IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah, Visi dan Misi PT Unitex
PT Unitex didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 11967 berdasarkan akta notaris Eliza Pondang SH,
No. 25 Tanggal 14 Mei 1971. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. JA.512814 Tanggal
30 Juli 1971. PT Unitex mulai berproduksi secara komersil satu tahun setelah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
notaris Sulaimansyah SH, No. 50 Tanggal 15 April 1997 mengenai perubahan anggaran dasar dan penambahan modal dasar, yang telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-6203.HT.01.Th 1997 Tanggal 14 Juli 1997.
PT Unitex menjadi perusahaan go public tanggal 12 Mei 1982 dan merupakan perusahaan ke-11 yang memasuki Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 26 Maret 1997 Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya BES sebanyak 1.584.360 lembar atau 43,20
persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Persentase pemegang saham perusahaan adalah Unitika 44,15 persen, Marubeni
25,23 persen, Henry Onggo 9,40 persen, Tuty Angwidjaja 5,82 persen dan Public 15,40 persen.
Visi dari PT Unitex adalah menguasai pangsa pasar kain kemeja formal khususnya untuk yarn dyed fabric. Misi dari PT Unitex adalah
menciptakan produk unggulan kelas dunia. Lokasi pabrik dan kantor PT Unitex berada di Bogor di Jl. Raya Tajur No.1 PO BOX 103 Bogor
16001. Luas pabrik PT Unitex di Bogor adalah seluas 150.700 m
2’
PT Unitex membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL di atas tanah seluas 4000 m
2
dan mampu mengelola limbah cair sebesar 5000 m
3
per hari maksimum. PT Unitex mendapat penghargaan Program Kali Bersih Prokasih No. 1 di Indonesia pada tahun 1991.
Selain itu, PT Unitex juga mendapatkan penghargaan Sahwali Award untuk tingkat Asia Pasifik sebagai penghargaan terhadap
pengusaha yang berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT Unitex telah mendapatkan Peringkat Hijau pada penilaian Proper Prokasih yang
dilakukan oleh Bapedal. Proses produksi dimulai dari pemintalan Spinning, penenunan
Weaving, pencelupan Dyeing Finishing. Bagian pemintalan adalah bagian dari produksi yang melakukan proses pembuatan benang dari
bahan baku kapas dan polyester. Bagian penenunan adalah bagian produksi yang melakukan proses pertenunan benang hingga menjadi
kain. Akan tetapi kain yang dihasilkan oleh bagian pertenunan ini masih berupa kain mentah Grey Cloth. Sedangkan bagian pencelupan
adalah bagian yang melakukan proses pencelupan dan penyempurnaan dari kain mentah menjadi kain jadi Finish Goods. Hasil produksi
perusahaan yang utama adalah Yard, Dyed dan Piece Dyed.
4.1.2. Struktur Perusahaan
Struktur Perusahaan PT Unitex dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Struktur Organisasi PT Unitex Tbk.
Direktur Pemasaran
PT Unitex Tbk
Direktur Administrasi Bagian Umum
Kabag Departemen Produksi
Direktur Departemen Umum
Kabag Departemen Keuangan
Direktur Departemen Personalia
Divisi Spinning Divisi Weaving
Biro Koordinasi Pusat Divisi Dyeing
Divisi Celup Benang Divisi Garansi Mutu
Divisi Utility Bagian Keamanan
Bagian Kesehatan Bagian Kendaraan
Bagian Kantin Bagian Koperasi
Bagian Emplasement Bagian Penjualan
Departemen Personalia
Departemen Personalia adalah bagian ketenagakerjaan dan karyawan, mulai dari perekrutan karyawan, pelatihan sampai pada
pelayanan kesejahteraan karyawan. Departemen Personalia memiliki enam bagian, yaitu bagian keamanan, kesehatan, kendaraan, kantin,
koperasi dan emplasement.
Departemen Umum
Departemen Umum mencakup kegiatan pembelian bahan baku, peralatan maupun perlengkapan baik lokal atau impor, perijinan,
keimigrasian dan keperluan lainnya. Departemen Umum tersebut sangat erat kaitannya dengan Departemen Keuangan terutama dalam
kegiatan pembelian. Pembelian lokal adalah pembelian untuk kebutuhan masing-masing departemen baik yang sifatnya konsumtif,
seperti alat tulis kantor ATK maupun yang bersifat produktif seperti
bahan baku untuk produksi . Beberapa barang yang dibutuhkan oleh masing-masing Departemen dapat dipesan dengan membuat Purchase
Order PO yang diketahui oleh Pengawas, Kepala Bagian dan Kepala Bagian. Pembelian impor dilakukan terutama terhadap barang-barang
berupa mesin-mesin produksi atau sparepart yang belum dapat diproduksi dalam negeri.
Departemen Keuangan
Departemen Keuangan mencakup kegiatan pencatatan dan akuntansi, pembayaran dan pengelolaan dokumen. Pencatatan
keuangan dan akuntansi yaitu mencatat arus kas keuangan perusahaan, berupa arus masuk dan keluar, laporan labarugi dan neraca. Laporan
keuangan tersebut berguna dalam menganalisis perkembangan dan kondisi perusahaan. Pembayaran meliputi pembayaran atas pembelian
barang-barang dan pembayaran gaji karyawan. Sedangkan pengelolaan dokumen yaitu terutama dokumen-dokumen pembelian dan penjualan
yang akan berguna dalam pemeriksaan atau pengecekan kembali baik oleh pihak internal atau eksternal.
4.1.3. Proses Produksi
Proses produksi pada PT Unitex diawali dari Divisi Spinning yang menghasilkan benang. Kemudian diikuti oleh proses selanjutnya yaitu
Weaving penenunan, Dyeing pencelupan dan Yarn Dyeing pencelupan benang. Gambar 7 menyajikan proses produksi
pembuatan kain pada PT Unitex.
Gambar 7. Proses Produksi PT Unitex
A. Divisi Spinning
Divisi Spinning pemintalan adalah bagian yang memproses bahan baku kapas dan polyester menjadi benang. Dalam Divisi
Spinning terdapat beberapa bagian dengan tugas masing-masing, yaitu :
1. Bagian Blowing dan Carding Tugas bagian ini adalah memproses pembuatan benang,
Sarashi
Pencelupan
ResinFinish
Blowing dan Carding Combing, Drawing dan Finishing
Ring Spinning dan Finishing
Persiapan Jumbi
Pertenunan Shokki celup benang
soft winder
D y
e i
n g
W e
a v
i n
g
Celup benang
S p
i n
n i
n g
Bahan baku kapas atau polyester dimasukkan dalam mesin blowing untuk diuraikan gumpalan-gumpalan seratnya,
dibersihkan kotoran-kotorannya, dan diaduk sehingga terjadi pencampuran yang merata antara beberapa jenis
kapas. Dari proses ini dihasilkan lap yang selanjutnya diproses dalam mesin Carding dan menghasilkan sliver.
2. Bagian Combing, Drawing dan Finishing Tugas bagian ini adalah melanjutkan bagian
sebelumnya yaitu melalui proses pre drawing yang berfungsi meluruskan dan mensejajarkan serat,
memperbaiki kerataan serat dan membuat sliver dengan berat per satuan panjang tertentu. Tugas bagian ini juga
membuat campuran antara polyester dengan kapas melalui proses Drawing.
3. Bagian Ring Spinning dan Finishing
Tugas dari bagian ini adalah menyiapkan benang dari hasil pemintalan dalam bentuk Cones dengan mesin
Mach Conner.
B. Divisi
Weaving
Divisi Weaving penenunan adalah bagian yang memproses benang menjadi kain. Proses ini diawali dari mempersiapkan
benang dalam bagian persiapan hingga terbentuk anyaman benang tate yang siap masuk mesin tenun, selanjutnya diproses
dalam mesin tenun. 1.
Bagian Persiapan Jumbi Tugas bagian ini adalah menggulung ulang dari bentuk
Cones menjadi bentuk Hank relling, melakukan proses pengkajian untuk benang-benang tertentu yang perlu
dikanji, mempersiapkan benang tate pada mesin warper dan pengkanjian benang tate yang telah tergulung pada
beam dalam mesin zising, dan membuat anyaman benang tate pada dropper, herdo dan osa sesuai dengan desain dan
jenis anyaman yang diinginkan. 2.
Bagian Pertenunan Shokki Tugas bagian ini adalah melakukan proses pertenunan
hingga menghasilkan kain sesuai dengan yang diinginkan. Mesin yang digunakan adalah mesin Toyoda, ISL dan AJL.
C. Divisi
Dyeing
Divisi Dyeing adalah bagian pemolesan kain terhadap warna, penampilan dan pegangan handling. Departemen ini merupakan
bagian pemrosesan kain yang terakhir mulai dari bahan baku kapas dan polyester sampai pada produk kain yang siap
dipasarkan. 1.
Bagian Sarashi Bagian ini merupakan gabungan unit kerja yang
mempersiapkan kain mentah grey cloth sampai kain tersebut siap untuk dicelup warna sesuai dengan order.
2. Bagian Pencelupan
Tugas bagian ini adalah kain yang berasal dari bagian persiapan sarashi diproses kembali melalui proses heat
setting berfungsi untuk menstabilkan serat ester dan menghilangkan garis-garis lipatan, Pencelupan, Resin
Finish berfungsi untuk memperbaiki kehalusan kain dan Sanforized berfungsi untuk mengurangi penyusutan kain
pada saat dibuat baju atau dicuci. 3.
Bagian ResinFinish Tugas bagian ini adalah untuk menyempurnakan hasil
proses pencelupan dengan memberikan cairan Chemical Resin dan proses penyusutan dengan menggunakan mesin
Sanforized 4.
Bagian Hozen Tugas bagian ini adalah mendukung kelancaran proses
produksi dibagian Dyeing dan celup benang dalam hal memastikan bahwa semua mesin produksi dapat beroperasi
dengan baik. Bagian ini juga bertugas untuk melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan pada mesin atau
sarana produksi lainya. 5.
Bagian Laborat Tugas bagian ini adalah untuk mencari resep-resep
pencelupan, pengujian warna dan pengujian terhadap sifat fisik kain sesuai standar internasional.
D. Divisi Celup Benang
Divisi ini pada dasarnya merupakan bagian yang berdiri sendiri dalam departemen Dyeing. Seluruh aktifitas mulai dari
persiapan sampai dengan pengeringan dilakukan dalam bagian ini dan tidak terkait secara langsung dengan bagian-bagian lain.
Pada bagian celup benang ini terdapat dua bagian yaitu bagian celup benang sendiri dan bagian soft winder.
Proses yang dilakukan pada bagian celup benang adalah proses pencelupan benang hasil produksi bagian Spinning yang
sebelum ditenun harus dicelup terlebih dahulu. Sedangkan proses yang dilakukan pada bagian soft winder adalah proses
penggulungan benang kembali dari hasil Spinning sehingga dapat dilakukan proses celup pada bagian celup benang.
4.2. Proses produksi pada Divisi Spinning