40
yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk menentukan indeks diskriminasi, peneliti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Rosilowati
2014 sebagi berikut: �� =
� − �
ℎ
Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal No
Butir Soal Jumlah
Kriteria
1.
2,3,9,11,14 5
Tidak dipakai
2. 1,4,5,7,17,19,20
7 Diterima dengan perbaikan
3. 6,8,10,12,13,16,18
7 Diterima dengan perbaikan
4.
15 1
Diterima
Berdasarkan data Tabel 3.4, bahwa hasil analisis daya pembeda terdapat empat kriteria yaitu dipakai, diterima namun direvisi, direvisi, dan dibuang. Soal yang
memiliki daya pembeda baik terdapat 15 soal perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5
3.7.2 Analisis Data Akhir
3.7.2.1 Kriteria Penskoran Standar Variasi Penyajian Menurut Pusat PerbukuanDepdiknas, nilai dari tiap butir penilaian dapat
ditentukan sebagai berikut: 1.
Skor 4 : sangat baik 2.
Skor 3 : baik 3.
Skor 2 : cukup baik
41
4. Skor 1 : sangat kurang baik
Tingkat kelayakan buku ajar dengan mencari prosentase pada buku. Untuk memperoleh prosentase dari suatu nilai dapat dihitung dengan persamaan yang
dikemukaan oleh Sudijono 2008 sebagai berikut:
� =
�
�
Keterangan: P
= angka persentase kelayakan f
= Jumlah skor yang diperoleh penilai N
= Jumlah skor maksimal Kriteria tingkat kelayakan buku ajar yang dikemukakan oleh Akbar 2013 sebagai
berikut: 85 P ≤ 100
= sangat layaksangat baik 70 P ≤ 85
= layakbaik 50 P ≤ 70
= lemahcukup baik 0,1 P ≤ 50
= sangat kurang baik 3.7.2.2 Kriteria Penskoran Standar Kesesuaian Ilustrasi dengan Materi.
Menurut Pusat PerbukuanDepdiknas, nilai dari tiap butir penilaian ditentukan sebagai berikut:
5. Skor 4 : sangat baik
6. Skor 3 : baik
7. Skor 2 : cukup baik
8. Skor 1 : sangat kurang baik
Tingkat kelayakan buku ajar dengan mencari presentase. Untuk memperoleh
42
prosentase dari suatu nilai dapat dihitung dengan persamaan yang dikemukaan oleh Sudijono 2008 sebagai berikut:
� =
�
�
Keterangan: P
= angka persentase kelayakan f
= Jumlah skor yang diperoleh penilai N
= Jumlah skor maksimal Kriteria tingkat kelayakan buku ajar yang dikemukakan oleh Akbar 2013 sebagai
berikut: 85 P ≤ 100
= sangat layaksangat baik 70 P ≤ 85
= layakbaik 50 P ≤ 70
= lemahcukup baik 0,1 P ≤ 50
= sangat kurang baik 3.7.2.3
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji t Uji kesamaan dua rata-rata uji t dua pihak ini digunakan untuk menguji hipotesis.
Adapun rumusan hipotesisnya sesuai yang dikemukaan oleh Sudjana 2005 sebagai berikut:
Ho : Tidak ada perbedaan nilai antara kelas yang menggunakan tes soal dengan ilustrasi dan kelas yang menggunakan tes soal tanpa ilustrasi.
Ha
:
Ada perbedaan nilai antara kelas yang menggunakan tes soal dengan ilustrasi dan kelas yang menggunakan tes soal tanpa ilustrasi.
Uji digunakan adalah uji t dua rata-rata yang dirumuskan sebagai berikut:
43
= ̅ − ̅
√ +
dengan
=
− +
− + −
Kriteria pengujiannya adalah � ditolak jika
n e
dengan taraf nyata 5.
Keterangan : ̅ = Rata-rata sampel satu
x̅ = Rata-rata sampel 2 = Varians
= Jumlah sampel satu = Jumlah sampel dua
3.7.2.4 Kriteria Penskoran Daya Tarik Ilustrasi Menurut Pusat PerbukuanDepdiknas, nilai dari tiap butir penilaian dapat
ditentukan sebagai berikut: Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik Skor 2 : cukup baik
Skor 1 : sangat kurang baik Tingkat kelayakan buku ajar dengan materi mencapai prosentase pada buku. Untuk
memperoleh prosentase dari suatu nilai dapat dihitung dengan persamaan yang dikemukakan oleh Sudijono 2008 sebagai berikut:
� =
�
�
44
Keterangan: P
= angka persentase kelayakan f
= Jumlah skor yang diperoleh penilai N
= Jumlah skor maksimal Kriteria tingkat kelayakan buku ajar yang dikemukakan oleh Akbar 2013 sebagai
berikut: 85 P ≤ 100
= sangat layaksangat baik 70 P ≤ 85
= layakbaik 50 P ≤ 70
= lemahcukup baik 0,1
P ≤ 50 = sangat kurang baik
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Analisis Buku Teks IPA SMP
Penelitian analisis aspek penyajian buku ajar IPA SMP kelas VIII semester satu menggunakan tiga sampel buku ajar IPA yaitu IPA karangan Siti Zubaidah dkk
terbitan Puskurbuk Depdiknas tahun terbit 2014 sebagai sempel buku kode A, IPA Terpadu karangan Tim Abdi guru terbitan Erlangga tahun terbit 2013 sebagai sampel
buku kode B, IPA Terpadu karangan Sunyo adji purnomo dan Jeina kranumulia putri terbitan Yrama Widya tahun terbit 2014 sebagai sampel buku kode C.
4.1.1. Variasi Penyajian
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada ketiga sampel buku IPA SMP, disajikan hasil yang secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perolehan Persentase Skor Berdasarkan Aspek Variasi Penyajian
No. Kode Buku Presentase Variasi Penyajian
Rata- rata
Kategori Penilai 1
Penilai 2 Penilai 3
1 A
80,35 77,10
74,67 77,37
Baik 2
B 76,01
80,38 70,10
75,49 Baik
3 C
81,92 81,92
79,06 80,96
Baik Catatan:Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3,4,5
Rata-rata hasil penilaian dari ketiga penilai terhadap buku teks yang dianalisis untuk aspek variasi penyajian juga dapat dilihat dalam bentuk grafik yang
menggambarkan hubungan antara sub aspek variasi penyajian disajikan sebagaimana Gambar 4.1.