Roboplus Task Perangkat Lunak Trainer Lengan Robot

44 d. Stabilizer Penstabil Bagian ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh tegangan beban. Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang di dalamnya berisi rangkaian penstabil. e. Regulator Pengatur Bagian ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian elektronika. Komponen yang digunakan merupakan gabungan dari transistor, resistor, dan kapasitor. Ada juga yang di paket berupa sebuah IC seperti regulator LM7805.

12. Baterae Li-Po

baterai Lithium-ion Polymer disingkat LiPo, LIP, Li-Poly dan lain-lain, merupakan pengembangan dari baterai jenis Lithium-Ion Li-On. Baterai ini termasuk baterai rechargeable yang di dalamnya terdiri atas beberapa sel identik jenis polimer kering yang disusun secara parallel untuk meningkatkan daya tampung arus listrik. Kelebihan baterai ini adalah memiliki bobot yang ringan, memiliki kapasitas penyimpanan energi listrik yang besar dan tingkat discharg yang tinggi harus dibayar dengan umur pendek, usia pakai sekitar 300-400 kali siklus pengisian ulang. Gambar 25. Baterai Li-Po sumber: Hobbyking, 2015 45

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Tri Nugroho dengan judul “Pengembangan Trainer Kit Fleksibel untuk Mata Pelajaran Teknik Mikrokontroler dan Robotik pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri Yogyakarta. Menunjukkan bahwa hasil penelitiannya: penelitian ini menggunakan angket umpan balik dari siswa untuk mengevaluasi produk penelitian dan pengembangan. 1 Aspek kualitas materi mendapatkan persentase skor 78,35 dengan kategori “LAYAK”, 2 Aspek Pengoperasian media mendapatkan persentase skor 68,19 dengan kategori “LAYAK”, 3 Aspek pembelajaran mendapatkan persentase skor 79,09 dengan kategori “LAYAK”. Total penilaian semua aspek mendapatkan persentase skor 75,21 dengan kategori “LAYAK” sehingga media pembelajaran mata pelajaran Teknik Mikrokontroler dan Robotik Kompetensi Dasar Operasi Putar dan Geser dan Program Deret LED pada Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faisal dengan judul “Pengembangan E-Modul Pembelajaran Pneumatik pada Mata Pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin di SMKN 3 Yogyakarta”. Menunjukkan bahwa hasil penelitiannya: 1 Produk software berupa modul elektronik yang dikemas dalam bentuk multimedia dengan model meliputi penggunaan layout berupa frame, penggunaan media gambar berupa realistic visual dan simbol yang disusun secara konsisten, background biru yang digunakan memiliki sifat tenang, dan penempatan navigasi yang sistematis. 2 Hasil uji fungsionalitas meliputi 46 kesesuaian tujuan yang diharapkan berdasarkan menu-menu yang dipilih dan ketepatan link yang dituju dengan menggunakan tombol navigasi yang tersedia. 3 hasil uji kelayakan e-modul meliputi aspek materi, aspek media, dan aspek pembelajaran modul. Penelitian aspek materi oleh ahli materi memperoleh skor persentase 75 dan oleh guru 81,25, keduanya termasuk kategori “BAIK”. Penilaian aspek media telah oleh ahli media memperoleh skor persentase 76 dan oleh guru 79 termasuk dalam kategori “BAIK” dan oleh siswa 81,28 termasuk kategori “SANGAT BAIK”. Penilaian aspek pembelajaran modul oleh guru memperoleh skor persentase 82,57 termasuk kategori “SANGAT BAIK” dan oleh siswa sebesar 78 termasuk kategori “BAIK”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo dengan judul “Pengembangan E-Modul Praktik Mesin Bubut sebagai Sumber Belajar Kelas XI di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Menunjukkan bahwa hasil penelitiannya: penelitian ini merupakan pengembangan Research and Development. Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model pengembangan ADDIE yang meliputi lima langkah, yaitu: 1 Analysis anaisis; 2 Design Desain; 3 Developent pengembangan; 4 Implementation Implementasi; dan 5 Evaluation Evaluasi. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan instrumen berupa angket atau kuesioner untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik analis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa: 1 Pengembangan E-modul sesuai dengan model pengembangan ADDIE; 2 berdasarkan penilaian ahli media, kelayakan e-modul yang meliputi aspek tampilan desain layar,

Dokumen yang terkait

TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL UNTUK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KENDAL.

4 25 171

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR SEBAGAI PENUNJANG MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA DI SMK N 2 PENGASIH.

2 7 162

Pengembangan Trainer Mikrokontroler AT89S51 sebagai Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Mikrokontroler Program Keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Nanggulan.

0 0 213

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH.

7 43 150

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSISTOR MENGGUNAKAN TRAINER TRANSISTOR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

2 3 152

PENGEMBANGAN MEDIA ROBOT DENGAN SOFTWARE GUI UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 281

MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR.

3 31 153

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Electronic Work Bench (EWB)dan Proteus Terhadap Pencapaian Kompetensi pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMKN 2 Pengasih.

0 0 252

MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER PENGUAT AUDIO UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK AUDIO DI SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 0 1