Tabel di atas menunjukan interval koefisien reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitian ini.
Pada interval 0,00 – 1,199 menunjukan kualifikasi sangat rendah. Pada
interval 0,20 – 0,399 menunjukan kualifikasi rendah. Pada interval 0,40 –
0,599 menunjukan kualifikasi sedang. Pada interval 0,60 – 0,799
menunjukan kualifikasi kuat. Pada interval 0,80 – 1,000 menunjukan
kualifikasi sangat kuat.
3.6.3 Uji Validitas Instrumen
Dengan uji validitas, maka dapat dilihat ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidankesahihan suatu instrumen. Validitas menunjuk pada
sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Furchan, 2004: 293. Penyataan tesrsebut juga didukung oleh Suharso
2009:108 yang menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan baik sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi.
Sebaliknya, instrumen dikatakan kurang baik jika memiliki validitas yang rendah. Kemudian Azwar 2009: 5 mempertegas dengan pernyataannya
bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
atau memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Menurut Sugiyono 2014: 175 validitas dibagi menjadi dua validitas internal atau rasional dan validitas eksternal atau empiris.
Validitas internal terbagi menjadi dua yaitu validitas konstruk dan validitas
isi. Selanjutnya, Sugiyono 2014: 176 mengungkapkan bahwa penelitian mempunyai validasi internal apabila ada data yang dihasilkan merupakan
fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi
construck validity
validasi konstrak dan
content validity
validasi isi. Untuk instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstuksi
contruck
. 3.6.3.1
Validitas Isi
Menurut Widoyoko 2009: 129, Validitas isi adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar dalam aspek kecakapan
akademik. untuk mengetahui sejauh mana item-item dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.
Validasi dalam penelitian ini dilakukan melalui expert judgment.
Expert judgment
adalah pengujian instumen kepada ahli di bidang yang diteliti.
Expert Judgment
dilakukan oleh tiga ahli yaitu dua dosen ahli pengembangan alat ukur non tes dan satu guru kelas. Berikut adalah hasil
validasi instrumen penelitian: Tabel 10
Expert Judgement
No Komponen Penelitian
Expert Judgement
Rerata Skor
Dosen I
Dosen II
Guru SD
Total
1 Kejelasan rumusan
3 4
2 9
2 Kelengkapan cakupan rumusan indicator
4 4
2 10
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan 4
3 2
9 4
Kesesuaian dengan indikator yang ingin dicapai
4 3
2 9
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
3 3
2 9
didik 6
Keruntutan dan sistematika isi instrumen 3
4 2
9 7
Kesesuaian isi instrumen dengan buku yang digunakan
4 4
3 11
8 Mencantummkan referensi buku dalam
instrument 3
3 4
10 9
Ketepatan ejaan 4
4 3
11 10
Ketepatan pilihan kata 3
4 3
10 11
Kebakuan struktur kalimat 3
3 3
9 12
Kebakuan bentuk huruf 4
3 3
10
Total Skor 116
Rata-rata 80,55
Berdasarkan hasil validasi pada tabel 12 diatas dapat disimpulkan bahwa rerata skor sebesar 80,55 menunjukkan bahwa instrumen penelitian tersebut layak
digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut didasarkan pada rentang skor yang
sebelumnya telah dibuat sebagai berikut:
Tabel 11 Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41
– 99 Tidak Layak
1 – 40
3.6.3.2 Validitas konstruk Constract Validity