Ta n ta n ga n / Ke n d a la

Ta n ta n ga n / Ke n d a la

Kelom p ok m asyar akat kh u su sn ya pen dapatan ren dah m em pun yai keter- batasan ter h ad ap akses p ad a su m ber p em biayaan . Pem biayaan ser in gkali ber gan tu n g p ad a su m ber lu ar u n tu k penyediaan peralatan dasar untuk m enye- len ggar akan p elayan an p er sam p ah an . Bank dan fasilitas kredit form al lainnya m enolak m enyediakan pinjam an karena ketidaktersediaan aset.

S ya ra t Ke b e rh a s ila n

Dar i ber bagai liter atu r d item u kan bah wa PSBM serin g m en galam i kega- galan disebabkan oleh rendahnya partisi- pasi rum ah tangga. J ika pengelolaan sam - pah tidak m enjadi sebuah kebutuhan, ini akan berdam pak pada tingkat partisipasi

d an kein gin an m em bayar . Disep akati bahwa kebutuhan m en jadi persyaratan utam a keberhasilan pelaksanaan PSBM, seh in gga m em ban gkitkan kesad ar an m asyarakat adalah lan gkah awal m en - dorong tim bulnya kebutuhan m asyarakat.

Selain itu, dari studi yang dilakukan oleh Mockler (1998 ) terhadap 15 kegiatan daur ulang oleh kom unitas di J akarta, ditem ukan hanya 4 (em pat) yang tetap berjalan. Kegagalan ini disebabkan tidak cu ku p m em ad ain ya ju m lah sam p ah organik yang dapat didaur ulang m enjadi kom p os, seh in gga p en d ap atan yan g diperoleh juga kurang m em adai. Insentif finansial dari kegiatan daur ulang kem u-

d ian d ian ggap tid ak m en ar ik bagi m asyarakat.

Sentuhan dari pihak luar juga dapat m en jadi salah satu faktor yan g m en - dor on g keber h asilan PSBM. Pelatih an baik inform al m aupun form al oleh insti- tusi eksternal m em pengaruhi keinginan m asyarakat untuk m em bayar. Pelatihan ini m encakup pem aham an m enyeluruh ten tan g m an faat d an keu n tu n gan pe- n gelolaan sam p ah bagi m asyar akat. Nam un dem ikian perlu disadari bahwa intervensi dari pihak luar hanya sebagai pem icu dan bersifat sem entara, sehingga rasa m em iliki dari m asyarakat m enjadi persyaratan penting lainnya.

Men yad ar i bah wa kom u n itas beragam , karenanya tidak tersedia satu jawaban yang dapat m engatasi m asalah persam pahan . Men gabaikan perbedaan m ungkin akan m engakibatkan pem ber- dayaan m asyarakat kurang berhasil. Perlu dicatat juga bah wa partisipasi sen diri bukan m erupakan sebuah panacea (obat bagi sem ua pen yakit) bagi pen capaian p en gelolaan sam p ah ber kelan ju tan . Mem elihara dan m endorong partisipasi m em erlukan kerja terus m enerus m elalui pen in gkatan kesadaran dan kapasitas. Lebih jauh, kem itraan antara beragam aktor diperlukan untuk m enjam in keber- lanjutan dari sistem pengelolaan persam - pahan.

PSBM tid ak ber kelan ju tan tan p a hubun gan yan g kuat an tara organ isasi m asyar akat d an p em er in tah d aer ah . Pem er in tah d aer ah sebaikn ya m en g- hasilkan kerangka kerja yang disepakati antara pem erintah daerah dan organisasi m asyarakat. Khusus untuk kasus Indo- n esia, ber d asar h asil stu d i PSBM d i Su r abaya, Yogyakar ta, Makassar , d an Padang oleh Yayasan Dian Desa dan Mary J udd, disim pulkan bahwa keberlanjutan dan replikasi hanya akan berhasil jika m endapat dukungan penuh dari pem erin- tah daerah term asuk ketersediaan regu- lasi. Dukungan pem erintah daerah sangat ter- lihat dalam ben-