Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 t ent ang Pengelolaan Sampah

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 t ent ang Pengelolaan Sampah

Tinj auan Perspekt if Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Oleh Popo Rianto, S. H.

D IREKTUR CBTEC-LPTP S OLO

T undang-undang dan peraturan pem erin-

u lisan in i d isar ikan d ar i h asil diskusi BORDA, BEST, LPTP dan BALIFOKUS dalam rangka kajian

tah dan relevan sin ya den gan pen gem - ban gan p r ogr am p en gelolaan sam p ah berbasis m asyarakat. Diskusi ini diseleng- garakan di Yogyakarta pada 10 Septem ber

20 0 8 dan dipresentasikan pada forum kajian Pokja AMPL di J akarta pada 27 Fe- bruari 20 0 9.

Sebagaim ana kita ketahui, bahwa per- tanggal 8 bulan Mei tahun 20 0 8 telah r esm i d iu n d an gkan Un d an g-Un d an g Nom or 18 Tahun 20 0 8 tentang Penge- lolaan Sam pah . Lah irn ya Un dan g-Un - dang tersebut telah m em berikan sem a- ngat baru, ditengah pergulatan perm a- salahan pengelolaan sam pah di berbagai

kota di Indonesia. Seorang remaj a putri secara mandiri menj ahit keraj inan tangan dari sampah plastik.

Foto Bowo Leksono

Dalam ber bagai kesem p atan d ije- laskan oleh pem erintah bahwa dengan

dah m enyebut peran m asyarakat, m eski- lahirnya UU No. 18 / 20 0 8 berarti telah

(GTPS), UU No. 18 / 20 0 8 m asih m em er-

pun belum secara jelas. Berbagai pasal ter jad i p er geser an par ad igm a ten tan g yakn i: Per atu r an Men ter i seban yak 3

lukan peraturan turunan agar bisa efektif,

tersebut antara lain: pengelolaan persam pahan dari "end of

1. Pasal 13, pengelola kawasan perm u- pipe" ke "treatm ent at source". Masya-

buah , dan Peraturan Pem erin tah / Per-

kim an wajib m enyediakan fasilitas pem i- r akat ju ga telah d iber i r u an g u n tu k

aturan Daerah sebanyak 11 buah.

lahan sam pah. Di penjelasan disebutkan ber par tisipasi dalam pen gelolaan per -

Su d ah ad akah PP/ Per d a ter sebu t?

bah wa kawasan perm ukim an m eliputi sam pahan.

Atau jika sudah ada, m aka apakah sudah

kawasan ben tu k clu ster , kon d om in i- Per tan yaan yan g layak d iaju kan

"sejalankah" peraturan-peraturan dim ak-

sud? Berdasarkan inform asi, saat ini kan-

um / rum ah susun, dan apartem en.

2. Pasal 5 juga m enyebutkan bahwa m en gakom odasi peran dan partisipasi (KLH) sedang m enyusun Rencana Per-

ad alah bagaim an a UU ter sebu t bisa

tor Kem en ter ian Lin gku n gan H id u p

pem erintah dan pem da bertugas m enye- m asyarakat yan g selam a in i dian ggap

diakan pengelolaan sam pah. Pasal ini bisa sebagai penghasil sam pah paling besar

aturan Pem erintah (RPP) tentang: Pengu-

juga diartikan bahwa apabila m asyarakat dan selalu "dituduh" tidak/ belum m em ili-

ran gan Sam pah , Pen gelolaan Sam pah ,

ingin m engelola sam pah m aka pem erin- ki kesadaran?

dan Pengelolaan Sam pah B3.

tah wajib m em bantu dengan m e-

P a s a l ya n g Me n gge m b ira ka n

n yed iakan sar an a d an

P e rlu n ya P e ra tu ra n Tu ru n a n

Dilih at dari perspektif keterlibatan

prasarananya.

Berdasarkan kajian yan g dilakukan

m asyarakat, setidakn ya beberapa pasal

oleh Gugus Tugas Pengelolaan Sam pah

cukup m enggem birakan, dalam arti su-

3. Pasal 27 juga m enyebut tentang ke- m itraan yakni dengan m em bentuk badan usaha pengelolaan sam pah, artinya m e- m un gkin kan bagi sektor swasta un tuk bergerak dalam bidang usaha pengelolaan sam pah.

4. Pasal 37 tentang hak gugat organi- sasi persam pahan , dim an a m asyarakat bisa terlibat dalam pengawasan penge- lolaan sam pah.

5. Pasal 45 m enyebutkan pem bangun- an FPS (Fasilitas Pengelolaan Sam pah).

Ke le m a h a n

Namun demikian, dilihat dari perspek-

Hasil keraj inan tangan para ibu-ibu berupa tas dan sej enisnya yang berasal dari bahan plastik pem-

tif keterlibatan masyarakat, UU tersebut

bungkus. Foto Bowo Leksono

juga masih mengandung beberapa "keku- rang-jelasan" dalam mewadahi atau mem-

dengan Pem da m aka harus tunduk kepa-

P e lu a n g Ma s ya ra ka t

berikan ruang bagi keterlibatan masyarakat

Dar i kajian ter sebut diper oleh ke- dalam upaya pengelolaan sam pah. Hal aturan m ain Pem da berdasarkan Perda".

da Perda atau harus m engikuti lingkup

sim pulan bahwa peran m asyarakat nam - tersebut terlihat pada beberapa pasal yang

p akn ya m asih d isejajar kan d en gan perlu kejelasan, antara lain:

Secara umum, UU No. 18/ 20 0 8 ini keli-

hatannya masih terlalu governm ent cen-

swasta, padahal sebenarnya substansinya

am at berbeda, terutam a terkait dengan p ap u n yan g m en gad akan p en gelolaan

1. Pasal 17 m enyebutkan bahwa: "Sia-

tris. Sampah tetap menjadi urusan peme-

kem am puan m odal. Masyarakat biasanya sam pah harus m endapat ijin dari Kepala

rintah dan masyarakat akan sangat mung-

hanya m em iliki m odal kem auan. Daerah".

kin "hanya" diharuskan untuk membayar

iuran atau retribusi. Kembali lagi, seper-

Nam un dem ikian, dalam UU tersebut

nam paknya jika m asyarakat akan bertin- diakom odasi oleh pasal 28 tapi sifatnya

2. Peran m asyarakat ternyata hanya

tinya pemerintah akan mengambil porsi

dak sebagai pelaku pengelolaan persam - m asih terbatas.

terbesar dalam pengelolaan sampah, dan

belum memberikan ruang yang cukup jelas

pahan seperti tercantum dalam Pasal 17,

3. Pasal 31: "J ika m au bekerja sam a

kepada peran masyarakat.

m aka diharuskan untuk m em perhatikan Perda tentang perijinan yang m em ung- kinkan Kelom pok Masyarakat bisa m en-

d ap atkan ijin , sebagaim an a h aln ya swasta.

Pertan yaan lan jutn ya adalah bagai- m an a "n asib" para kelom pok swadaya m asyarakat (KSM) pengelola sam pah di daerah atau di kam pung m asing-m asing yang um um nya berbasis pada kawasan atau lingkup perm ukim an tertentu yang m ereka sudah berjalan secara berkelan- jutan, bahkan tanpa adanya subsidi dari pem erintah? Masih m enjadi pertanyaan besar!

Disarikan oleh Surur Wahyudi

Para remaj a putri berkumpul mendiskusikan soal pengelolaan sampah di lingkungan mereka.

Foto istimewa