17
B. Kajian Tentang Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika
Matematika ialah bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Materi yang dipelajari
antara lain besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Menurut Purwoto 1998:24 matematika adalah pengetahuan yang bersifat hirarkis, artinya
tersusun dalam urutan tertentu, bermula dari urutan sederhana kemudian menuju ke hal yang rumit, bermula dri hal yang konkrit menuju hal yang
abstrak. Pendapat senada diungkapkan juga oleh Sri Subarinah 2006:1 mengungkapkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan di dalamnya. Dan juga menurut Maryana Soedarinah dalam Ruly 2012:21 matematika
adalah pengetahuan yang bersifat hirarki dari tingkatan sederhana menuju hal yang sulit, dari yang konkret menuju ke abstrak. Menurut Johnson dan
Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman 2003:254 ”matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktiknya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memecahkan masalah”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu bidang studi yang mempelajari mengenai simbol-simbol secara urut
dari yang sederhana sampai ke yang sulit dari yang konkret ke yang abstrak yang berguna untuk memecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan
angka dalam kehidupan sehari-hari.
18
2. Fungsi Pembelajaran Matematika Untuk Anak Tunagrahita Kategori Ringan
Matematika merupakan subtansi bidang studi yang menopang pemecahan masalah dalam segala sektor kehidupan. Di dalam sektor
kehidupan seperti di rumah, di pekerjaan, maupun di masyarakat akan selalu menggunakan matematika seperti dalam menggunakan uang akan
melibatkan ketrampilan matematik. Sesuai yang diungkapkan Mumpuniarti 2007: 118 bahwa semua kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
membutuhkan matematika. Depdiknas 2006:101 menyatakan fungsi dari matematika untuk anak tunagrahita adalah agar siswa memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup. Oleh karena itu matematika perlu diberikan kepada siswa termasuk anak
tunagrahita kategori ringan agar mereka mampu menggunakan atau mengaplikasikanya dalam kehidupan baik di pekerjaan, keluarga maupun di
masyarakat. Namun untuk anak tunagrahita kategori ringan dalam mempelajari matematika perlu dimodifikasi ke arah konkret dan fungsional.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi matematika untuk anak tunagrahita kategori ringan adalah untuk mempermudah anak
untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
19
3. Tujuan Pembelajaran Matematika Untuk Anak Tunagrahita Kategori Ringan
Menurut Polloway Patton dalam Mumpuniarti 2007:117 pembelajaran matematika memiliki tujuan sebagai berikut:
“focused on the mastery of computational skills and memorization of basic facts with little emphasis being placed in their application.
From a life skills perspective, the development of thinking and problem solving abilities is far more important to student than rote
learning typically associated with computation”
Menurut pendapat tersebut maka tujuan pembelajaran matematika adalah terfokus dalam penguasaan ketrampilan menghitung dan penghafalan
berdasarkan fakta-fakta dengan sedikit penekanan untuk penggunaannya. Tujuan pembelajaran matematika yaitu agar peserta didik mampu
memahami konsep matematika, dapat menghubungkan antar konsep serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, agar peserta didik
mampu menggunakan penalaran pola, melakukan manipulasi matematika dan menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, agar peserta didik
mampu agar siswa mampu memecahkan masalah matematika, agar peserta didik mampu mengkomunikasikan gagasan untuk memperjelas keadaan dan
masalah, agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan halini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
Depdiknas 2006: 101. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
matematika pada anak tunagrahita kategori ringan yaitu agar anak mampu memahami konsep matematika khususnya dalam penelitian ini adalah
membilang agar siswa mampu menggunakan kemampuan untuk
20
perhitungan serta memecahkan masalah kehidupannya sehari-hari melalui hitungan.
4. Ruang Lingkup
Menurut Depdiknas 2006:102 ruang lingkup matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa tunagrahita kategori ringan SDLB-C meliputi:
bilangan, geometri dan pengukuran serta pengolahan data. Ruang lingkup pelajaran matematika khususnya membilang dalam penelitian ini yaitu pada
batasan materi “Bilangan” dengan sub pokok bahasan ´membilang angka 1- 10” dengan bentuk rancangan sebagai berikut:
a Standar kompetensi Melakukan membilang dan menghitung banyak benda 1-10.
b Kompetensi dasar 1 Melakukan membilang angka 1-3 secara urut dan benar.
2 Melakukan membilang angka 4-7 secara urut dan benar. 3 Melakukan membilang angka 8-10 secara urut dan benar.
c Indikator 1 Membilang angka 1-3 secara urut dan benar.
2 Menghubungkan gambar yang ada pada media dengan angka sesuai dengan jumlahnya 1-3.
3 Menuliskan angka sesuai dengan jumlah gambar 1-3. 4 Mengaplikasikan pada lingkungan sekitar 1-3.
5 Membilang angka 4-7 secara urut dan benar.