22
memotivasi karyawan dengan memberikan penghargaan untuk kinerja yang tinggi. Bentuk penghargaannya dapat berdalam
bergerak mulai dari pujian hingga promosi atau bonus yang besar. Karyawan dapat menanggapi dengan cara yang berbeda dalam
berbagai bentuk penguatan positif. Semakin mereka menghargai bentuk pemaksaan, semakin besar motivasinya untuk melanjutkan
kinerja yang baik. b. Pemaksaan
Negatif Negative Reinforcement
Memotivasi karyawan dengan mendorong mereka untuk berperilaku dalam sikap yang menghindari akibat yang tidak
diiginkan. Sebagai contoh, Karyawan akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya hari ini, untuk menghindari keterlambatan
yang disampaikan dalam rapat kelompok atau untuk menghindari evaluasi negative oleh pengawasnya.Berbagai macam bentuk dan
pemaksaan negative berupa mulai dari teguran hingga pemutusan hubungan kerja Madura, 2001: 10-11.
2.2.4. Kinerja Manajerial
2.2.4.1. Pengertian Kinerja Manajerial
Kinerja Manajerial adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh manajer dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara, 2004:67.
23
2.2.4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manjerial
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerjakinerja manajer. Manajer bekerja dengan produktif atau tidak tergantung motivasi,
kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, system kompensasi, desain pekerjaan dan aspek-aspek ekonomis, teknik serta perilaku
lainnya.Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ini sangat penting karena fungsi sumber daya manusia
kemudiaan memiliki faktor peningkatan produktivitas sesuai dengan situasi tertentu.
Dua factor utama yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah : 1.
Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuanability manajer terdiri dari
kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill.Artinya, manajer yang memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110-120
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, mka ia akan lebih muda
mencapai kinerja yang di harapkan. Oleh karena itu, manajer perlu ditempatkan pada pekerjam yang sesuai dengan keahliannya the right
man in the right place, the right man on the right job. 2.
Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang manajer dalam
menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri manajer yang terarah untuk mencapai tujuan
24
organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri manajer intuk berusaha mencapai prestasi kerja kinerja secara
maksimal Mangkunegara,2004: 67.
2.2.4.3. Evaluasi Kinerja
Peniaian kinerja sebagai suatu alat untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan pada organisasi melalui informasi
umpan balik yang dihasilkan. Menurut Siegel dan Marconi 1989: 199, “performance
evaluation is the periodic assessment of the operasional effectiveness of an organization, its sub units, and its personnel in light of predetermined
goals, standart, and criteria.” Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat dijelaskan secara
periodik dalam mengoperasikan kegiatan suatu organisasi perusahaan secar efektif, baik itu tiap unit yang ada maupun pegawai yang melakukan
kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan standart dan kriteria untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.2.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja