Rendemen OPTIMASI PROSES EVAPORASI DAN PENGERINGAN

62 150 C, 6 teh instan dengan perlakuan pemekatan hingga konsentrasi 40 Brix dan suhu inlet pengeringan spray dryer 180 C, 7 teh instan dengan perlakuan pemekatan hingga konsentrasi 50 Brix dan suhu inlet pengeringan spray dryer 120 C, 8 teh instan dengan perlakuan pemekatan hingga konsentrasi 50 Brix dan suhu inlet pengeringan spray dryer 150 C, 9 teh instan dengan perlakuan pemekatan hingga konsentrasi 50 Brix dan suhu inlet pengeringan spray dryer 180 C. Dari sembilan kombinasi perlakuan tersebut dipilih satu yang paling optimal berdasarkan parameter rendemen, uji aktivitas antioksidan, uji warna, uji organoleptik dan energi yang dipakai selama proses.

1. Rendemen

Pada penelitian ini teh hijau instan yang diperoleh dihitung rendemennya. Rendemen dihitung dengan cara membagi berat produk teh instan dengan berat teh hijau awal. Histogram rendemen teh hijau instan yang dihasilkan dilihat pada gambar 9. 5 10 15 R e nde m e n 120 150 180 Suhu C Rendemen teh hijau instan Gambar 9. Histogram rendemen teh hijau instan Berdasarkan analisis ragam lampiran 6b dapat diketahui bahwa perlakuan suhu inlet pengering spray dryer 120, 150 dan 180 C berpengaruh nyata sig0.05 terhadap rendemen teh hijau instan. Sedangkan perlakuan pemekatan tidak berpengaruh nyata sig0.05 terhadap rendemen teh hijau instan yang dihasilkan. Interaksi antara perlakuan pemekatan dengan perlakuan suhu inlet spray dryer tidak berpengaruh nyata sig0.05 terhadap rendemen teh hijau instan. c b a 63 Hasil uji lanjut menggunakan metode Duncan lampiran 6c menunjukkan semua perlakuan suhu inlet spray dryer memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil rendemen teh hijau instan. Dari uji Duncan tersebut terlihat perlakuan suhu inlet spray dryer 180 C menghasilkan rendemen teh hijau instan tertinggi dengan nilai rata–rata rendemen sebesar 14,97, perlakuan suhu inlet spray dryer 150 C menghasilkan nilai rata-rata rendemen sebesar 11,17 . Sedangkan nilai rata-rata rendemen teh hijau instan terendah dihasilkan pada teh hijau instan dengan perlakuan suhu inlet spray dryer 120 C yaitu sebesar 8,1 . Maka dilihat dari parameter rendemen dapat dipilih perlakuan pemekatan hingga 30 Brix dan perlakuan suhu inlet spray dryer 180 C. Dipilihnya perlakuan pemekatan 30 Brix dikarenakan perlakuan pemekatan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen maka pilih perlakuan dengan konsentrasi pemekatan paling rendah konsentrasinya sehingga lebih hemat energi. Dari hasil penelitian nilai rata-rata rendemen teh hijau instan yang dihasilkan berkisar antara 6,92-15,65 . Pada penelitian ini, perlakuan suhu inlet spray dryer 120 C dan 150 C tidak menghasilkan rendemen yang baik karena menghasilkan produk yang lengket sehingga banyak sampel yang menempel pada dinding ruang pengering dari spray dryer. Dari kejadian tersebut, maka suhu 120 C dan 150 C tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pengolahan teh instan yang menggunakan spray dryer sebagai alat pengeringnya. Untuk data lengkapnya tentang berat ekstrak, konsentrat serta teh instan yang dihasilkan selama proses optimasi dapat dilihat pada lampiran 6a.

2. Konsumsi energi