Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sehingga aspek kesadaran akan nilai pada kedua kelompok dianalisis menggunakan statistik parametrik independent sample t-test.
Pada tahap pertama melakukan uji homogenitas pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hasilnya menunjukan bahwa skor pada kelompok
kontrol dan eksperimen berada pada level yang sama atau berada pada titik pijak yang sama, hal ini dapat dilihat dari harga sig. 2-tailed 0,05 yaitu sebesar
0,477. Jadi, pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan homogen antara skor pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada uji yang kedua adalah uji perbedaan data pretest dan posttest antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil perhitungan sig. 2- tailed
untuk kelompok kontrol yaitu 0,000 dan kelompok eksperimen 0,000. Kedua kelompok memiliki harga sig. 2-tailed 0,005 yang berarti terjadi
peningkatan yang signifikan. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari 2,65 menjadi 3,49, berarti persentase kenaikan skor pada kelompok kontrol yaitu
sebesar 31,20 sedangkan kelompok eksperimen, dari 2,58 menjadi 3,53 berarti persentase kenaikan skor kelompok eksperimen sebesar 40,31.
Persentase kenaikan skor pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol karena siswa pada kelompok eksperimen dalam proses
pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model Pembelajaran Berbasis masalah atau PBM yang mengangkat suatu permasalahan
atau realita globalisasi kemudian siswa diminta untuk menanggapi suatu
permasalahan, menemukan solusi, menentukan sikap dan mengambil nilai apa saja yang dapat dipetik dari setiap permasalahan yang ada dan menggunakan
media audiovisual seperti foto, gambar dan contoh dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran menjadi menarik. Kemampuan siswa untuk mengkritisi
suatu permasalahan yang disajikan sangat bagus. Siswa dapat menyebutkan pengaruh apa saja yang bisa dirasakan pada masa sekarang. Misalnya penggunaan
alat komunikasi, gaya hidup, makanan dan pakaian jaman tradisional dan modern. Sedangkan kelompok kontrol guru melakukan proses pembelajaran secara
tradisional yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam belajar. Kenaikan kelompok eksperimen juga bisa
disebabkan banyak faktor. Tahap ketiga yaitu uji perbandingan selisih pretest ke posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukan harga sig. 2-tailed sebesar 0,000 atau 0,005 yang berarti model pembelajaran
berbasis masalah berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Maka H
i
penelitian ini diterima dan H ditolak.
Dengan kata lain model pembelajaran masalah mempunyai pengaruh untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
62