Latar Belakang PengaruhBrand Image dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Tupperware Di Perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur

13 masyarakat akankesehatan, banyak pertanyaan yang muncul seputar plastik yang aman digunakansebagai wadah makanan dan minuman, serta bagaimana cara mengenalinya agarterhindar dari efek buruk bagi kesehatan. Dr. Yadi Haryadi, pakar panganDepartemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, mengemukakanbahwawadah plastik yang aman selain memenuhi standar dari lembaga berwenang juga diproduksi oleh perusahaan yang dipercaya memiliki komitmen untukmenyediakan produk aman bagi masyarakat. www.Tupperware.co.id Tabel 1.1 Top Brand Award Plastic Container Merek Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tupperware 51,1 42,9 42,5 50,5 Lion Star 36,7 41,0 39,1 31,6 Maspion 1,5 12,7 - - Claris 1,3 1,3 2,6 1,4 Lock Lock 1,2 1,2 - 2,6 Sumber : www.topbrand-award.com 2015 Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa produk dari Tupperware dalam Top Brand AwardPlastic Countainer mengalami fluktuasi naik turun. Meskipun produk Tupperware berada di posisi puncak dalam hal brand, namun hal ini harus tetap diwaspadai oleh pihak Tupperware terhadap ancaman dari pihak pesaing yang juga mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Persaingan produk plastik rumah tangga akhir-akhir ini sangat ketat dan banyakbermunculan merek-merek baru yang masing-masing berlomba memperlihatkan keunggulanproduknya masing-masing baik dari segi bentuk, warna dan ketahanannya .Dalam situasi persaingan seperti sekarang ini yang di 14 alami oleh setiap perusahaan senantiasa perlu memperhatikan mengenai keunggulan persaingan perusahaan yang sangat ditentukan oleh kemampuanya untuk memenuhi konsumen.Menurut Kertajaya 2002:195, konsumen sekarang merupakan konsumen yang dalammenentukan pilihan pembeliannya selalu dengan pertimbangan jangka panjang dan lebih sadarlingkungan serta sadar kesehatan. Tupperware adalah nama merek terkenal dari peralatanrumah tangga yang terbuat dari plastik, termasuk di dalamnya wadah penyimpanan, wadahpenyajian dan beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum padatahun 1946. Masalah pemasaran pada hakekatnya tidak hanya diarahkan untuk memuaskan pelanggan melainkan ditujukan untuk mempengaruhi keputusan pembelian . Menurut Kotler Amstrong 2008: 226 keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang di tawarkan. Dalam proses keputusan pembelian konsumen,merek merupakan suatu atribut penting dari sebuah produk, selain itu merek merupakan identitas untuk membedakan produk perusahaan dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.Salah satu produk peralataan rumah tangga dengan brand image yang cukup besar adalah Tupperware.Produk Tupperware yang di keluarkan oleh perusaahan internasional memberikan jaminan kualitas produk yang baik. Untuk 15 menjaga kualitasanya,produk Tupperware tidak di jual di pasar umum,tetapi melakukan penjualan dengan sistem direct selling. Tupperware menjual produknya dengan metode MLM Multi Level Marketing. Metode ini cukup banyak ditemui di pasar Indonesia. Dengan adanyasistem bisnis yang seperti ini dapat memberikan penawaran yang menggiurkanuntuk konsumennya agar bisa mudah mengkonsumsi produk tersebut danmenjanjikan penghasilan yang tak terbatas untuk para customernya. Kelompok wanita usia 25 tahun keatas merupakan kelompok referensi yang paling banyak ditemukan dalam industri ini. Meskipun tupperware sempat mengalami penurunan popolaritas, penjualan tetap berjalan dengan lancar karena kelompok referensi tersebut juga berlaku sebagai distributor dari produk Tupperware. Tupperware memanfaatkan personal selling dengan melakukan pendekatan-pendekatanyaitu presentasi dan demonstrasi produk serta kesaksian orang-orangsales force yang telah tergabung dan bisa mengubah hidupnya. Sehinggadiharapkan konsumen akan tertarik untuk membeli produknya.Produk Tupperware tidak dapat ditemui di toko atau dimanapun, melainkan di distributor dan disebarkan dengan memanfaatkan tenaga penjual. Sebagai produk rumah tangga yang berkualitas dan bermanfaat, peminatTupperware mayoritas wanita, dan melalui jaringan wanita inilah Tupperwareberhasil dipasarkan. Dalam memasarkan produknya Tupperware Indonesia berpegangpada tiga filosofinya, yaitu “Sharing and Caring”, “Devine and Grow” dan “Build people and people will build the buisness”, dengan filosofi inilah Tupperware terusmengembangkan sayapnya. 16 Persepsi Tupperware sebagai produk yang berkualitas,aman dengan kemasan eklusif telah cukup kuat menempel di mata masyarakat Indonesia.Jika di tanya wadah makanan dari plastik yang berkualitas prima, Tupperware lah yang terlintas di benak mereka. Artinya brand awareness yang terbentuk mengenai produk sudah kuat. Penelitian ini di fokuskan pada masyarakat yang membeli dan memakai produk Tupperware dalam kehidupan sehari-harinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian Tupperware adalah faktor brand image dan kelompok referensi. Kedua faktor tersebut di duga berpengaruh terhadap keputusan pembelian . Hal ini di sebabkan dengan adanya kualitas yang terjamin dan brand image yang melekat selama ini pada produk Tupperware maka akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk Tupperware. Strategi yang dapat dilakukan adalah penciptaan citra merek .Menurut Setiadi 2010:106, “Citra merekmempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu”. Citra merek dibangun berdasarkan kesan, pemikiran ataupun pengalaman yang dialami seseorang terhadap suatu merek yang pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek yang bersangkutan.Perusahaan harus dapat menciptakan merek yang menarik, mudah diingat serta menggambarkan manfaat dari produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.Persepsi pelanggan terhadap citra merek yang baik dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Itulah sebabnya membangun citra merek yang baik menjadi tugas penting bagi perusahaan. Persaingan yang sangat ketat dalam bisnis wadah plastik menuntut setiap perusahaan untuk selalu berupaya melakukan inovasi dan terobosan baru sehingga 17 akan mempengaruhi eksistensi mereka di pasaran. Banyak hal yang dapat membuat suatu produk dapat berada dalam jangka waktu yang lama di pasaran. Salah satu faktor utama tersebut adalah merek brand.Jika perusahaan dapat menjanjikan citra yang baik terhadap mereknya maka perusahaan akan dengan mudah dalam menguasai pasar. Dalam hal ini, pengalaman dan perilaku konsumen merupakan faktor terpenting dalam membangun citra merek dari suatu perusahaan karena konsumen dapat merasakan puas atau tidak puas akan suatu produk dan memberikan penilaian akan produk tersebut. Selain itu faktor lingkunganpun memberi pengaruh penting dalam mengambil keputusan pembelian. Lingkungan sosial terbagi dua bagian yaitu lingkungan sosial makro dan mikro. Lingkungan sosial makro diantaranya budaya, subbudaya dan kelas sosial. Sedangkan lingkungan sosial mikro yaitu organisasi, keluarga, kelompok referensi dan media. Masing-masing dari faktor tersebut akan memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian. Sebagai contoh kecil, teman dekat kita akan memberikan pengaruh terhadap kita ketika dia menggunakan produk yang menarik, dan dengan senang hati teman kita akan menjelaskan dengan sukarela ketika kita bertanya tentang produk yang digunakannya, dan secara tidak langsung kita telah mendapatkan informasi tentang produk tersebut. Mengingat bahwa Tupperware merupakan bisnis MLM, maka strategi pemasaran dan analisis konsumen tidak hanya dilakukan di kantor pusat saja akan tetapi dilakukan juga di setiap Business Centre BC. 18 Sehubungan dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjutdengan judul: “Pengaruh Brand Image dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian Tupperware Di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur” 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah,maka dapat di rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah brand imageberpengaruh terhadap keputusan pembelian Tuppeware di Kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur ? 2. Apakah Kelompok Referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur ? 3. Apakah brand image dan kelompok referensi berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Tupperwaredi Kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang di kemukakan di atas maka dapat di sampaikan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur ? 19 2. Untuk mengetahuidan menganalisis pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan pembelian Tupperwaredi Kompleks perumahan Universitas Sumatera UtaraJl.Dr.Mansyur ? 3. Untuk mengetahuidan menganalisis pengaruh brand image dan kelompok referensi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelianTuppewaredi Kompleks perumahan Universitas Sumatera UtaraJl.Dr.Mansyur ?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran, khususnya berkaitan dengan brand image dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian produk Tupperware. 2. Bagi PT.Tupperware Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penyusunan perencanaan aktivitas-aktivitas dan kebijakan perusahaan “Tupperware, Khususnya untuk produk tupperware dan kelompok referensi di masa yang akan datang. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan dan informasi yang nantinya dapat memberi perbandingan dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut khususnya mengenai kelompok refernsi. BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Merek