55
2.9 Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat berpengaruh untuk terjadinya ototoksis cisplatin antara lain :
1. Bila pemberian dosis tinggi atau dengan meningkatnya jumlah siklus,
pemberian dengan dosis tinggi ataupun pada pengulangan terapi untuk siklus berikutnya akan mebuat efek kumulasi dari cisplatin sebagai akibatnya akan
meningkatkan insidens dari ototoksik, dapat mencapi 91 , dan bila dibandingkan dengan dosis rendah insidensinya hanya 12 Domenech, 1990
; Dutta, 2005 . 2.
Usia, anak-anak dan usia lanjut lebih besar resikonya dibandingkan usia produktif.
Pada masa anak-anak maturasi sel-selnya masih belum sempurna sehingga terus mengalami pertumbuhan, obat kemoterapi sendiri tidak hanya
membunuh sel-sel tumor melainkan dapat juga membunuh sel-sel yang normal terutama sel-sel yang mengalami pertumbuhan dengan menghambat
biosintesis DNA-RNA, dan efek langsung cisplatin dapat menghambat grouwth hormon pada DNA.
Selain daripada itu kemoterapi cisplatin dapat menyebabkan penurunan berat badan melebihi 10 setelah kemoterapi sehingga malnutrisi pada anak-anak
dapat terjadi Crist, 2000. Pada usia lanjut telah terjadi degenerasi sel termasuk degenerasi dari koklea. Hal ini akan menghasilkan kerusakan pada
telinga tengah dan atrofi serat nervus akustikus dan penurunan sel-sel pada frekwensi tinggi Goodhil, 1979 ; Li, 2003 .
56
3. Penyakit sistemik, adanya kelainan fungsi ginjal, kadar haemoglobin yang
rendah, kolesterol dan gula darah yang tinggi dapat beresiko lebih besar. Penyakit sistemik dan gangguan dari fungsi ginjal dapat menyebabkan
biotransformasi dan ekskresi dari cisplatin terganggu sehingga terjadi efek kumulasi toksik, sedangkan pada kadar haemoglobin yang rendah berakibat
kurangnya oksigenasi sehingga terjadi hipoksia jaringan dan akhirnya terganggu metabolisme dari sel-sel organ pada koklea dan memudahkan
terjadi ototoksik. Pada kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan arteriosklerosis yang
menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga terjadi hipoksia jaringan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan mikroangiopati
pada pembuluh darah kapiler sehingga memudahkan terjadi mikrotrombi, yang mempermudah terjadinya ototoksik Wright, 1997 ; Edmunds, 2006 .
4. Keadaan dehidrasi, radioterapi, sudah terpapar dengan bising, faktor adanya
infeksi sebelumnya, merupakan keadaan yang dapat menyebabkan resiko terjadinya ototoksik pada kemoterapi dengan cisplatin Wrihgt, 1997 ;
Bauman, 2003 . 5.
Pemberian bersamaan dengan obat-obat sinergis untuk ototoksik, seperti obat golongan diuretik, aminoglikosida, salisilat dan yang lainnya Bauman, 2003 ;
Funk, 2005
57
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian prospektif dan bersifat observasional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Pengambilan sampel dilakukan di Departemen THT-KL
FK-USURSUP. H. Adam Malik Medan. Waktu Penelitian : mulai bulan Juni sd Desember 2007
3.3 Sampel Penelitian
3.3.1 Pemilihan subyek, sampel seluruh penderita tumor ganas kepala leher
yang mendapat kemoterapi dengan cisplatin. Sampel diambil secara berurutan consecutive sampling yaitu setiap pasien yang memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah penderita yang diperlukan terpenuhi.
3.3.2 Kriteria Subyek Penelitian, terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi. Pemilihan subyek pada penelitian ini diupayakan agar mendapatkanpenderita yang cukup realistik sehingga hasilnya diharapkan
dapat digeneralisasi untuk populasi yang lebih luas.