15
Manfaat bagi konsumen, merek memberikan macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial. Vazquez,et al 2002;
Tjiptono, 2005: 21 misalnya, mengklarifikasikan dimensi manfaat atau utilitas merek kedalam sembilan kategori: utilitas fungsional produk,
pilihanchoice, inovasi, trustworthiness, emosional, estetis, novelty, identifikasi social, dan identifikasi personal. Keller,2003; Tjiptono,
2005:21 mengemukakan tujuh manfaat pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tanggung jawab
pada manufaktur atau distributor tertentu, pengurangan resiko, penekanan biaya pencarian search costs internal dan eksternal, janji
atau ikatan khusus dengan produsen, alat simbolis yang memproyeksikan citra diri dan signal kualitas. Kesemua nilai atau
manfaat tersebut difasilitasi oleh konsep ekuitas merek brand equity.
2.2.4. Ekuitas Merek
2.2.4.1. Pengertian Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen
berpikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan Kotler dan Keller,2007: 334.
Menurut Aaker 1997: 22 ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan
simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh
16
sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
Merek mempunyai peranana yang penting dan merupakan aset berharga bagi perusahaan. Dalam kondisi pasar yang kompetitif,
loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan. Beberapa produk kualitas, model yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di
pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen.
Membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek. Merek yang unggul memilki ekuitas merek yang kuat dan mampu
mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan serta dapat merebut dan menguasai pangsa pasar. Semakin kuat kedudukan ekuitas
merek, semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsikan produk tersebut, yang selanjutnya dapat menggiring
konsumen untuk melakukan pembelian serta mengantarkan perusahaan dalam meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Durianto,2001:3
Menurut Aaker et al 1991;Durianto,2001: 4 dijelaskan cara mengelola ekuitas merek brand equity meliputi elemen-elemen ekuitas
merek yaitu: a.
Loyalitas merek Brand loyalty dapat dikelola dengan cara menciptakan tingkat pembelian kembali, menciptakan daya tarik
kepada konsumen perhatikan dan melibatkan konsumen serta pelayana secara terus menerus, memberikan respon terhadap
17
pesaing yang mengancam serta berusaha untuk mengoptimalkan biaya pemasaran.
b. Kesadaran merek Brand awareness, dapat dikelola dengan cara
meningkatkan secar terus manfaat produk terhadap konsumen c.
Persepsi kualitas Perceived quality, dapat dikelola dengan cara menerapkan strategi differensiasi, strategi harga, melibatkan
kelompok konsumen yang sama dan menjaga kualitas produk sehingga sesuai dengan harapan konsumen.
d. Asosiasi merek Brand association, dapat dikelola dengan cara
menciptkan perasaan dan perilaku positif teradap merek secara terus menerus.
e. Aset merek lainnya Other Brand asset, dapat dikelola dengan cara
menciptakan keunggulan bersaing terhadap produk-produknya.
2.2.5. Kesadaran Merek Brand Awareness