33 k. Peripheral devices connection port, sebagai port IO dapat disambung
dengan sensor gyro, sensor sentuh, infrared, sensor jarak, dan sensor lainnya
l. Mode display led, sebagai indicator mode kerja CM-530 1 Manage, akan menyala jika CM-530 diprogram menggunakan roboplus
manager 2 Program, akan menyala jika CM-530 diprogram menggunakan roboplus
manager 3 Play, akan menyala pada saat program dalam CM-530 dijalankan
m. Status display led, sebagai indicator kerja CM-530 1 TxD, akan on jika CM-530 mengirim data ke luar
2 RxD, akan on jika CM-530 menerima data dari luar AUX, dapat deprogram sebagai indikator
9. Sensor Photodioda a. Photodioda
Photodioda adalah jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah berdasarkan cahaya yang jatuh padanya. Ketika tidak ada cahaya keadaan
gelap yang jatuh padanya, nilai tahanannya sangat besar. Sebaliknya ketika ada cahaya yang jatuh padanya, maka terjadi aliran arus atau dengan kata lain,
photodioda akan bekerja seperti dioda. Semakin kuat cahaya yang jatuh pada dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin
besar. Photodioda terbuat dari bahan semikonduktor yaitu silicon Si, atau
Galium Arsenida, dan yang lain adalah Insb, InAs, PbSe. Material-material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup 2500 A –
34 11000 A untuk
silicon, 8000 A – 20000 A untuk GaAs. Ketika sebuah photon satu satuan energi dalam cahaya dari sumber cahaya diserap, hal tersebut
membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah
hole, dimana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron Ryan, 2012.
Gambar 16. Photodioda sumber: Samsir Pajri, 2015
Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan
sebuah dioda dengan sambungan p-n yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya. Karena photodioda terbuat dari semikonduktor p-n
junction maka cahaya yang diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran
foton yang akan menghasilkan pasangan
electron-hole di kedua sisi sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita konduksi maka elektron-
elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber tegangan sedangkan hole yang
dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun
hole yang
35 dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh
photodioda.
b. LED
LED atau Light Emitting Diode merupakan komponen elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju forward bias. LED terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam bola lampu yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika,
berbeda dengan lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.
Gambar 17. Bentuk LED sumber: Dickson Kho, 2015
Gambar 18. Simbol LED sumber: Dickson Kho, 2015
36 Cara kerja LED mirip seperti dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub
positif P dan kutub negatif N. LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju
forward bias dari anoda menuju ke katoda. LED terdiri dari sebuah
chip semikonduktor yang didoping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian
impurity pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan
yang diinginkan. LED yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai tranduser yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya. Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan
panas, tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin populer dalam bidang
teknologi pencahayaan. Beberapa pemanfaatan LED dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai lampu penerangan rumah, lampu penerangan jalan, papan
iklan advertising, lampu dekorasi interior maupun exterior, lampu indikator,
pemancar infra merah pada remote control, dan lain sebagainya.
c. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elktronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon Daryanto, 2010: 75. Dalam rangkaian, resistor sering menimbulkan panas
karena resistor menerima energi dengan cara menyerapnya. Resistor sering disebut juga sebagai tahanan, hambatan, penghantar atau resistansi; resistor