21
sebuah merek dapat menjadi alasan yang penting pembelian suatu merek yang akan dibeli.
Menurut Aaker et al 1997: 126 perceived quality memberikan nilai dalam beberapa bentuk antara lain:
1. Alasan untuk membeli : Karena terkait dengan keputusan-keputusan
pembelian, maka pesepsi kualitas mampu menefektifkan semua elelm program pemasaran. Apabila persepsi kualitas iti tinggi
kemungkina besar periklanan akan efektif. 2.
Differensiasi posisi : Suatu karakteristik yang penting dari merek adalah posisisnya dalam dimensi persepsi kualitas, apakah merek
tersebut merupakan merek terbaik atau sama baiknya dengan merek lain.
3. Harga premium : Keuntungan persepsi kualitas memberikan pilihan-
pilihan dalam menetapkan harga premium. 4.
Perluasan saluran distribusi : Mempunyai arti penting bagi para pengecer, distributor, dan saluran distribusi lainnya.
5. Perluasan merek : Suatu merek dengan persepsi kualitas kuat dapat
dieksploitasi kearah perluasan merek.
2.2.7. Asosiasi Merek Brand Associations
2.2.7.1. Pengertian Asosiasi Merek
Nilai yang mendasari merek sering kali didasarkan spesifik yang berkaitan dengan produk. Menurut Aaker 1997: 160 Asosiasi
22
merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan sebuah merek. Dan dapat dirangkai sehingga membentuk citra merek didalam pikiran
pelanggan. Citra merek suatu produk itu akan sangat penting, terutama kalau citra itu positif. Citra merek suatu produk itu akan lebih kuat lagi
apabila didukung oleh pengalaman dalam menggunakannya. Penggunaan suatu produk akan menimbulkan perasaan yang berkaitan
dengan produk tersebut, yang diungkapkan kedalam asosiasi. Asosiasi merek berperan sangat penting untuk memisahkan atau membedakan
suatu merek dengan merek lain. Assosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai
persepsi yang dapat mencerminkan realita obyektif. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisis yang menonjol dalam suatu
kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu brand positioning mencerminkan bagaimana orang memendang suatu
merek, positioning dan positioning strategy dapat juga digunakan untuk merefleksikan bagaimana sebuah perusahaan sedang berusaha
dipersepsikan. Nilai mendasar sebuah merek seringkali merupakan makna merek tersebut bagi khalayak.
Menurut Astuiti dan Cahyadi 2007: 151 indikator yang mempengaruhi didalam pembentukan asosiasi merek adalah :
a. Inovasi desain model dan teknologi : Mencerminkan suatu produk
dengan desain model yang berinovasi dan dengan mengunakan teknologi tercanggih pada produk tersebut.
23
b. Produk yang terkenla mereknya : Mencerminkan seberapa jauh
produk tersebut terkenal dibenak konsumen. c.
Produk yang diprodusir oleh perusahaan yang kredibilitasnnya tinggi.
Menurut Keller dalam palupi,2002asosiasi ini memilki beberapa type, yaitu:
1. Atribut attributes adalah asosiasi yang dikaitkan dengan atribut-
atribut dari merek tersebut yang berhubungan langsung terhadap produknya product related attributes, ataupun yang tidak
berhubungan langsung terhadap produknya non product related attributes yang meliputi price, user, imagery, felings, experiences,
dan personality. 2.
Manfaat benefits adalah asosiasi suatu merek dikaitkan dengan manfaat dari merek tersebut, baik itu manfaat secara fungsional
functional benefit, manfaat secara simbolik dari pemakainya symbolic functional benefit, dan pengalamannya yang dirasakan
dari penggunannya experiential benefit 3.
Perilaku attitude adalah asosiasi yang dikaitklan dengan motivasi diri sendiri yang merupakan bentuk perilaku yang bersumber dari
bentuk-bentuk punishment, learning, dan knowledge.
2.2.7.2. Asosiasi Merek Menciptakan Nilai