Streptococcus pyogenes, Stapilococcus aureus, Haemophilus influenzae dan lain-lain. Virus Penyebab ISPA antara lain adalah golongan Influenzae, Adenovirus,
Sitomegalovirus.
9
2.3. Gejala ISPA
Gejala atau gambaran klinis saluran pernafasan akut bergantung pada tempat infeksi serta mikro organisme penyebab infeksi. Semua manifestasi klinis terjadi
akibat proses peradangan dan adanya kerusakan langsung akibat mikroorganisme. Manifestasi klinis antara lain :
a. Batuk b. Bersin dan kongestal nasal
c. Pengeluaran mukus dan rabas dari hidung serta turun ke tenggorokan d. Demam derajat ringan
e. Malaise tidak enak badan.
10
2.4. Cara Penularan Penyakit ISPA
Pada umumnya ISPA termasuk dalam penyakit menular yang ditularkan melalui udara air borne desease. Sumber penularan adalah penderita ISPA yang
menyebarkan bakteri ke udara pada saat batuk atau bersin dalam bentuk droplet nuclei partikel kecil hasil sekresi saluran pernafasan dan ludah. Inhalasi merupakan
cara terpenting masuknya kuman penyebab ISPA ke dalam saluran pernafasan yaitu bersama dengan udara yang dihirup, disamping itu terdapat juga cara penularan
langsung yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita pada saat batuk,
Universitas Sumatera Utara
bersin dan berbicara kepada orang disekitar penderita, tranmisi langsung dapat juga melalui ciuman, memegangmenggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran
pernafasan akut.
11
2.5. Diagnosa dan Klasifikasi ISPA
9
Berdasarkan usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun, ISPA di klasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Bukan pneumonia
Bukan pneumonia mencakup kelompok pasien pasien balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekwensi nafas dan tidak menunjukkan
adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam. Contohnya adalah common cold, faringitis, tonsilitis, dan otitis.
b. Pneumonia
Pnemonia didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran bernafas. Diagnosa gejala ini berdasarkan umur. Batas frekuensi nafas cepat pada anak berusia dua bulan
sampai 1 tahun adalah 50 kali per menit dan batuk anak usia 1 sampai 5 tahun adalah 40 kali per menit.
c. Pneumonia berat
Pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam chest indrawing pada anak berusia dua bulan sampai
5 tahun. Untuk anak berusia dua bulan, diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat yaitu frekwensi pernafasan sebanyak60 kali per menit atau lebih,
Universitas Sumatera Utara
atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke arah dalam severe chest indrawing.
2.6. Epidemiologi Penyakit ISPA