13 d.
menguji coba program untuk mengetahui kelemahannya. e.
melakukan perubahan, perbaikan atau revisi untuk meningkatkan mutu program itu.
3. Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Belajar merupakan salah satu cara atau usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan proses belajar
yang baik dan mendukung. Menurut Daryanto 2010: 59-60, ada enam hal yang harus ada dan diperhatikan dalam proses belajar yaitu: 1 menciptakan dan
menjaga perhatian; 2 menunjukkan keterkaitan pesan yang sedang diajarkan dengan pesan yang akan diberikan selanjutnya; 3 mengarahkan proses belajar
menggunakan bahan-bahan visual, audio, verbal, maupun kombinasi; 4 menciptakan komunikasi dua arah; 5 adanya
transfer of learning
; dan 6 selama dan setelah proses belajar diadakan kegiatan evaluasi. Hal-hal tersebut tidak hanya
bisa diciptakan oleh peserta didik dan pendidik, namun dibutuhkan komponen lainnya. Salah satu komponen yang dapat membantu menciptakan hal-hal tersebut
adalah sumber belajar. Menurut B.P Sitepu 2014: 18,
“sumber belajar merupakan salah satu komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu memperoleh
pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan. ” Syaiful Bahri
dan Aswan Zain 2013: 123, mengemukakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Sumber belajar dapat memfasilitasi
14 kegiatan belajar agar menjadi lebih efektif dan efisien Eveline Siregar dan Hartini
Nara, 2011: 128. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2007: 84-86 mengemukakan kriteria-
kriteria dalam memilih sumber belajar seperti berikut ini. 1
Kriteria Umum a
Ekonomis b
Praktis dan sederhana c
Mudah diperoleh d
Bersifat fleksibel e
Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan 2
Kriteria Berdasarkan Tujuan a
Sumber belajar untuk memotivasi b
Sumber belajar untuk pembelajaran c
Sumber belajar untuk penelitian d
Sumber belajar untuk memecahkan masalah e
Sumber belajar untuk presentasi b.
Jenis Sumber Belajar Banyak pendapat tentang penggolongan jenis sumber belajar. Menurut
AECT
sumber belajar dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu: 1 pesan; 2 orang; 3 bahan; 4 bahan; 5 teknik; dan 6 lingkungan. Abdul Majid 2008,
170-171 mengelompokkan sumber belajar menjadi 5 lima jenis yaitu : 1 tempatlingkungan; 2 benda; 3 orang; 4 buku; dan 5 peristiwa serta fakta
yang sedang terjadi.
15 Pendapat lain mengemukakan bahwa sumber belajar dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan asal-usulnyatujuannya seperti berikut. 1
Sumber belajar yang dirancang
learning resources by design
yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dengan mengacu pada isi, tujuan kurikulum, dan
ciri-ciri siswa tertentu. Sumber belajar ini sering disebut sebagai bahan instruksional
Instructional materials
. Contoh dari sumber belajar
by design
adalah bahan pengajaran terprogram, modul,
film topic
ajaran tertentu, slide untuk sajian tertentu, dan sebagainya.
2 Sumber belajar yang sudah tersedia sehingga tinggal dimanfaatkan
penggunaannya
learning resources by Utilization
yaitu sumber belajar sudah ada untu maksud non-instruksional namun memiliki kualitas yang
setara dengan sumber belajar
by design
. Contoh sumber belajar
by utilization
adalah kebun binatang, museum, buku biografi, dan sebagainya Daryanto, 2010: 62.
c. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar
Tahapan-tahapan dalam pengembangan sumber belajar secara garis besar ada tiga,
pertama
membuat daftar kebutuhan sumber dan sarana pembelajaran yang dibutuhkan.
Kedua,
mengecek ketersediaan daftar-daftar yang telah dibuat sebelumnya.
Ketiga,
bila sumber belajar tersedia maka sesuaikan penggunaannya atau bisa dilakukan modifikasi. Secara diagram, tahapan pengembangan sumber
belajar dapat digambarkan dalam diagram pada Gambar 1.
16
Gambar 1
. Tahapan Pengembangan Sumber Belajar Abdul Majid, 2008: 173
4. Belajar Mandiri
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah,
dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki Haris Mudjiman, 2011: 9.
Konsep dasar sistem belajar mandiri adalah adanya pengorganisasian dalam program belajar sehingga peserta didik dapat memilih atau menentukan
bahan dan kemajuan belajar sendiri. Belajar mandiri bertujuan untuk membangun inisiatif, kemandirian, dan peningkatan diri dari peserta didik Abdul Majid, 2013:
102 Belajar mandiri dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar.
Pelaksanaannya pun dapat dilakukan dimana saja yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar, tidak hanya disekolah namun dapat dilakukan di
rumah, perpustakaan, warnet, museum dan lainnya. Untuk waktu pelaksanaan Membuat daftar
kebutuhan sumber dan
sarana pembelajaran
Tersedia
Tidak Tersedia
Sesuai
Tidak Sesuai
Pinjam Buat
Beli Disesuaikan
dengan modifikasi
Diguna ka
n
17 belajar mandiri dapat dilakukan kapanpun sesuai kehendak pemelajar dan
ketersediaan waktu yang ada. Kecepatan dan intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan
yang tersedia Haris Mudjiman, 2009: 17-18. Dalam pelaksanaan belajar mandiri diperlukan hal-hal yang harus
dipertimbangkan yaitu: a tujuan belajar, jenis, dan jenjangnya; b cara penyajian bahan pelajaran; c media yang digunakan; d biaya yang diperlukan;
e waktu yang diberikan dan jadwalnya; f prosedur kegiatan belajar; g instrument dan prosedur penilaian. Hal-hal tersebut menjadi dasar dalam
pengembangan materi, distribusi dan kegiatan belajar Abdul Majid, 2013: 104.
5. Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat
mobile
berbasis linux Lee, 2011: 2. Sejak awal tahun 2009 hingga saat ini, Google telah merilis
sejumlah versi android. Rincian versi-versi OS Android yang dirilis oleh Google
dan produk-produknya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rincian Versi-Versi Android
Android Version Code Name
1.1 1.5
Cupcake 1.6
Donut 2.02.1
Éclair 2.2
Froyo 2.3
Gingerbread 3.0
Honeycomb 4.0
Ice Cream Sandwich 4.14.24.3
Jelly Bean 4.4
Kit Kat 5.0
Lolipop 6.0
Marshmallow Sumber :
www.android.com
18 Android adalah sistem operasi gratis dan bisa di
costumize
dengan mengkonfigurasikan
hardware
dan
software
. Menurut Lee 2011: 3, Android memiliki beberapa fitur sebagai berikut.
a.
Storage
, menggunakan
SQLite
,
relational database
. b.
Connectivity
,
supports
GSMEDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluethooth, WiFi, LTE, dan WiMax.
c.
Messaging, supports
SMS dan MMS. d.
Web browser
, didasarkan pada
open-source
WebKit bersama dengan Chrome’s V8 JavaScript
engine
. e.
Media support
, termasuk H.263, H.264, MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB, AAC, HE-AAC, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF, dan BMP.
f.
Hardware support
, akselarasi sensor, kamera, digital kompas, proximity sensor, dan GPS.
g.
Multi-touch
h.
Multi-tasking
i.
Flash support
j.
Tathering
, support sharing koneksi internet.
6. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas Madrasah Aliyah, materi keselamatan kerja di laboratorium kimia diberikan kepada peserta didik kelas X. Kompetensi Dasar materi keselamatan kerja di
laboratorium adalah sebagai berikut.
19
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. 4.1
Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
Materi keselamatan kerja di laboratorium kimia secara detail dapat dilihat pada Lampiran 1. Pokok materi yang disajikan dalam produk adalah sebagai
berikut. a.
Pengenalan Laboratorium Kimia b.
Tata Tertib di Laboratorium Kimia c.
Peralatan di Laboratorium Kimia d.
Simbol-Simbol Bahaya Bahan Kimia e.
Teknik Kerja di Laboratorium Kimia f.
P3K di Laboratorium Kimia
B. Kajian yang Relevan
Penelitian oleh Afi Yustiyana yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android pada Materi Senyawa Hidrokarbon dan
Minyak Bumi Untuk Peserta Didik SMAMA Kelas XI
” pada tahun 2015. Hasil penilaian dari
reviewer
terhadap produk hasil pengembangan diperoleh skor rata- rata sebesar 145,6 dengan persentase keidealan 88,242, dan masuk ke dalam
kategori kriteria kualitas sangat baik SB Penelitian oleh Az
har Nasih Ulwan yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Ada Apa Dengan Kimia Berbasis Android sebagai Sumber Belajar
Mandiri pada Materi Termokimia Kelas XI SMAMA” pada tahun 2015 . Produk penelitian pengembangan memiliki kualitas sangat baik dengan persentase
20 keidealan 87,02 . Hasil uji terbatas pada peserta didik menunjukkan kualitas
aplikasi AADK termasuk dalam kategori sangat baik SB dengan persentase 87, 76.
Penelitian oleh Pria Irawan yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Learning Pada
Smartphone
dengan
Platform
Android Sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik
” pada tahun 2015. Berdasarkan penelitian, media pembelajaran berbasis
mobile learning
pada
smartphone
dengan
platform
android meningkatkan penguasaan materi listrik pada siswa kelas X dengan nilai i 0,35
atau dalam kategori sedang, dan meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas X dengan nilai gain 0,12 atau dalam kategori rendah.
C. Kerangka Berpikir
Pesatnya perkembangan teknologi menuntut dunia pendidikan untuk selalu dapat menyesuaikan agar mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan produk dari hasil perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Android sebagai salah satu hasil produk
perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu proses belajar peserta didik di berbagai bidang ilmu termasuk ilmu kimia.
Ilmu kimia erat kaitannya dengan laboratorium. Banyak teori-teori kimia dihasilkan dari hasil eksperimen dan percobaan yang dilakukan di laboratorium.
Bekerja di laboratorium tidak dapat dilakukan sembarangan tetapi dibutuhkan keterampilan khusus agar dapat bekerja dengan baik dan benar sehingga dapat
menghasilkan hasil yang baik pula. Maka dari itu, dalam Kurikulum 2013, materi
21 keselamatan kerja di laboratorium kimia menjadi salah satu Kompetensi Dasar di
kelas X SMA. Materi ini akan mejadi bekal awal untuk siswa bekerja di laboratorium dengan baik dan benar.
Penyampaian materi keselamatan kerja di laboratorium kimia akan lebih efektif apabila peserta didik terjun langsung ke laboratorium kimia. Namun
faktanya, tidak semua sekolah mempunyai laboratorium kimia atau memiliki peralatan laboratorium yang lengkap. Selain itu, materi yang disajikan dalam buku
sumber yang digunakan pada pembelajaran di sekolah cakupannya masih sangat terbatas dan sedikit.
Media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu aplikasi berbasis android
Mini Chemistry Laboratory
MCL yang memuat materi keselamatan kerja di laboratorium kimia SMAMA kelas X. Tujuan
pengembangan ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengetahui kualitas produk yang dihasilkan.
Mini Chemistry Laboratory
diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi sumber belajar mandiri yang praktis bagi peserta didik dan dapat membantu dalam memahami materi keselamatan kerja di
laboratorium kimia serta menambah pengetahuan mengenai laboratorium kimia.
Mini Chemistry Laboratory
MCL dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan 4-D terdiri atas empat tahap, yaitu: 1
define
, 2
design,
3
develop,
dan 4
disseminate
. Tahap
disseminate
tidak dilakukan pada penelitian, hanya melakukan tiga tahap yaitu
define, design
, dan
develop
. MCL ditinjau oleh satu ahli media dan ahli materi, tiga
peer reviewer
, serta dinilai oleh 5 guru kimia SMAMA dan 10 peserta didik SMAMA kelas X.
22
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang diajukan pada penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mengembangkan media aplikasi
Mini Chemistry Laboratory MCL
berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia sebagai sumber media belajar mandiri bagi peserta didik?
2. Bagaimana kualitas media aplikasi
Mini Chemistry Laboratory MCL
berbasis android pada materi keselamatan kerja di laboratorium kimia yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian guru SMAMA dan peserta didik
SMAMA ditinjau dari aspek materi, perangkat soal, bahasa, keterlaksanaan, tampilan dan audio?