7 Memilih keberanian dalam menghadapi siswanya dan masalah-masalah yang timbul sewaktu proses belajar mengajar berlangsung
8 Mampu menciptakan situasi yang demokratis di sekolah 9 Guru memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berpikir
10 Menghubungkan mata pelajaran di sekolah dengan kebutuhan nyata di masyarakat
11 Memberikan kebebasan kepada siswa untuk dapat menyelidiki, mengamati sendiri dan mencari pemecahan masalah sendiri
12 Menyusun perencanaan pengajaran remedial dan diberikan kepada siswa yang memerlukan
2.3 Pembelajaran KTSP
Mulyasa 2007 mengungkapkan pembelajaran KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan KTSP dalam suatu
aktivitas pembelajaran, sehingga siswa menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran berbasis KTSP
dipengaruhi oleh tiga faktor antara lain: a. Karakteristik KTSP yang mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasanya bagi
pengguna di lapangan. b. Strategi pembelajaran, yaitu strategi yang digunakan dalam pembelajaran
seperti diskusi, pengamatan dan tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat mendorong pembentukan kompetensi siswa.
c. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru terhadap KTSP, serta kemampuanya untuk merealisasikan
kurikulum dan pembelajaran Ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KTSP
yaitu sebagai berikut: a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkkan kelima pilar belajar, yaitu: belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, belajar
untuk memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, belajar untuk bersama dan berguna bagi orang lain dan
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan siswa mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, kondisi siswa dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi siswa yang berdimensi ketuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral. d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab terbuka dan hangat.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
2.4 Model Pembelajaran