dan Geospasial.
Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Dari pengertian
diatas, dapat disimpulkan bahwa Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari masalah - masalah bumi secara luas dalam hubungannya dengan keruangan.
Ada beberapa hal yang dikaji oleh geografi diantaranya :
1. Terbentuknya bumi dan bumi sebagai tempat tinggal. 2. Hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
3. Pendekatan, spasial keruangan , ekologi kelingkungan dan regional kewilayahan .
1
http:id.wikipedia.orgwikiGeografi
18
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi yang menggunakan data-data spasial yang merupakan salah satu ciri dari sistem informasi geografis telah banyak mengalami
perkembangan, dan salah satu pengertian sistem informasi geografis tersebut adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat
lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis [ Esri90 ] Prahasta, 2009 : 117 . Banyaknya pemahaman tentang sistem informasi
geografis yang ada tergantung dari segi mana sistem informasi geografis itu dilihat. Di pengertian lain, sistem informasi geografis adalah sistem informasi
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang terefernsi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan
kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasi
– operasi yang dikenakan terhadap data tersebut [Star90] Prahasta, 2002 : 57 .
Sedangkan menurut pedoman IDSN
2
dijelaskan bahwa informasi spasial merupakan data dan informasi yang mempunyai komponen keruangan
bergeoreferensi, dalam arti mempunyai informasi letak baik terhadap garis bujur maupun garis lintang. Dapat disimpulkan bahwa informasi spasial
merupakan hasil pengolahan terhadap data-data yang bersifat keruangan permukaan bumi berorientasi geografis terhadap bumi yang memberikan
nilai lebih bagi penerimanya dan dapat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan.
2
www.bakosurtanal.go.idbakosurtanalassets...PedomanIDSN.pdf
19
2.2.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Dari beberapa pemahaman tentang sistem informasi geografis, maka sistem informasi geografis ini dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
diantaranya Prahasta, 2009 : 118 : a. Data input
Merupakan subsistem
yang bertugas
mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari
berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggung jawab dalam mengkonversikan atau mentransformasikan format-format data
aslinya kedalam format native yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.
b. Data ouput Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan
keluaran seluruh atau sebagian basis data spasial baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya table , grafik ,
report , peta , dan lain sebagainya. c. Data management
Subsistem yang mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel - tabel attribute yang terkait kedalam sebuah sistem basis
data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve,di
– update , dan di - edit.
20
d. Data manipulation dan analysis Subsistem yang menentukan informasi - informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG. Selain itu dapat melakukan manipulasi evaluasi dan penggunaan fungs-fungsi dan operator matematis
dan logika dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.2 : Ilustrasi Sub – Sistem SIG
2.2.4 Data Pada SIG
Pada Sistem Infomasi Geografis SIG ada dua data yang digunakan dalam sistem ini untuk merepresentasikan atau memodelkan fenomena
– fenomena yang ada di dunia nyata yaitu data spasial dan data non-spasial
atribut .
Data spasial adalah data yang mempresentasikan aspek-aspek
keruangan dari fenomena yang berada di dunia Prahasta, 2002 : 1 . Data
Data Input Data
Manipulation Analysis
Data Output
Data Manageme
n
SIG
21
spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa
fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di mukabumi.
Sesuai dengan perkembangannya, peta tidak hanya merepresentasikan obyek - obyek yang ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi
obyek diatas muka bumi di udara dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vektor dan raster .Model data vektor
3
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik
– titik, garis - garis atau kurva , atau poligon beserta atribut - atributnya. Model data raster
1
menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel
– piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial ini menyesuaikan dengan
peruntukan dan kebutuhannya.
Sedangkan data non spasial merupakan data yang berupa teks atau
angka yang disebut dengan atribut. Data non spasial ini yang akan menjelaskan data spasial. Dan dari data non spasial ini dapat dibentuk data spasial. Data non
spasial dapat tersimpan dalam bentuk tabel, yang kemudian disebut dengan data tabular. Data ini tersimpan dalam bentuk database dan dapat di- join
– kan pada peta dengan pola titik tertentu maupun simbol tertentu.
2.2.5 Konsep Model Data Spasial Pada SIG
Model data spasial dalam sistem informasi geografis di representasikan kedalam dua bentuk yaitu model data raster dan model data vektor.
3
http:adims.blogspot.com200802mengenal-sig-dan-data-spasial.html
22
a. Model Data Raster Model data raster menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel
– piksel yang membentuk grid. Akurasi model data ini tergantung pada resolusi atau ukuran piksel sel grid di
permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan dalam layer yang secara fungsionalitas direalisasikan dengan unsur
– unsur peta.
Gambar 2.3 Model Data Raster
Gambar 2.4 Koordinat pada Model Raster Matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom x dan
barisnya y . Sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis x akan
meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat y akan membesar ke arah bawah gambar 2.4 . Koordinat
– koordinat yang ada dalam sekumpulan data raster diperlukan untuk mengikatkan me
– register sistem grid ini terhadap suatu sistem koordinat yang dikehendaki.
23 Prahasta, 2005 : 147 . Contoh peta digital berbentuk raster yaitu peta
digital dalam format GeoTIFF. Format GeoTIFF dapat dibentuk dari format gambar TIFF dengan penambahan informasi referensi geografis.
Dan konversi data tersebut dapat dilakukan dengan perangkat lunak GeoTIFF Examiner.
b. Model Data Vektor Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan titik – titik , garis – garis atau
kurva , atau poligon beserta atribut – atributnya . Model data
vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi x, y . Garis
– garis atau kurva busur atau arcs merupakan sekumpulan titik
– titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon disimpan dalam sekumpulan data atau objek
yang saling terkait secara dinamis dengan pointer. Prahasta, 2005 : 158
Gambar 2.5. Struktur data SIG a Vektor dan b Raster
24
2.2.6 Komponen SIG
Sistem informasi
geografis sebagai
suatu sistem
yang merepresentasikan kondisi bumi atau dunia nyata kedalam komputer seperti
pada sebuah peta yang mampu merepresentasikan keadaan bumi kedalam sebuah kertas. Menurut Prahasta 2009 : 120 sistem infomasi geografis
sebagai sistem terdiri dari beberapa komponen dengan berbagai karakteristik : 1. Perangkat Keras
Perangkat keras; mulai dari kelas PC desktop, workstations, hingga multi
– user host yang bahkan dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, tersebar,
berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan harddisk yang besar, dan mempunyai kapasitas memori RAM yang besar.
Adapun perangkat keras yang digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer PC , mouse, monitor plus VGA
– card grafik yang beresolusi tinggi, digitize , printer , plotter , receiver GPS, dan
scanner. 2. Perangkat Lunak
Dalam SIG di implementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul program .exe yang dapat
dieksekusi sendiri. Perangkat lunak dalam pemprosesan SIG diantaranya Arcgis , Arcview , Arcinfo , Mapinfo , ER
– Mapper , ERDAS , dll.
25
3. Data Dan Informasi Geografis SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukan baik dengan meng-import dari format – format perangkat
lunak SIG maupun secara langsung dengan melakukan digitasi spasial dari peta analog dan memasukkan data atribut dari tabel
– tabel.
4. Manajemen Proyek SIG dapat berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
oleh orang - orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan. Sehingga suatu proyek dapat berjalan dengan baik.
2.3 Kegunaan Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada. Hal itu pun menjadikan sistem informasi
geografis memiliki kegunaan yang lebih. Adapun kegunaan sistem informasi geografis diantaranya adalah :
a. Sebagai alat yang menangani data spasial. b. Sebagai alat bantu baik secara tools maupun bahan tutorials utama yang
interaktif, menarik , dan menantang dalam usaha – usaha untuk
meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide
– ide atau konsep – konsep lokasi, ruang spasial , kependudukan, dan unsur geografis yang terdapat di atas permukaan bumi
berikut data – data atribut yang terkait yang menyertai.
26
c. Kemampuan dalam mengvisualkan data spasial berikut atribut –
atributnya. d. Kemampuan dalam memanipulasi data spasial dan mengkaitkannya
dengan informasi atribut dan mengintegrasikannya dengan berbagai tipe data dalam suatu analisis.
e. Keakuratan dalam pengecekan perubahan,zona yang terkena dampak, dan perbaikan peta serta data tabel yang relevan dapat dilakukan secara
bersamaan.
2.4 Peta dan Pemetaan