CD interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan CD interaktif
menurut Sulistyono dalam Astuti 2010:38 adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan CD interaktif
a. Bersifat interaktif b. Fleksibel
c. Motivasi d. Adanya umpan balik
e. Control ada pada pengguna f. Animasi, video, musik audio, ilustrasi
2. Kekurangan CD interaktif a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
b. Memerlukan peralatan komputer multimedia c. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk
pemanfaatan d. Pengembanganya memerlukan adanya tim profesional
e. Pengembanganya memerlukan waktu yang cukup lama
2.7 Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkunganya, sehingga belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia
dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Pada intinya belajar
mengandung dua pokok pengertian penting yaitu proses dan hasil belajar. Proses belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan
tingkah laku, sedangkan perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai ukuran keberhasilan siswa yang
telah mengikuti suatu proses pembelajaran dengan membandingkanya terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Apabila siswa telah memperoleh hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, secara otomatis siswa tersebut dikatakan berhasil dalam belajar. Hasil
belajar juga menjadi tolak ukur berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru. Guru dapat dikatakan berhasil menjalankan program
pembelajarannya apabila sebagian atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa, guru akan melakukan berbagai macam cara dan menggunakan bermacam-macam media. Cara yang
digunakan oleh guru diantaranya menggunakan model dan media pembelajaran yang tepat. Pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat akan
mempermudah proses pembelajaran, merangsang dan menumbuhkan motivasi belajar siswa, dan mengefektifkan pembelajaran. Sinambela 2008:74
mengungkapkan pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai tujuan yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa, dan siswa
secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan serta keterkaitan informasi yang diberikan.
Pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 2 Magelang adalah pembelajaran ekspositori yang berpusat pada guru, guru memegang peran yang
sangat dominan. Salah satu materi dalam ekonomi akuntansi adalah materi pokok jurnal penyesuaian, di mana dalam materi ini siswa dituntut memiliki
kemampuan dalam menghitung besarnya penyesuaian, menganalisis setiap akun yang akan digunakan, dan menempatkan akun-akun yang dipakai dalam jurnal.
Akan tetapi guru memperkenalkan pengetahuan kepada siswa sudah dalam bentuk jadi. Siswa hanya meniru prosedur ilmu yang diberikan guru tanpa melakukan
pemahaman konsep yang jelas dan mendalam. Siswa hanya terpaku oleh latihan- latihan soal sesuai perintah-perintah guru, kemampuan siswa hanya terbatas pada
konsep dan formula-formula yang dipelajari dari guru. Ketika siswa menghadapi soal-soal yang baru atau sekedar dirubah formatnya, siswa sudah kebingungan
menyelesaikannya karena siswa menerapkan sistem belajar menghafal. Selain itu penggunaan variasi media pembelajaran tidak pernah dilakukan
oleh guru, guru hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran. Akibatnya dalam pembelajaran ekspositori ini siswa sebagian besar siswa malas
diajak berpikir analisis pada materi pembelajaran jurnal penyesuaian, siswa pasif menerima pelajaran, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang karena
siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan. Kondisi demikian berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa, banyak nilai siswa tidak memenuhi
kriteria ketuntasan minimal, dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan tidak efektif.
Pemikiran konstruktivisme mengungkapkan bahwa pembelajaran tidak hanya sekedar mengingat, pembelajaran harus dikemas menjadi proses
perhatian siswa dalam belajar sehingga hasil belajar akuntansi yang diperoleh oleh siswa akan lebih baik.
Secara empirik, berdasarkan penelitian terdahulu oleh Astuti 2010 mengemukakan bahwa model pembelajaran problem solving dengan media CD
pembelajaran lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan jurnal penyesuaian perusahaan dagang di SMA Negeri 2 Ungaran. Keefektifan itu
dapat dilihat dari rata-rata nilai yang diperoleh kelas yang menerapkan model pembelajaran problem solving dengan media CD pembelajaran lebih tinggi
dibandingkan dengan
kelas yang
menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem solving berbantuan media CD interaktif dan
pembelajaran ekspositori yang diterapkan pada dua kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil belajar dan keefektifan pembelajaran
dari dua model pembelajaran tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaan keefektifan pembelajaran dan hasil belajar siswa Berdasarkan uraian di
atas skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka berfikir Materi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian
Pembelajaran
Kelompok Eksperimen
1. Penggunaan model
pembelajaran problem solving dapat meningkatkan
keaktifan, minat, motivasi, dan daya serap yang tinggi dalam memecahkan
persoalan yang diberikan oleh guru
2. Penggunaan media CD interaktif
yang menarik
Kelompok Kontrol
1. Penggunaan pembelajaran
ekspositori yang dilaksanakan masih
monoton dan
belum terkonsep menjadikan siswa bosan,
dan model yang digunakan oleh guru kurang variatif
2. Penggunaan media papan tulis
Evaluasi atau Penilaian Evaluasi atau Penilaian
Hasil Belajar Hasil Belajar
Ada perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan
pembelajaran menggunakan
model pembelajaran problem solving berbantuan
media CD interaktif lebih efektif dibanding menggunakan pembelajaran ekspositori
Dibandingkan
2.8 Hipotesis Penelitian